me?

1.3K 161 6
                                    

Hari sekolah berjalan seperti biasanya,karna hari ini Jeongwoo ada basket jadi dia pulang lebih sore dari Haru.

Sesampainya dirumah, papanya sudah menunggu kepulangannya di depan pintu ,ia berdiri di pintu masuk dengan mukannya yang kaya mau makan orang,disertai Jennie dan Haru yang mukannya tegang.

Semasuknya Jeongwoo kedalam rumah,

"stop" singkat Hanbin.

Jeongwoo hanya terdiam dan berhenti didepan pintu.Jeongwoo yang masih memakai jersey basket dan berkeringat ditambah dengan tangan kiri yang memegang tas sepatu dilengkapi airpods di telinga kanannya.

Boyfriend material banget ga sii ㅠㅠ ga kuat ngebayangin si captain basket ,,

"kamu ga ada yang mau disampein ke papa"
tanya Hanbin.

"kenapa pah ?"
Dengan sopan Jeongwoo ngelepas airpods di telinganya untuk mendengar sepenuhnya pertanyaan dari Hanbin.

"papa tanya sekali lagi, ga ada yang mau kamu bilang ke papa?"
serius Hanbin sambil menyilangkan tangannya.

"ngga pah,eh sorry pah aku hari ini harus pulang telat soalnya tadi latihan basketnya diundur pah"
jawab Jeongwoo.

"ga ada yang lain?"
tanya Hanbin tanpa ekspresi.

Jeongwoo geleng kepala,yang artinya ngga.

"okay, serahin semua debit card and credit card yang ada di kamu"
Hanbin membuka tangan.

"ini pah"
Jeongwoo dengan polos menyerahkan semua,dia ga tau apa yang terjadi sebenarnya.

Hanbin masuk diikuti Jennie,Haruto dan Jeongwoo.

Jeongwoo ngga tau kenapa papanya minta debit card dan creditnya, ia ngga mengira kalau dia sedang di hukum.

"k Haru, tadi papah kenapa mukanya begitu??"
tanya Jeongwoo bingung diruang makan.

"ya jelas lah orang kamu ke club,udah ke club bolos lagi"
jawab Jennie menuju dapur membawa 2 mangkuk lauk ditangannya.

"club? club apa mah?"
tanya Jeongwoo tetap bingung.

"ya club disko lah, kamu tau ga klub yang kamu datengin itu punya temen papa kamu! malu maluin aja sih jadi anak!"
nada tinggi Jennie.

"aku??"
bingung Jeongwoo yang spontan menjawab.

"YA IYA LAH PAKEK NANYA LAGI!"
bentak Haruto.

"kalian apa lagi si yang diributin"
saut Hanbin yang baru turun untuk makan malem.

"itu pah Jeongwoo ga mau ngaku kalo dia pergi ke club"
saut Jennie halus.

"mana ada maling ngaku si mah"
jawab Haruto.

"YAA kalian biarin aja dia, Jongu fasilitas kamu papa sita 2 bulan."
jawab Hanbin.

"kenapa pah?"
tanya Jeongwoo yang bingung dengan apa yang sebenernya terjadi.

mari flashback :

"INI SIAPA YANG KE CLUB"
tanya Hanbin yang kaget membaca chat dari temannya.

"apa si pah kenapa teriak gitu?"
tanya Jennie menghampiri Hanbin sambil membawa buah.

"HARUTO sini kamu!! ,kamu ke club kemarin?!!" serius Hanbin.

"ngga pah kapan aku ke club"
Jawab haruto yang udah pulang duluan karna dia ga ada jadwal tambahan.

"Jeongwoo kali tu"
Jawab Jennie.

"iyya -iyaa Jeongwoo pah liat aja pasti dia pulang telat"
Haruto menjawab dengan terpatah patah.

"Haruto bantuin mama ambil buah baru dibeli di mobil yu"
ajak Jennie,
dan mereka berdua berjalan ke garasi mobil.

~sesampainnya di mobil

"Ruto,, kamu ke club?"
bisik Jennie sambil mengerutkan dahinya.

"sorry mah"
Jawab Haruto.

"kamu untung ga ketauan kalo ketauan bisa dihukum papah tau ga"
marah Jennie

flashback off ~

Jeongwoo bingung dengan semua yang papa,mama dan kakanya bicarakan.
Dia hanya bisa menerima hukuman yang diberikan papanya.

Jeongwoo mengelak,tapi mamanya tetap menyalahkan dia untuk melindungi Haruto dari hukuman.

Jeongwoo menangis di bawah bantalnya,bukan karna tidak mendapat uang jajan selama 2 bulan.

Tetapi karna dia sedih karna papa satu satunya orang yang sayang dan percaya sama dia, sekarang ngga percaya lagi sama dia.

Bukan karna dia takut ga dibela sama papanya tapi dia hanya sedih kenapa papanya ga percaya dengan apa yang dia jelasin dengan jujur.

Dia hanya bisa menangis merenungi semua yang terjadi dan mencoba mencerna satu persatu kejadian itu.

Semalaman penuh dia hanya menangis dan berbicara sendiri di dalam hati lugunya.

Ini rumah kenapa kaya hutan yaa, luas sepi senyap kaya ga ada kehidupan, sehari hari hanya ada suara keributan.xixixi

Setelah Jeongwoo merenunginnya Jeongwoo membut pertanyaan dan kesimpulan dengan dirinya sendiri,dia berdiri dari kasur dan menuju kaca dekat meja belajarnya.

Dia berkaca melihat wajahnya yang sudah bengkak,dibanjiri air mata, toleh kanan, toleh kiri.

"Apa benar kata mama?"
dia bertanya sendiri dikaca dengan menatapi wajahnya.

"Apa benar aku ini pembawa sial?"
sibuk bertanya dengan dirinya di kaca.

"Apa aku se sial itu?"
menoleh kanan,kiri melihat wajahnya.

"Apa aku tidak pantas berada di keluarga ini?apa keluarga ini akan baik baik aja tanpa aku?tapi papa ga mau kehilangan aku dan itu alasan satu satunya aku masih di rumah ini"
ia bertanya dan menjawab semua perntanyaan yang ia buat sendiri.

semalaman penuh ia hanya bengong sambil menangis tanpa suara.





































⋆.ೃ࿔*:・𝙝𝙖𝙞𝙞 𝙩𝙚𝙪𝙢 ,,
𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙞 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠𝙠 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙪.
𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙡𝙪𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙪𝙖𝙩 .

𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙮𝙖𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙨𝙩𝙧𝙚𝙖𝙢𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙫 𝙩𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 𝙮𝙖𝙖 & 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙮𝙖𝙖 𝙩𝙝𝙖𝙣𝙠 𝙪 !! ♡ ˘͈ᵕ˘͈

bro? whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang