Cortex

2.4K 146 12
                                    

"Haru.." panggilnya mendengar Haruto memanggil namanya.

Haruto terdiam membeku ditempat entah apa yang ia fikirkan berbagai macam pertanyaan memenuhi pikirannya.

"hhh.... ka jun...?" dengan ragu Hanbin menyebutkan nama itu. Remaja itu hanya tersenyum membalasnya.

"ka.. ini beneran...?" Haruto spontan melontarkan pertanyaan itu.

"sini" ia hanya membawa Haruto kepelukannya bersama Jeongwoo tanpa menjawab pertanyaannya.

"ka.." Hanya kata itu yang bisa dilontarkan Jennie, ia sangat amat terkejut dengan kehadiran Kyukyu disini. Dan lagi lagi hanya dibalas dengan senyuman.

huhu huhu hiks hiks hiks

"kalian udah gede jangan nangis gitu ihh" bujuknya karna tak henti henti Jeongwoo dan Haruto menangis dipelukannya.

"ka.. ini beneran kamu?" tanya Jennie tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"iyya mah.." jawabnya.

Jennie langsung memeluknya termasuk Haruto dan Jeongwoo diikuti dengan Hanbin.

Sangat bahagia rasanya bisa merasakan pelukan hangat mamah Jennie, sudah lama sekali Jeongwoo tidak merasakan kehangatan ini, ia sangat berharap waktu dapat berhenti, ia ingin sekali dapat menikmati momen ini lebih lama.

"lalu anak kecil itu siapa ka..?" mata Jennie membulat banyak sekali pertanyaan yang ingin ia sampaikan.

"itu anak yang selamatin Jeongwoo mah.." jawabnya.

"tapikan.. kamu yang selamatin Jeongwoo?" tanya Jennie.

"bukan mah malahan aku yang diselamatin Jeongwoo, jadi gini ...."

flashback 2012

"de kamu tunggu sebentar ya kaka ambil bola itu dulu" Junkyu berlari menyebrang untuk mengambil bola yang tergelinding.

"hati hati ka jangan lari" khawatir Jeongwoo.

Akan tetapi sebelum Junkyu mencapai bola itu Junkyu nyaris tertabrak truk karna tak melihat kanan, kiri. Jeongwoo yang melihat itu tidak tinggal diam dia langsung teriak dan lari mendorong Junkyu ke tepi.

Tapi sebaliknya Jeongwoo terjatuh untungnya ada anak yang biasa minta minta di jalan itu melihat Jeongwoo yang hampir tertabrak ia segera berlari dan mendorong Jeongwoo.

Jadi yang mendapat luka paling parah adalah anak itu.

Junkyu selamat hanya luka di tangan karna menahan bandannya dan melihat Jeongwoo terserempet dan terpental jauh dia segera berlari meminta pertolongan warga.

Junkyu panik dan berlari kesana kesini namun karna jalanan ini sepi jadi dia harus berlari dan jauh.

Bukan pertolongan untuk Jeongwoo yang ia dapat dia malah mendapat serempet dari sepeda motor yang menyebabkan dia luka luka dan lupa ingatan karna kepalanya membentur trotoar.

Setelah Haruto membeli minum dan kembali ke tempat kaka dan adiknya berada yang ia lihat adalah Jeongwoo yang terkapar dengan darah dimana mana dan satu remaja yang sudah tak terlihat lagi wajahnya dan luka luka di sekujur tubuhnya.

Haruto mengira itu adalah Junkyu kakanya karna memang hanya ada mereka berdua disana.

Jadi ketika ditanya Haruto menjawab bahwa Junkyu menolong Jeongwoo sampai Junkyu meninggal.

Junkyu diadopsi oleh orang yang menyerempetnya karna sampai berminggu minggu tidak ada kabar anak hilang dan terkebih lagi Junkyu sama sekali tidak mengingat apa apa.

Jadi karna anak yang meninggal itu sudah tidak memiliki orang tua maupun wali jadi tidak ada yang mencarinya dan keluarga cortex taunya bahwa itu adalah Junkyu.

Yang Junkyu ingat adalah kata "Kyu" sebagai namanya. Ia diadopsi dengan nama "Kykyu Gydan Wojaya" yang dimana nama aslinya adalah "Junkyu Tomz Cortex"

Junkyu menjalani hidup seperti anak anak biasa tapi karna keluarga Wojaya tidak memiliki anak selain Kyukyu jadi dia sedikit kesepian dan memilih banyak mengisi waktu dengan mengikuti organisasi di sekolahnya.

Ia anak yang pintar dan dipenuhi kasih sayang.

Sampai dimana Jeongwoo dan Junkyu kecelakaan. Mereka menemukan ingatan yang hilang itu karna benturan keras yang mereka terima.

flashback off

"jadi mah aku mohon sama mamah tolong sayang Jeongwoo juga yaa mah... karna ini sama sekali bukan salah ade.." kalimat ini menutup ceritanya pada tahun 2012.

Jennie langsung memeluk Jeongwoo dengan erat, sangat erat "Ade.. Jeongwoo maafin mamah yaa.. mamah nyesel banget... mamah janji ga akan perlakuin kamu seperti dulu lagi, mamah sayang sama kamu de maafin mamah ya , kalau emang Jeongwoo belum mau maafin mamah gapapa de, mamah ngerti mamah udah keterluan banget sama Jeongwoo.." Jennie tak henti menangis dan melontarkan kalimat itu untuk anak yang ada dipelukannya saat ini.

"mah.. gapapa mah jangan nangis, aku udah maafin mamah dari dulu ko..." ujar Jeongwoo yang seratus persen Jennie tidak pernah menyangka kata kata ini dikeluarkan langsung dari mulut anak bungsunya setelah apa yang ia lakukan selama ini.

"ade.." tangisan Jennie semakin pecah menyadari segala perbuatnnya pada anak yang hatinya sangat baik ini tak tau terbuat dari apa tapi dia sangat beryukur.

Jeongwoo hanya mau waktu berhenti untuk menikmati kebagiaanya, kebahagiaan ini yang selalu ia impikan bahkan bukan hanya dia tapi keluarga Cortex impikan. Entah terserah katanya dengan apa yang terjadi sebelumnya, entah perbuatan mamanya yang nyaris membuat dia tidak bisa melihat orang orang tersayangnya secara langsung itu sudah tidak penting baginya.

Haruto tak henti menangis bahagia dan tak kunjung melepaskan pelukannya dari kakanya.

Hanbin juga tak henti memeluk keluarga Cortex menjadi satu.

Kesabaran mereka terbayar sudah.


























𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚒𝚜𝚑 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚠𝚊 𝚢𝚊𝚊... 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚑𝚒𝚑𝚒, 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚜𝚞𝚙𝚘𝚛𝚝 𝚝𝚛𝚎𝚊𝚜𝚞𝚛𝚎 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚢𝚊𝚊... 𝚕𝚞𝚟 𝚢𝚘𝚞!! 🤍🥺

bro? whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang