have i?

1.4K 129 1
                                    

BRAK

Terlempar sangat kencang, mereka berdua terlempar, terguling dari motor itu, terlempar jauh ketepi jalan, aspal itu tak terasa asing lagi bagi mereka berdua, bersebelahan hanya mereka berdua.

"hhh....hh..." rintih nafas lemah Jeongwoo berusaha membalikan badannya yang terasa sangat berat.

"akh..." dibalas dengan rintih Kyukyu si pengemudi tak jauh darinya.

"ka....kaa!!" rintihnya mencoba memfokuskan matanya yang buram mencari keberadaan Kyukyu dari rintihan yang ia dengar.

"woo....." jawabnya, kedua mata remaja itu bertemu tangannya mencoba menggapai satu sama lain berusaha menggenggam dengan sekuat tenaga, silau sangat silau cahaya motor itu menyinari mereka berdua di lautan merah ini.

Mereka berusaha menggapai lengannya. Saat ini tidak ada yang mereka pikirkan selain satu sama lain, tidak ada yang terfikir lagi semua seakan menghilang hanya terfokus dengan pikiran orang yang ada di depannya.

Satu persatu air mata menetes semakin lama menetes dengan deras dari kedua pasang mata itu.

1cm, jarak 1cm ini sangat jauh terasa sangat jauh mereka tak bisa menggapai tangannya, ini sangat jauh ditambah dengan luka yang sangat amat menyakitkan.

"hiks hiks" tangisnya
"hiks ,woo.."
Remaja ini, remaja ini tidak hanya menangis karna sakitnya luka yang mereka dapatkan tapi Mereka menangis dengan kembalinya kenangan ini, kenangan jalan ini.

Kedua mata mereka bertatapan, tak sanggup satu kata pun keluar dari mulut mereka.

penabrak itu segera kabur tak melirik sedikit pun.

"woo... tenang kita akan selamat kamu tenang ada kaka disini, kita perbaiki semuanya. kaka tau kamu bisa, kaka berusaha kamu juga harus berusaha." mata Junkyu diikuti suara batinnya.

"ka ini sakit sangat sakit, bukan luar tubuh Jeongwoo yang sakit tapi dalam tubuh Jeongwoo ka, gimana ka hiks hiks, Jeongwoo harus apa lagi ??" jawabnya dalam hati dengan wajahnya yang sudah tak bisa lagi diartikan kesedihannya.

"Jeongwoo kita bisa ubah ini semua kamu sabar, kaka tau kamu udah sabar banget selama ini tapi kaka mohon kamu sabar sebentar lagi." dalam hatinya membalas pertanyaan Jeongwoo yang hanya ia lontarkan dengan menatap mata Jeongwoo.

"ka Jeongwoo ngantuk..." ujarnya merintih dengan suara serak ,suara itu sangat kecil hanya mereka berdua yang dapat mendengarnya.

"JEONGWOO JANGAN TIDUR ,JANGAN SEKARANG DE!!!" teriak Kyukyu segera menggeser tubuhnya menggapai lengan Jeongwoo dengan sisa tenaga yang ia punya saat ini. Darah di sekeliling mereka makin memencar di aspal itu.

Jeongwoo tidak dia tidak tertidur saat itu, andai saja jika Kyukyu tidak menggenggam tangannya, saat itu juga Jeongwoo sudah ikhlas untuk tidur di tepi jalan itu.

Ambulance segera datang.

mata mereka sangat sayu terlebih lagi Jeongwoo,

"Jeongwoo Jeongwoo jangan tidur kaka mohon" bisik Kyukyu setengah sadar di ambulance berbeda dengan Jeongwoo, Kyukyu tidak berhenti mengatakan kalimat itu, kalimat itu terus keluar dari mulutnya

"untuk kaka" bisikan itu keluar dari mulut Jeongwoo selagi ia dipasangkan oksigen.

"kaka mohon" bisikan itu pun keluar dari mulut Kyukyu sebelum mereka siberi tindakan lebih lanjut.

Senyuman itu muncul tepat sebelum Jeongwoo memejamkana matanya, entah dari mana mereka dapat saling tanya menjawab walaupun suara asli mereka tak saling kedengaran. Batin mereka sangat kuat walaupun mereka bukan saudara kembar.

bro? whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang