D-day

1.3K 148 17
                                    

Bulan sabit menyinari malam dingin bersama embun di puncak perkemahan.

Ini hari kedatangan mereka,mereka diberikan waktu istirahat mengisi energi untuk kegiatan mendatang.

"gw tidur sebelah Jisung ya" ujar Chenle membereskan sleeping bag navynya.

Jisung mengangguk menandakan setuju dan segera menggelar sleeping bag hijau army disebelah Chenle.

"gw dimana aja asal ga deket Jeongwoo " singkat Ruto.

"Ade lu itu to,aneh banget lu" saut Junghwan.

"dih mang ngapa? suka suka gw anjir" jawab Ruto.

Jeongwoo enggan membalas, suasana hening pun muncul ,hanya terdengar kicauan burung yang entah dimana dan beberapa jangkrik si sisi perkemahan.

"yaudah to lu sebelah gw,Jeongwoo lu sebelah Junghwan,Jinwoo sama Niki yaa" saran Doha, diikuti dengan gerakan anggota lainnya membereskan sleeping bad.

Tidur nyenyak dirasakan mereka,di alam bebas yang udaranya sangat segar ditemani suara suara hewan yang indah.

Cahaya matahari yang terang menembus kain tenda, membuat mereka terbangun menikmati udara pagi.

Di hari kedua ini mereka akan mengitari hutan per regu, dan diberikan beberapa tes ditengah hutan.

Semua regu dapat mengatasi tantangan itu, semua berjalan lancar di temani tawa mereka yang sangat gembira.

kembali dengan malam yang menenangkan,mereka semua diperintahkan kembali beristirahat untuk perjalanan pulang hari esok.

"eh ga seru banget ga si kalo kita ga ngelanggar peraturan?" tanya Haruto sambil senyum semirik menaikan sebelah bibirnya.

"lu mah ada ada aja to,gw ga ikut dah" jawab Doha si ketua.

"iya tau gw lu mah ga akan ikut,terlalu patuh lu" saut Ruto.

"jadi siapa yang mau ikut gw? kalo ga ada yang mau ya gw sendiri juga berani ke hutan terlarang" ujar Haruto segera menggambil senter.

"ru bahaya" ujar Jeongwoo khawatir mendengar ruto mau ke hutan terlarang.

"ya lu kalo mau ikut si ikut aja" saut Ruto berjalan keluar tenda.

"yaudah gw ikut,tunggu" Jawab Jeongwoo segera mencari senter,anggota lain menyimak mereka.

"ru pelan pelan jangan buru buru" ujar Jeongwoo yang mengikuti Haruto dari belakang.

"berisik banget lu,nanti ketauan anjir" ujar Ruto dengan langkah besarnya.

Mereka berdua memasuki hutan terlarang yang gelap gulita hanya bulan dan sinar senter yang menyinari.

Semakin dalam mereka memasuki hutan ,semakin gelap pula hutan itu.

Suara suara burung hantu menyambut kedatangan mereka di tengah hutan. semakin dalam semakin seram.

"ru balik aja yu, nanti kita dicariin,disini juga bahaya" suara bisik Jeongwoo.

"ya lu udah tau emang ini tempat terlarang,siswa teladan kaya lu ngapain segala ikut gw" saut Haruto.

Jeongwoo hanya diam,enggan menjawab yang akan menimbulkan pertikaian.

"Ruto awasss jurang" teriak Jeongwoo mendorong Ruto menghindari lubang.

"aaaa" Ruto terjatuh kebelakang dan Jeongwoo jatuh kedalam jurang curam itu, Haruto terkejut dengan dorongan Jeongwoo, Haruto mengira Jeongwoo sudah berlari duluan ke perkemahan yang menyebabkan dia segera lari dan kembali ke perkemahan.

bro? whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang