"gapapa gapapa" jawab Haru mengalihkan pandangannya ,matanya tidak ingin bertemu dengan mata adiknya.
"ka? bener gapapa? mimpi buruk ka?" tanya Jeongwoo khawatir.
"iyya,gapapa udah tidur lagi woo ini masih jam 4 pagi" membalik layar ponselnya dan kembali tidur.
"kejadian itu lagi" bisiknya.
•
"Haruto kamu ga pulang semalem? mama nyariin kamu khawatir takut kenapa napa, kamu malah disini kamu bukanya pulang! ngapain sih sayang!?"
ujar mamanya yang pagi pagi sudah ke rumah sakit mencari Haru dari semalam."Jen kamu dateng-dateng kenapa langsung teriak gitu sih" saut Hanbin menyusul Jennie dari belakang.
"liat tuh anak ini nahan anak aku pulang ke rumah pah !" sinis Jennie menunjuk Jeongwoo yang masih diatas ranjang pasien.
Jeongwoo tak membalas perkataan Jennie, Jeongwoo hanya diam tidak berani membela diri karna dia tau seberusaha apapun dia mencoba membela tetap saja dia salah bahkan makin salah jika ia berbicara,maka ia selalu memilih untuk diam.
"mah ini aku yang mau nemenin Jeongwoo bukan dia yang minta" jawab Haruto beranjak dari sofa mendekati Jennie.
"SEKARANG KAMU MALAH BELA DIA?! KAMU GILA ?! KAMU DI CUCI OTAK APA SAMA DIA TADI MALAM ?! KAMU LUPA RUTO!!!? KAMU APAIN ANAK SAYA HAH?!BARU SEMALEM UDAH BEGINI?!" bentak Jennie yang bahkan sampai 4 ruangan samping pun bisa mendengarnya dengan jelas.
"KAMU APAIN ANAK SAYA?! SAMPAI DIA MEMBELA KAMU?! KAMU KASI APA DIA HAH ?! ANAK GA TAU UNTUNG,KAMU APAIN DIA SIALAN ?! bentak Jennie mendekati Jeongwoo berteriak didepan mukanya mengguncang bahunya kasar.
"mah ini bukan salah Jeongwoo,Jeongwoo ga apa apain aku sama sekali mah"
bela Haruto menahan mamanya dari belakang."LIHAT? kamu lihat apa yang kamu lakukan? SETELAH APA YANG KAMU LAKUKAN KE ANAKKU? KAMU MAU MELAKUKAN LAGI KE ANAKKU?! KAMU KENAPA GA MATI AJA KEMARIN HAH?!" memegang erat rahang Jeongwoo ia berteriak,melotot di depan wajah anak bungsunya itu bener benar hanya berjarak 3cm.
Jeongwoo tak melawan hanya saja matanya tidak bisa dipungkiri bahwa ia benar benar tersakiti.
Jika saja sekarang kakanya tidak membelanya dan kakanya pelan pelan berubah lebih baik kepadanya, rasanya ia benar benar ingin mati seperti yang mamanya pinta.
"JENNIE jaga mulut kamu ya?! apa salahnya kakanya jaga adiknya yang lagi sakit?! apa itu salah banget ya dimata kamu?" ujar Hanbin menarik Jennie menjauh.
"Salah pah SALAH! salah karna dia Jeongwoo" menunjuk kasar Jeongwoo yang masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi.
"DIA JEONGWOO! DAN ITU YANG SALAH! KARNA DIA JEONGWOO !! BISA GA DIA GA GANGGU DAN MATI AJA ?!" ujarnya memiringkan kepala diikuti semiriknya.
"JENNIE ! TUTUP MULUT KAMU! dia anak kamu,darah daging kamu kenapa kamu bicara sampai sekasar itu Jen?!" ujar Hanbin.
"KAMU TAU KAN AKU CUMA DIA GA GANGGU KITA DAN AKU MAUNYA DIA MATI" ujar Jennie yang sudah tidak tertata lagi rambutnya.
Plak
suara itu lagi,suara yang sangat dibenci Haru dan Jeongwoo.
"sekali lagi kamu ucap kata itu awas aja aku ga main main ya Jen" ujar Hanbin singkat dengan wajahnya yang sanagat kecewa.
"kamu? lagi? kamu pukul aku lagi pah? demi anak sial ini? kamu nampar istri kamu sendiri pah? kamu nampar aku lagi karna dia? baik aku ga akan bilang itu lagi,tapi kamu lihat saja nanti" Sinis Jennie memegang pipinya merah,menarik Haruto keluar dari ruangan itu dan pulang.
Bedanya sekarang dilihat dari mata Haru ia lebih khawatir terhadap Jeongwoo dengan sikap yang mamanya berikan, dibanding dengan hari hari lalu saat orang tuanya berantem karna Jeongwoo ia malah sangat benci Jeongwoo, setiap ada perkelahian ia selalu menyalahkan Jeongwoo,tidak pernah membela adiknya sama sekali ,tapi sekarang Haru berubah.
•
"kamu udah ga bisa ya nurut sama mamah?"
tanya Jennie berjalan keluar rumah sakit."bukan gitu mah,aku cuma mau temenin Jeongwoo, kemarin papah lembur jadi ga ada yang jaga Jeongwoo." jawab Haruto.
"ya biarin aja sendiri emang kenapa? banyak suster ,dokter disana ,kamu ngapain nemenin dia" sautnya.
"aku cuma mau nemenin Jeongwoo mah ,ga ngapa ngapain" jawab Haru lagi.
"mamah ga suka ya kamu ga nurut ,kamu diapain si sama anak itu?" tanya Jennie menatap Haruto kesal.
"aku ga diapa apain ini murni aku yang mau mah" jujur Haru.
"kamu lupa hah? terserah!" balasnya.
•
Hanbin hanya diam dengan wajahnya yang sangat amat kecewa dengan sikap Jennie yang semakin hari semakin parah,semakin membenci anak bungsunya sendiri dan Jeongwoo yang hanya bengong mencerna semua kejadian tadi dan matanya yang berkaca kaca.
Tidak Jeongwoo tidak menangis dia hanya berkaca kaca tidak meneteskannya ,dia tidak menangis dan memendamnya.
"anak papah,anak baik kamu jangan denger omongan mamah tadi yaa sayang, mamah cuma khawatir Ruto ngga pulang semalam, kamu gimana keadaanya? nanti siang kamu udah boleh pulang loh sayang, jangan sedih yaa papah ada buat kamu,bahkan kaka kamu ada buat kamu" Hanbin memeluk hangat anak bungsunya.
"permisi, Jeongwoo..." panggil dari luar ruangan.
•
⋆.ೃ࿔*:・𝙝𝙖𝙞𝙞 𝙩𝙚𝙪𝙢 ,,
𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙞 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠𝙠 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙪.
𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙡𝙪𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙪𝙖𝙩 .𝙨𝙚𝙝𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙮𝙖𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙨𝙩𝙧𝙚𝙖𝙢𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙫 𝙩𝙧𝙚𝙖𝙨𝙪𝙧𝙚 𝙮𝙖𝙖 & 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙮𝙖𝙖 𝙩𝙝𝙖𝙣𝙠 𝙪 !! ♡ ˘͈ᵕ˘͈
KAMU SEDANG MEMBACA
bro? why
FanfictionHaruto dan Jeongwoo bersaudara, kisahnya dimulai pada tahun mereka lahir yaitu 2004 ? 𝐍𝐎!! kisahnya dimulai pada tahun 2012. Adik lugunya itu tidak tau apa yang menyebabkan kakak dan mamanya bersikap seperti itu padanya. 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯�...