Part 29

4.6K 400 60
                                    

Typo dimana-mana!
.
.

Jangan lupa vote, komen and share bestie!
.
.

Bahagia itu sederhana, contohnya di treat like a queen oleh orang yang kita sayang aja senengnya bukan main.

-Aleta Lexi Alexander

Arthur duduk di ruang tamu menikmati acara bola yang dia tonton di televisi dengan berbagai macam camilan diatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arthur duduk di ruang tamu menikmati acara bola yang dia tonton di televisi dengan berbagai macam camilan diatas meja. Arthur sangat menghayati tontonan bola itu hingga matanya ikut melotot sesekali menggaruk kepalanya kesal saat bola yang akan ditembakkan menuju gawang malah meleset.

"ARTHUR" teriakan Aleta membuat Arthur menoleh.

"APA SAYANG" jawab Arthur berteriak juga.

Aleta turun dari atas tangga dengan berlari membuat Arthur melotot. "Eh jangan lari-lari nanti baby-nya kenapa-napa" ucap Arthur panik.

Aleta berhenti ditangga terakhir, dia menyengir lebar menatap suaminya. "Baby-nya kuat kok, iya kan sayang" Aleta mengelus perutnya yang masih rata.

"Kenapa hm? Sini" Arthur menepuk tempat disebelahnya, menyuruh Aleta untuk duduk.

Aleta berjalan dan duduk disebelah Arthur, merapatkan tubuhnya ke Arthur, merangkul lengan kiri Arthur dan menyenderkan kepalanya di bahu kiri suaminya. Arthur mengelus rambut Aleta dengan senyum tipisnya di bibirnya.

"Arthur..." ucap Aleta manja.

"Kenapa sayang" jawab Arthur, mengambil tangan kiri Aleta dan mencium punggung tangannya.

"Beliin cilok" ucap Aleta mendongakkan kepalanya, menumpukan dagunya di bahu Arthur.

"Itu aja hm" tanya Arthur menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi ciloknya beda"

"Beda gimana yang" Arthur mengernyitkan dahinya bingung.

"Aku mau cilok unta" ucap Aleta cengengesan.

"Mana ada cilok unta sayang..." jawab Arthur, mengelus ringan pipi kanan Aleta.

"Aaaa tapi ini yang mau baby-nya" Aleta melengkungkan bibirnya ke bawah.

Arthur menjauhkan kepala Aleta dari bahunya, dia duduk bersila dibawah sofa beralaskan karpet bulu dan menghadap ke perut Aleta. Arthur menyingkap sedikit keatas kaos hitam yang Aleta pakai hingga terlihatlah perut rata milik istrinya.

"Baby-nya daddy lagi pengen cilok hm?" Ucap Arthur mengelus perut Aleta.

"Iya daddy" Aleta menirukan suara anak kecil dengan sangat lucu.

Arthur terkekeh geli melihat tingkah Aleta. "Gemesin banget sih sayangnya Arthur" ucapnya, mencium kedua punggung tangan Aleta.

"Arthur... beliin cilok cepet!" Mata Aleta sudah berkaca-kaca sambil mengerucutkan bibirnya.

ARLETA [hiatus sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang