Huhuu lagunya candu sumpah 😭
.
.Typo dimana-mana!
.
.Jangan lupa vote, komen and share all <3
.
.Bodohnya gue berharap dia kembali, padahal gue sendiri yang buat dia pergi.
-Marcelino Aldeo Greyson
Lino duduk di karpet bulu depan televisi, dia sedang asik bermain PS. Tangannya bergerak lincah menekan tombol tombol yang ada di stik PS. Sesekali mengumpat saat dia kalah bermain dengan musuhnya.
"Deo" seruan bundanya membuat Lino menoleh.
Lino mempause PS-nya dan berjalan menuju dapur tempat bundanya saat ini. "Kenapa Bun" tanyanya, duduk di meja pantry yang menghadap langsung ke bundanya.
Febiola-- Bunda Lino membalikkan badannya. "Ikut bunda ke supermarket ayo, bahan masakan abis" katanya.
"Emang si Jovan kemana Bun, biasanya juga dia yang nemenin bunda"
"Biasa lagi nongkrong sama temen-temennya itu, mangkanya mumpung kamu gak lagi kemana-mana jadi temenin bunda ya" Febi berharap agar sulungnya ini mau menemaninya berbelanja.
Lino tampak berfikir sebentar sebelum menganggukkan kepalanya. "Oke deh, lagian aku juga gak ada janji sama yang lain" katanya.
Febiola tersenyum senang saat anaknya tak menolak. "Yaudah bunda siap-siap dulu ya" pamitnya sebelum melenggang pergi ke kamarnya.
Lino melihat jam dinding yang ada di sudut ruangan, jam itu menunjukkan pukul 3 sore, tadi sekolahnya dipulangkan cepat karena ada rapat mendadak. Hal itu membuat mereka senang bukan kepalang, karena sisa waktunya bisa untuk di buat nongkrong atau berpacaran.
Di mansionnya terasa sepi karena hanya ada dia, bundanya dan bibi yang bekerja. Sedangkan Jovan, dia bermain entah kemana, kalau ayahnya Kaivan masih berada di sekolah mengikuti rapat.
Lino berdiri dari duduknya, berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Lino mengambil hoodie hijau lumut di gantungan lemari dan memakaikan itu ke badan kekarnya. Dia mengambil kunci mobil di tempat gantungan kunci.
Tatapan matanya teralihkan ke beberapa foto polaroid berukuran 3x4 yang tergeletak di atas meja belajarnya, tangannya bergerak mengambil satu foto dan menatap wajah gadis cantik yang ada di foto itu.
"Gue kangen sama lo" gumamnya, mengelus pelan foto yang berada di genggamannya.
"Semoga gue bisa ketemu lagi sama lo" lirihnya, air mata yang tadi ditahannya pun meluncur bebas membasahi pipinya.
"Semenjak saat itu, gue selalu merasa bersalah sama lo, gue tau lo benci sama gue, tapi gue akan berusaha buat lo bisa balik lagi ke pelukan gue"
"Sekali gue genggam gak akan gue lepas, dan lo adalah salah satunya" tekadnya, kemudian tersenyum tipis menatap setiap inci wajah cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETA [hiatus sementara]
Teen Fiction[HAPPY READING ALL] [JANGAN LUPA FOLLOW BESTIE] Baca ajalah, pertama emang gaje tapi nanti lama kelamaan juga seru xixixi Jangan lupa tinggalin jejak^_^ . . . "Sesibuk apapun aku kalo menyangkut keselamatan kamu sama baby, aku gak peduli sayang. Kam...