ARLETA [hiatus sementara]

Part 41

Haii guys apa kabar? Udah bahagia atau masih gamonin virtual? Hehe
.
.

Yok bisa yok 135 vote and 250 komen<3
.
.

Cie yang waktu kecil suka ngetawain badut sekarang malah jadi badut >.<

-Bunaa

Arthur menghentikan mobil BMW i8 roadster seharga 4,65 miliar itu di garasi yang penuh dengan berbagai macam mobil mahal lainnya. Ia turun dari atas mobil lalu berlari kecil memutari mobil untuk membukakan pintu Aleta.

Arthur menaruh telapak tangan kanannya di atas kepala Aleta saat wanita itu turun dari mobil. Setelah Aleta turun tanpa lecet, dia menutup kembali pintu mobil itu.

"Banyak banget mobilnya" Aleta mengedarkan pandangannya melihat isi garasi mobil Arthur yang sangat luas.

Arthur terkekeh, tangannya mengacak gemas rambut Aleta. "Mau pake hm?" tanyanya.

Aleta mendongak kemudian menggeleng. "Enggak. Cuma heran aja gitu, kamu beli mobil banyak buat apa" tanya Aleta.

"Koleksi yang, biasa" kata Arthur santai. Ia memasukkan kunci mobilnya kedalam kantong celananya.

"Ngabisin duit aja bisanya" gerutu Aleta.

Arthur kembali terkekeh. "Abisnya aku gak tau mau di kemanain duitnya, jadi buat beli mobil aja."

"Kasih aja ke readers, kan lumayan bisa buat beli novel" ucap Aleta.

"Kalo mereka mah mau di kasih sebanyak apapun duitnya sekali kedip langsung abis yang" cibir Arthur.

Aleta tertawa pelan. "Namanya juga pencinta fiksi" ucapnya.

"Cinta kok sama yang gak nyata, cari sakit emang"

"Kayak gak tau aja kamu, ngehaluin tokoh fiksi tuh enak tau bisa bikin bahagia, daripada ngehaluin yang real ujung ujungnya nyakitin" jelas Aleta.