Part 36

3.9K 364 106
                                    

Typo dimana-mana!
.
.

Maapin yee seminggu ga up hehe, tugas lagi numpuk jadi gaada waktu gue😌
.
.

Oh iya satu lagi, jangan lupa vote and komen di setiap paragraf! Biar sama sama enak gitu haha
.
.

Entah sampai kapan gue bisa bertahan sama rasa sakit ini.

-Elvino Keanu Maxwell

"Assalamualaikum gaess kalian kangen aku gak" Lino berteriak heboh memasuki markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum gaess kalian kangen aku gak" Lino berteriak heboh memasuki markas.

"Ih gamau gak suka gelayyy" teriak mereka bersamaan.

"Anjim haha..." mereka tertawa terbahak bahak melihat kekompakan yang mereka lakukan.

Lino mendorong Ucup hingga membuat sang empu terjungkal. "Anjing Lino bangsat asu jancok!" umpat Ucup kesal.

Lino hanya cengengesan dan duduk di kursi kayu yang tadi di tempati Ucup. "Ya maap kan gue mau duduk" ucapnya tanpa dosa.

"Tapi gausah dorong gue juga anying" ngegas Ucup saat sudah berdiri.

"Kan gue udah minta maaf" jawab Lino tak terima.

"Wes hop! Gausah gelot neng kene" lerai Justin dengan bahasa jawanya. (Udah stop! Gausah berantem di sini)

"Gimana No, Tin" tanya Reno mengalihkan pembicaraan.

Lino dan Justin kompak menolehkan kepalanya. "Aman kok aman, kita udah dapet buktinya" jawab Lino yang di angguki oleh Justin.

"Aaa gue gak sabar liat mereka berdua gila" pekik Ucup bahagia.

"Bentar lagi Cup, bentar lagi" sahut Agam.

Saat suasana sepi, tiba-tiba Vino memegangi kepalanya membuat mereka langsung mendekat. "Ahh shh" ringis Vino.

"Vin, lo kenapa? Gapapa kan?" tanya Edgar yang berada di sebelah Vino.

Vino menggelengkan kepalanya, kedua tangannya memukul kepalanya berkali-kali untuk mengurangi rasa sakit.

Justin dengan cepat memegang kedua tangan Vino agar berhenti memukul kepalanya. "Jangan di pukul anjing! Lo kenapa?!" sentak Justin.

"Bawa ke rumah sakit sekarang" kata Lino panik.

Vino langsung menggeleng keras. "Gak gak! Gue gamau ke rumah sakit" ucapnya dengan sesekali meringis.

"Terus gimana Vino?! Kepala lo sakit kan?!" geram Edgar.

"Ada obat pereda nyeri gak" tanya Vino pelan.

"Bentar bentar, gue cariin" Ucup langsung berlari ke dapur untuk mengambil obat yang Vino maksud di kotak P3K.

"Nih Vin minum" Ucup datang membawakan satu butir obat dan satu gelas air putih.

ARLETA [hiatus sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang