prolog

26.4K 1.2K 114
                                    

Typo dimana-mana

Typo dimana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BughBughBugh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh
Bugh
Bugh

"BANGSAT, BERANI BERANINYA LO PADA SERANG MARKAS GUE HAH" teriak seorang gadis yang baru saja sampai di markas.

Siapa yang tidak marah? Lagi enak enaknya nonton drakor tiba-tiba dapat telfon katanya markas di serang, untung itu laptop tadi kagak di banting dah.

Suasana yang tadinya ricuh mendadak hening karena kedatangan seorang gadis tersebut. Aura yang di keluarkannya pun tidak main-main. Memang Aleta kelakuannya bobrok, tapi dia tau mana waktunya main-main dan mana waktunya untuk serius. Yah, Aleta orang yang tadi berteriak seperti itu, dia sangat marah karena tanpa alasan tiba-tiba markas tempat berkumpulnya dia dan para anggota lainnya di serang.

"GUE TANYA SEKALI LAGI SIAPA YANG SURUH LO PADA SERANG MARKAS GUE" emosinya seketika memuncak karena markasnya hancur berantakan. Tv pecah, kursi patah, meja hancur tak berbentuk, dan banyak bercak darah dimana mana.

"Gue yang serang markas lo, kenapa?" jawab seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakang. Aleta membalikkan badan dan menemukan sosok yang bernama Diego George ketua geng Vagos, musuh bebuyutan Venganza. Entah apa yang membuat kedua geng itu bermusuhan.

"Ohh jadi lo yang udah hancurin markas gue hm?" ucap Aleta santai. Dia sudah menduga kalo Diego lah dalang dari kehancuran markasnya ini.

"Gue mau bales dendam karena anggota lo udah bikin anggota gue koma di rumah sakit" ucap Diego geram.

Aleta terkekeh pelan, dia pun menjawab "Heh salah anggota lo sendiri yang lemah, mangkanya kalo cari anggota tuh jangan yang lembek, di jotos dikit dah tepar. Emang cocoknya anggota lo tuh jadi banci lampu merah, behh di jamin mantep" anggota Venganza yang mendengar jawaban ketuanya pun tertawa terbahak bahak. Siapa yang tahan sama mulut pedas ketua mereka, yang kalo ngomong suka blak blakan.

Diego yang mendengar jawaban tersebut pun langsung tersulut emosi "Sialan" desisnya. Dia langsung menyerang Aleta, Aleta pun tak tinggal diam dia membalas serangan yang di berikan Diego kepadanya. Dan terjadilah tawuran antar kedua geng tersebut berlanjut.

ARLETA [hiatus sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang