Part 45

4K 264 88
                                    

Hello guys!
.
.

Gimana kabar hari ini? Harus baik dong yaa
.
.

Gimana kabar hari ini? Harus baik dong yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu

Banyak yang berubah selama satu minggu ini, terutama tidak adanya Nesha yang selalu menempel pada Arthur.

Yup, setelah Arthur dan Aleta menginjakkan kaki di Indonesia, mereka  semua langsung bergerak cepat untuk membalas dendam. Mulai dari mem-bully Nesha setiap hari, mempermalukan dia di tengah lapangan, bahkan sampai ada yang meneror Nesha.

Mereka, siswa-siswi AHS juga ikut andil dalam pembalasan dendam ini, karena Nesha banyak membuat ulah selama sekolah di AHS.

Waktu itu, akibat ulah siluman ular itu, salah satu siswi AHS bunuh diri karena tak tahan akan bully-an Nesha. Itu sebabnya, sekarang Nesha di hajar habis habisan oleh siswa-siswi AHS.

Dan, kabar yang paling membuat mereka semua senang adalah, ketidak hadiran Nesha di sekolah, di karenakan dia mendekam di rumah sakit jiwa lantaran mentalnya terusik akibat bully-an yang di lakukan siswa-siswi AHS.

Semuanya sampai bersorak heboh pada saat pemberitahuan tersebut, mereka bahkan membuat party besar besaran untuk merayakan kegilaan Nesha.

Berbahagia di atas penderitaan orang lain, itulah mereka.

******

Saat ini anggota inti Zervanos dan Venganza berkumpul di taman belakang sekolah. Mereka bercanda tawa di temani berbagai macam makanan ringan dan minuman kaleng.

Tiba-tiba Justin berdiri membuat mereka semua memusatkan perhatian pada lelaki berambut sedikit kribo tersebut.

Justin menepuk celananya bagian belakang yang sedikit kotor. Setelah selesai, ia mendongakkan kepalanya menatap para sahabatnya yang menunjukkan raut wajah bingung.

"Gue ada pantun" kata Justin memberitahu mereka.

"Apaan" sahut Lino yang tengah memakan kuaci.

Justin berdehem sebentar, "Ambil panah di rumah Fiki, berlatih di rumah pak Ahmed"

"Cakep" sahut mereka.

"Jangan pernah ngaku laki-laki, kalo nembak cewek lewat sosmed" lanjut Justin.

"Wanjaayy" seru mereka.

"Aje gile... Cakep cakep, lanjut Tin" titah Lino.

Justin membuka setengah mulutnya seolah berpikir, lalu ia berdehem dan kembali duduk di atas rerumputan. "Ogah, males mikir gue" ucapnya.

"Yee si anjir" Lino melempar kulit kuaci kearah Justin.

Justin terkekeh kecil, ia mendekati Lino setelah mengingat sesuatu. "No, mantan lo itu siapa sih namanya" tanyanya kepo.

ARLETA [hiatus sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang