Part 21

5.8K 469 67
                                    

Typo dimana-mana!
.
.
Jangan lupa vote and komen yaa, komen kalian tuh penyemangat bagi gue
.
.

Vina duduk di balkon kamarnya, dia menatap langit malam yang dihiasi banyak bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vina duduk di balkon kamarnya, dia menatap langit malam yang dihiasi banyak bintang. Tiba-tiba handphone yang ada di sampingnya berdering. Vina melihat nama sang penelepon 'aleta bininya Arthur' terpampang jelas di layar ponselnya, dia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo assalamualaikum kenapa Al" ucap Vina.

"Vin.." ucap Aleta parau.

"Iya kenapa" Vina semakin bingung saat ada suara orang menangis diseberang sana.

"V-vi-vino kecelakaan"

Deg

Dua kata dari Aleta membuat detak jantung Vina berdegup kencang, tangannya bergetar bahkan tanpa aba-aba air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Lo.. g-gak berca-nda k-kan" suaranya terasa tercekat.

"Gue beneran Vin" ucap Aleta pelan.

Vina menggelengkan kepalanya berkali-kali, dia menyangkal ucapan Aleta yang berkata bahwa Vino kecelakaan.

"Ng-nga-k lo pas-t-ti bercanda" Vina terkekeh, berharap Aleta cuma membohonginya.

"Gue beneran Vin.. Vino kecelakaan"

"K-kalo lo hiks g-gak bercanda, ka-sih hiks tau gue r-rumah hiks sakit-n-nya di-m-mana" ucap Vina sesenggukan.

"Rumah sakit cempaka, lo kesini"

Tanpa menjawab ucapan Aleta, Vina mematikan telfonnya sepihak. Dia memasuki kamarnya, mengambil tas kecil dan keluar kamar dengan tergesa.

Saat ditangga terakhir, langkah Vina dihadang oleh mamanya yang tiba-tiba ada di depannya. "Eitss mau kemana, udah malem loh" ucap Savana.

"Mah, aku pamit mau mau ke rumah sakit, Vino kecelakaan" Vina memegang punggung tangan Savana dan menciumnya lembut.

Savana melototkan matanya tak percaya. "What? Kamu gak bercanda kan sayang" pekiknya heboh.

Vina menggelengkan kepalanya, dia menghapus air mata yang kembali turun. "Enggak mah aku beneran, sekarang aku mau kesana ya" ucapnya.

Savana menganggukkan kepalanya. "Yaudah, tapi hati-hati" jawabnya.

"Pasti, assalamualaikum mah" Vina berlari keluar mansion menuju garasi untuk mengambil mobilnya.

"Wa'alaikumsalam" ucap Savana pelan, dia menatap punggung anaknya yang mulai menjauh.

******

Vina mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan, dia tak memperdulikan sumpah serapah orang yang hampir ditabraknya. Sekitar 12 menit diperjalanan, Vina akhirnya sampai di rumah sakit yang bertuliskan 'RS Cempaka'.

ARLETA [hiatus sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang