16

932 246 21
                                    

.
.
.

Setelah duduk lama dikamar Jihoon, Hyunsuk menyuruh kedua besti itu untuk tidur dikamar masing-masing, ia tidak ingin Jeongwoo terus berlarut dalam kesedihan, takutnya menjadi depresi lalu bundir.

Yah sekitar jam 02.05 Haruto masih tertidur pulas, tapi satu hal kesalahan yang ia lupakan malam ini adalah lupa mengunci pintu kamarnya.

Seseorang dengan nanar wajah yang sangat jahat dan bahagia dengan mudahnya masuk kekamar mangsanya. Membekap Haruto sampai pingsan dan membawa nya pergi.









Ditempat yang tidak begitu jauh dari kos mereka, hanya berjarak 3 rumah di tempat kosong dimana Jaehyuk bersembunyi. Disitu lah ia membawa Haruto untuk disekap. Lebih tepatnya ia menculik Haruto.

Sudah banyak alat-alat yang ia sediakan untuk dipakai, ia bahkan tak memakai penutup wajah, memang sengaja saja. Lalu ia membangunkan Haruto.

"G-gue dimana?" Tanya Haruto yang baru saja membuka matanya.

"Udah bangun lo?" Tanyanya terkekeh.

"Lo!! Anj- lepasin gue!!" Kata Haruto yang mulutnya langsung ditempeli lakban lalu diikat dengan kain

"Emang ya agak susah buat jadiin lo mangsa, ngegas mulu haha" ujarnya terkekeh.

Laki-laki itu lalu mengambil pisau yang seperti baru diasah, sangat tajam.

"Gimana kalo kita main dulu To"

Crats

Pisau itu sukses menyayat lengan kanan Haruto, membuat sang empunya menyipitkan matanya karena rasa sakit.

Crats

Lagi, pisau itu menyayat lengan kirinya.

Lelaki itu terus menyayat tubuh Haruto tanpa ampun, darahnya bahkan sudah mengucur banyak. Haruto hendak melawan tapi kaki dan tangan nya terikat. Mau teriak juga tidak bisa, lemas itu yang ia rasakan sekarang. Ia hanya bisa menangis menahan rasa sakitnya.

"Yah, lo mah baru juga gini, game nya belum selesai loh To"

Katanya lalu mengambil pisau daging. Haruto melotot kaget ia benar-benar ingin berontak.

"Nah, game selanjutnya nih"

Kriiieeeek

Sobekan kulit Haruto terdengar keras ditelinganya, sakit itu yang dirasakan Haruto.

Sret

Sret

Sret

Laki-laki itu menguliti Haruto tanpa ampun, sebagian lengan kanan nya sudah hampir terlihat daging saja. Haruto menangis sejadi-jadinya, ia menggelengkan kepalanya menahan rasa sakitnya.

Darahnya begitu sangat banyak, dipikiran Haruto hanya ada rasa sakit dan juga takut.

Sret

Sret

Sret

Lagi dan lagi, lelaki itu menguliti lengan kiri Haruto tanpa ampun, saking senangnya ia tidak mengetahui ada seseorang yang sudah mengintip nya dan juga memvideo nya, dengan hati-hati ia pergi. Untungnya tidak ketahuan.

(Adegan disini aku bikin sampe dugun dugun sumpah><)

"Keknya lo udah kesiksa banget ya, haha sekarang game yang terakhir To!"

Ujarnya lalu mengambil pistol kecil dimeja.

Dor

Tembakan pertama muncul mengenai kaki kiri Haruto.

ANATHEMA | TREASURE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang