Episode 4

363 32 7
                                        

Picture by : Google
.
.
.
.
.

Athanasia masuk ke kamarnya lalu mengganti pakaian dan mengerjakan PR. Tak butuh waktu lama, hanya dalam beberapa menit ia dapat menyelesaikan pekerjaan itu lalu turun ke lantai bawah dan pergi ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga itu Athanasia mendapati mamanya tengah asik menonton tv sambil memakan cemilan kue kering yang dibuat oleh Lilian si kepala pelayan. Athanasia pun menghampiri Diana dan duduk di sebelahnya, ikut menonton tv bersama mamanya.

"Ma"

"Ya sayang"

"Dulu mama gimana bisa ketemu sama papa?"

"Hm? Kamu mau denger ceritanya?"

Athanasia mengangguk semangat. Diana pun memulai ceritanya.

"Jadi papa kamu itu tadinya kakak tingkat mama di kampus waktu kuliah di Perancis dulu. Awalnya mama gak tau, tapi waktu musim gugur itu...

Saat itu akhir pekan, Diana pergi ke menara eiffel dengan mengendarai sepeda. Surai pirangnya melambai lambai karena tertiup angin musim gugur.

Tepat di depan menara eiffel itu, Diana melihat seorang laki laki berambut pirang dengan mata biru indah bagai permata sedang berjalan jalan menikmati indahnya pusat kota Paris itu. Laki laki itu pun melihatnya, mata mereka bertemu dan mereka terpukau oleh pesona satu sama lain. Daun daun berguguran dan tertiup angin, membuat suasana saat itu semakin romantis. Itu adalah pertemuan pertama Diana dan Claude di kota romantis, Paris.

Sejak saat itu secara kebetulan mereka selalu bertemu dan terlibat dalam hal yang sama. Pada akhirnya mereka memberitahu identitas masing masing dan selalu bersama kemanapun mereka pergi, seperti sepasang kekasih.

Hingga pada suatu hari, saat hari wisuda Diana. Claude datang dengan membawa bucket bunga yang cukup besar berwarna merah muda seperti mata indah Diana.

Claude memberikan bucket itu dan mengucapkan selamat kepada Diana. Lalu ia berlutut di depan gadis cantik itu. Claude mengeluarkan sebuah kotak merah kecil dari saku celananya.

Claude menunjukkan isi kotak kecil itu yang merupakan cincin dengan mata berlian berwarna merah muda yang sangat indah. Lalu ia mengatakan kepada Diana

'Diana, aku telah lama memendam perasaanku padamu untuk ku ungkapkan di saat yang tepat, dan ku rasa sekarang adalah saat yang tepat untukku mengungkapkan perasaanku padamu. Dengarlah, aku mencintaimu Diana, aku sangat mencintaimu. Aku tulus mencintaimu hingga aku ingin bersamamu selamanya. Bersediakah kamu menjadi teman hidupku Diana?'

Diana terkejut dengan pernyataan tiba tiba dari Claude saat itu. Secara tak sadar, ia menitikkan air matanya dan ia pun menerima lamaran Claude.

Claude pun berdiri kembali dan memasangkan cincin berlian itu ke jari manis wanita pujaan hatinya. Mereka berdua pun pelukan dengan kejadian itu disaksikan oleh semua orang yang hadir disana.

Begitulah ceritanya. Terus seminggu kemudian kami nikah, dan setahun kemudian lahirlah kamu." Diana tersenyum saat menceritakan hal itu. Athanasia pun terbawa perasaan saat mendengar cerita dari mamanya.

'Kenapa pertemuan pertama ku sama Lucas gak seindah mama sama papa ya' pikirnya.
.
.
.
.
.

Setelah puas mendengar kisah romantis dua sejoli yang jatuh cinta pada pandangan pertama, Athanasia pun kembali ke kamar untuk menonton kartun favoritnya di ponsel sambil memakan cemilan yang diberikan Lilian

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang