Episode 15

232 29 5
                                    

Picture by : Google
.
.
.
.
.

Ijekiel muncul dari balik pohon besar yang ada di hadapan Jennette dengan memegang sebuah bucket bunga mawar putih di tangannya dan senyuman lembut yang terukir di wajah tampannya. Raut wajah bingung Jennette tak bisa dikontrol. Ekspresinya seolah menunjukkan pertanyaan 'apa semua ini?'

Ijekiel berjalan mendekat menuju tempat Jennette berdiri diam mematung. Saat dirinya sudah dekat dengan gadis yang disukainya, dengan jantung yang berdebar Ijekiel mengutarakan isi hatinya.

"Jennette" panggilnya lembut, dengan sorot matanya yang tak lepas dari kedua iris biru permata yang indah itu.

"Ah, kamu pasti bingung dengan semua ini. Semuanya aku siapin untuk kamu Jennette, supaya aku bisa ungkapin isi hati aku ke kamu."

Wajah Ijekiel mulai serius namun tetap dengan ekspresi lembut. Kedua iris kuningnya itu terus menatap lembut kedua mata Jennette. Jennette yang masih belum mengerti semua ini hanya diam dan berusaha mencerna semua kata kata yang diucapkan oleh laki laki bersurai putih itu.

"Jennette, aku... Aku udah lama suka sama kamu, tapi aku gak tau cara ungkapinnya"

Bola mata Jennette membulat sempurna kala dirinya mendengar kata suka untuknya dari laki laki yang selama ini ia harapkan cintanya.

"Jennette, waktu pertama aku lihat kamu, aku merasa kalau jantungku berdebar kencang. Aku selalu kagum dengan keindahan mata kamu itu. Aku selalu ingin membelai rambut coklat yang bikin aku merasa hangat. Aku selalu ingin mengelus wajah yang manis ini. Aku, aku ingin memiliki kamu. Aku ingin menempati satu ruang di hati kamu."

Ijekiel berlutut di hadapan gadis itu. Ia mendongak, melihat lagi lebih dalam iris biru permata itu sambil menyodorkan bucket bunga yang sejak tadi ia pegang untuk diberikan kepada Jennette, sang pujaan hati.

"Jennette, kamu mau kan jadi pacar aku?"

Jennette tertegun. Ia tak bisa berkata apa apa. Tanpa sadar tangannya bergerak mengambil bucket yang diberikan oleh Ijekiel. Kelopak matanya mengeluarkan cairan sebening kristal. Jennette hanya bisa mengangguk untuk menjawab pernyataan dari laki laki yang selama ini ia harapkan untuk menjadi kekasihnya, dan akhirnya hal itu terwujud.

Ijekiel bangun dari posisinya dengan senyum lebar yang terpampang jelas di wajahnya. Ia sangat bahagia, begitu juga dengan gadis di hadapannya. Tanpa sadar tubuhnya langsung memeluk gadis itu dengan erat. Ia tak tahu lagi harus mengungkapkan kesenangannya ini dengan apa.

"Makasih Jennette, makasih udah nerima aku"

Jennette menangis bahagia di pelukan Ijekiel. Ia menikmati pelukan hangat dari laki laki itu.

Sesaat kemudian Athanasia dan Lucas yang sejak tadi sembunyi entah dimana, muncul dengan Athanasia yang berlari dengan semangat untuk memberi selamat kepada dua orang yang baru saja menjalin hubungan sebagai kekasih itu.

"Jetty!! Selamat ya akhirnya kalian jadian"

"Makasih Athy. Tapi pernyataan yang kamu bilang waktu itu..."

"Itu buat kamu. Beberapa kali Ijekiel deket sama aku itu karna dia suka sama kamu. Dia curhat soal kamu ke aku hihi."

"Ternyata gitu"

"Iya, dan ini semua juga idenya Athanasia supaya aku bisa ungkapin semuanya disini. Lucas juga bantu" imbuh Ijekiel "Makasih ya Athanasia, Lucas" lanjutnya.

"Sama sama" jawab Athanasia dengan senyuman di wajahnya. Sedangkan Lucas hanya mengangguk dengan senyum tipis di sudut bibirnya.

"Nah Kiel, karna aku sama Lucas udah bantu kamu dan untuk merayakan hari jadian kalian, kalian harus traktir kami makan enak" ujar Athanasia dengan semangat

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang