Episode 5

319 26 7
                                    

Picture by : Google
.
.
.
.
.

Hari sabtu. Akhir pekan yang cerah. Athanasia sudah siap untuk pergi keluar bersama Ijekiel. Ia tengah menunggu jemputan dari Ijekiel, ia duduk di teras rumahnya sambil memainkan ponsel.

Tepat jam 10.00 Ijekiel sampai di depan gerbang rumah Athanasia dan membunyikan klakson mobilnya.

Athanasia yang mendengar klakson itu pun langsung bangun dan berniat pergi menemui Ijekiel. Namun baru tiga langkah ia berjalan, Claude memanggilnya.

"Athanasia"

Yang dipanggil pun merasa bahwa dirinya dipanggil dan berbalik badan menghadap asal suara itu.

"Ya papa?"

"Kamu mau kemana?"

"Keluar, jalan-jalan weekend"

"Itu mobil yang jemput kamu?"

Claude menunjuk mobil putih berplat khas keluarga Alpheus itu dengan dagunya.

"Iya"

"Anak si putih?"

"Iya"

"Kenapa sama dia?"

"Karna dia yang ngajak"

"Jujur, papa gak suka sama dia. Kamu gak boleh pergi sama anak Alpheus itu"

"Tapi pa, gak enak dong kalau aku batalin sekarang. Dia udah nunggu loh"

"Papa gak peduli, batalin sekarang"

Perdebatan antara ayah dan anak itu pun terus berlanjut, dengan berbagai alasan Claude melarang putrinya pergi bersama pewaris satu-satunya keluarga Alpheus itu. Dan dengan berbagai alasan pula Athanasia merayu papanya agar bisa pergi dengan Ijekiel

Ijekiel yang menunggu di mobil pun merasa gelisah karena Athanasia terlalu lama. Ia melihat dari celah gerbang mewah itu, terlihat ada dua orang ayah dan anak yang sedang adu mulut di teras rumah mereka.

"Wih, ribut tuh" gumam nya

Athanasia terus membujuk ayahnya agar mengizinkan dia pergi bersama Ijekiel, dan berbagai alasan Claude keluarkan untuk menolak permintaan putrinya.

"Ayolah pa, izinin Athy pergi sama Ijekiel"

"Gak. Dia itu anak si putih, anak anjing putih itu bisa aja nularin penyakit rabies ke kamu"

"Papa, dia gak akan nularin penyakit. Ayolah pa cuma sebentar"

Athanasia mengeluarkan wajah melas nya. Ekspresi itu sangat imut, siapa yang bisa tahan dengan keimutan itu? Bahkan Claude yang keras kepala pun bisa luluh.

"Ck ok. Tapi cuma sebentar. Jam 2 kamu belum pulang, papa telpon polisi"

"Yeyy makasih papa, sayang deh"

Athanasia memeluk dan mencium pipi Claude lalu berlari keluar gerbang untuk menemui Ijekiel yang sudah menunggunya sejak setengah jam yang lalu.

Athanasia membuka pintu mobil sebelah kiri lalu masuk ke dalam. Memasang sabuk pengaman dan siap untuk pergi.

"Yuk berangkat. Kita mau kemana?"

"Hmm nonton yuk"

"Yuk"

Ijekiel menyalakan mesin mobilnya lagi dan melajukan mobilnya dengan santai.

"Tadi ada apa sama om Claude?"

"Hm? Biasalah"

"Lama amat ribut sampe setengah jam"

"Hehe sorry. Soalnya papa orangnya keras kepala banget, tapi kalo sama mama langsung nurut"

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang