16

122 26 2
                                    

Pagi ini Ariel di kejutkan oleh penampilan baru Senja, bagaimana tidak gadis itu menggunakan jeans hitam dan jaket seperti miliknya. Tunggu, apa dia berpenampilan seperti dirinya?

"Lo kenapa pake ginian anjir?" Tanya Ariel heran menatap Senja dari atas kebawah

Senja menyengir "Gue mau kaya lo, gue liat waktu lo pergi naik motor keren bjir" Ucap gadis itu seolah olah terkagum kagum

"Wait, lo bukannya gabisa naik motor ya?" Bukannya menjawab justru Senja menarik tangan Ariel untuk menuju ke garasi kendaraan

Mata Ariel membulat sempurna saat melihat di sebelah motornya ada motor berwarna putih "Itu punya gue"

Mata Ariel membulat sempurna saat melihat di sebelah motornya ada motor berwarna putih "Itu punya gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Senja

Motor Ariel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Ariel


"L-lo kapan belajarnya?" Tanya Ariel masih dalam keterkejutannya

"Kemarin"

"Goblok, lu baru belajar sehari udah mau bawa ni motor? Lu mau mati?" Ariel benar benar tidak percaya dengan jalan pikir seppu laknatnya ini

Senja merengut "Kemarin gue belajar sama bang Arno, kata dia gue udah boleh bawa kok" Ujar gadis itu enteng

Terlihat Ariel menghela nafasnya lelah, apa abangnya ini berniat membunuh Senja? Gadis itu baru belajar kemarin!

"ARIEL, SENJA. CEPETAN SARAPAN NANTI TELAT" Teriakan Vani membuat mereka berdua terkejut dan segera berlari ke ruang makan

"Kalian dari mana aja? Dari tadi di tungguin" Tanya Argus kepada dua gadis itu

"Habis dari garasi dan Ariel ga percaya kalau aku mau bawa motor hari ini" Jawab Senja cepat

Ariel memutar bola matanya malas lalu menunjuk Arno menggunakan garpu yang ada di tangannya "Lo kenapa ngebolehin Senja nyetir sekarang? Dia baru belajar kemarin" Tanya Ariel

"Tenang aja, kemarin Senja udah bisa bawa di jalan besar. Abang yakin dia baio baik aja" Ujar Arno meyakinkan membuat Ariel diam dan tidak ingin lagi berdebat.

ARIELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang