8

290 23 1
                                    

             Kini Senja dan Ariel sedang berada di kamar mereka berdua sedang saling bertukar cerita, kebiasaan sedari dulu jika bertemu meskipun mereka hobi sekali berdebat.

"Lo mau pindah sekolah? Dan kesekolah gue?!" Terkejut? Tentu saja, Senja bercerita bahwa ia akan pindah ke Indonesia dan satu sekolah dengannya

Senja berdecak ia sudah menjelaskan beberapa kali tapi gadis ini masih saja tidak percaya "Lo ga percayaan banget sih? Gue juga baru dikasih tau papi pas mau berangkat kesini, pantesan bawa koper banyak banget" 

Sekedar Informasi, mereka menggunakan bahsa aku-kamu hanya ketika didepan keluarganya, itu hanya settingan jika berdua mereka sering sekali menggunakan bahasa lo-gue.

Mereka hanya tidak ingin terkena ceramah dari kakek maupun nenek mereka, memang definisi cucu kurang ajar.

"Tapi lo tinggal disini kan? Bukan di tempat lain?" 

Senja mengangguk "Gue disini, gue ngerti kok pasti lo kesepian karna cuman ada Angel. Gimana lo udah akur belom?" Goda Senja, ia tahu bahwa sepupunya ini membenci Angel.

"Jangankan akur, liat mukanya aja gue muak" Sebal Ariel rasanya ia ingin sekali mencakar cakar wajah gadis drama itu

"Tapi emang bener sih, orang kaya dia mah emang pantes di jauhin. Apaan banget dia iri sama lo padahal oma opa lo ga pernah beda bedain lo sama dia, bang Arno lagi pake segala belain dia waktu itu" Cerocos gadis itu, ia sebenarnya sangat kesal ketika mendengar kabar tentang sepupunya ini.

Rasanya ia ingin sekali menampar wajah Angel berkali kali!

"Biasalah orang tolol, gue juga ogah deket deket dia. Entar virus dramanya nular ke gue" Ariel terkekeh sinis, rasanya ingin sekali jika ada Angel didepannya lalu membullynya. Pasti sangat menyenangkan

"ARIEL! SENJA! TURUN WAKTUNYA MAKAN MALAM" Teriakan Cia dari luar pintu membuat mereka berdua segera turun dari kasur dan membuka pintu

"Selamat pagi mami" Sapa Ariel tersenyum manis

"Ini udah malam Ariel, jangan bikin mami emosi deh" Cia sudah hafal sekali dengan sifat keponakannya apalagi jika sudah bertemu anak bungsunya, ia bisa saja dijadikan sasaran kejailan mereka. Apalagi mengetahui Cia memiliki sifat yang lemah lembut dan jarang sekali bisa marah.

Ariel terkekeh "Mami cantik malam ini, tapi kayanya lebih cantik kalau kita dandanin. Ya kan Riel?" Ujar Senja membuat Cia melotot, ia tidak bodoh ia mengerti maksud dari putrinya.

Mereka ingin mendandani dirinya, pernah waktu itu Cia mau mau saja tapi bukannya menjadi cantik malah seperti badut!

"Udah gausah yang aneh aneh, turun sekarang juga. Keburu dipanggil kakek nanti" Ujar Cia menarik kedua tangan gadis itu ke bawah untuk melaksanakan makan malam bersama,

Dan benar saja saat mereka turun kebawah semua orang sudah berkumpul menunggu mereka bertiga, disana juga ada Angel yang duduk disebelah Arno.

"Good Malam semuanya, maafkan cucu,anak,adik kalian yang cantik ini terlambat ya" Ujar Senja asal, dia memang seperti ini gila dan absrud. Tapi tak apalah daripada Ariel yang seperti batu berjalan.

Tak!

Ariel menjitak kepala Senja cukup keras "Kalau ngomong yang bener" Tegur Ariel, namun yang namanya Senja tetap saja keras kepala dan jahil

Senja mendengus sambil mengusap dahinya yang terasa panas "Dasar tembok berjalan! Jelek!" Ejek Senja langsung mengambil duduk tepat di sebelah Axel

"Sialan" Gumam Ariel sebal

"Sudah sudah cepat duduk kakek udah lapar" Ujar Sean, makan malam dilaksanakan dengan tenang dan khidmat. Tidak ada yang berbicara apalagi tertawa.

Setelah selesai makan malam, mereka semua kumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama. Arno dan Axel yang bermain ps, Ariel dan Senja yang sedang berebut ice cream.

Cia,Renata dan Vani yang sedang berbicara mengenai butik. Rafli,Sean dan Argus yang membicarakan perihal pekerjaan. Angel? Dia hanya diam memperhatikan orang orang yang asik dengan kegiatannya sendiri

"Siniin ga ice cream gue!" Geram Ariel, awalnya ia bersantai memakan se-cup Ice Cream sembari menonton Arno dan Axel yang sedang bermain, tapi tiba tiba saja gadis bar bar itu merebutnya

Senja kekeuh menarin cup Ice Cream yang mulai mencair itu "Minta dikit kenapa si? Pelit banget" 

Ariel mendengus dan menyerahkan ice cream itu secara tidak ikhlas "Dasar pemalak! Awas aja lo!" Rajuk Ariel duduk dengan kasar di sebelah Angel, hanya kursi disitulah yang kosong

"Kamu kenapa?" Tanya Angel basa basi membuat Ariel mendengus, apakah gadis di sebelahnya ini buta? Padahal dari tadi dia menyaksikan pertengkarannya dengan Senja

Malas menanggapi Ariel memilih untuk bermain dengan Handphonenya

Anak Monyet

Rangga
Selamat sore teman teman sepermonyetan!

Fahmi
Ini udah isya goblok, sore mata lu kotak

Zidan
Biasalah, Ranggakan emang gitu.Bego

Leo
Gausah diperjelas Zid, anaknya baperan soalnya

Nara
Ini kenapa brisik banget si? Nara lagi nonton drakor loh

Rangga
Ya Allah Leo, sekate kate lo ya. Lo juga @Zidan @Fahmi, gini gini gue temen lo!

Fahmi
Kita kenal?

Zidan
Gue ga punya temen yang namanya Rangga. Makasih

Nara
Ih kasian Rangga dibully! Tapi Nara suka kok

Leo
Bocah polos

Rangga
@Nara Lo suka sama gue?! OMG!

Nara
Bukan, maksudnya Nara suka liat Rangga dibully

Zidan
HAHAHA ANJ KASIAN AMAT

Fahmi
WKWKWK APA TIDAK KENA MENTAL

Alexa
Apaansi?! Berisik bet anj, ganggu orang lagi maskeran

Zahra
Ada apa gerangan?

Leo
Biasalah, Rangga slalu kena bully

Zahra
Ariel mana?

Nara
Gatau, Narakan ga tinggal satu rumah sama Ariel

Alexa
@Nara bukan gitu-, Astagfirullah gini amat punya temen polos polos bego

Fahmi
@Alexa Lo nonis anj, kenapa istighfar

Alexa
Eh? Gue lupa cok

Zahra
Bukan temen gue

Leo
2^

Fahmi
3^

Rangga
Alexa bego 4^

Zidan
Ikutan dong 5^

Nara
Gapapa Lexa, Lexa tetep temen Nara kok. Tapi Nara mau ikutan juga 6^

Alexa
Sialan

Ariel

Lo semua, bukan temen gue.Kecuali Zahra

Entahlah, Ariel bingung kenapa bisa mempunyai teman teman yang otaknya tidak benar. Apakah dia salah pergaulan? Apa dia salah lingkup pertemanan? Bukannya membuat orang tenang yang ada Ariel bisa strees jika terus melihat perdebatan mereka.

Tapi tak urung gadis dingin itu menyayangi mereka layaknya saudara, sedari sekolah menengah merekalah yang ada untuk Ariel.

...

Haiii, maaf banget! Part ini kayanya pendek banget, otak author lagi mentok mentoknya jadi tolong dimaafkan. See you next part guys!

ARIELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang