29

48 7 0
                                    

Hai, oke bye
Happy Reading!
.
.
.

         Matahari sudah tampak mulai bersinar pagi ini, membuat beberapa alarm dari beberapa hp burbunyi secara bersahutan.

Pagi ini, yang terbangun lebih dulu adalah Zidan. Meski semalam mereka pulang sangat larut, ia sudah terbiasa untuk bangun pagi.

Cowok itu memilih untuk duduk di balkon apartemen Ariel, sepertinya hari ini mereka akan bolos. Badannya terasa remuk karena semalam, bayangkan saja diikat dikursi selama beberapa jam.

Saat sedang asik asiknya duduk melamun tiba tiba saja-

"DOR"

Brukk

Zidan meringis kesakitan karena tubuhnya yang terjatuh dari kursi, refleks yang membagongkan. Sedangkan pelaku malah tertawa sembari berguling-guling.

Ya, mereka adalah Rangga dan Fahmi.

"Dasar anak anj-" Umpat Zidan tertahan, demi apapun bokongnya sangat sakit

Tiba tiba Zahra dan Alexa datang "Kalian kenapa si? Pagi - pagi udah brisik" Ketus Alexa tak suka, suara tawa kedua tikus itu membuatnya terbangun

Zahra hanya geleng geleng melihat tingkah mereka, random sekali pikirnya "Ariel mana?" tanya Zidan kepada kedua perempuan tersebut

Alexa menepuk jidatnya pelan, ia sampai lupa apa tujuannya "Ariel demam, semalem dia juga tidur di sofa. Itu lagi sama Leo sama Nara di kamar" Jelas Alexa

Mendengar itu mereka segera kembali ke dalam dan menuju kamar Ariel, di dalam sana sudah ada Leo dan Nara yang membujuk Ariel untuk ke dokter.

"Ayo Riel, nanti kalau gak ke dokter bisa tambah parah loh. Nanti nanti Riel gabisa sekolah" Ucapnya yang di jawab gelengan oleh Ariel

Leo berdecak "Lo batu banget sih?"

Ariel menatap cowok itu memelas "Gamau Le, gue gasuka rumah sakit" Mohonnya, jika ia sampai dirawat bisa bisa orang tuanya heboh

Leo menghela nafasnya lelah "Yaudah sekarang lo tiduran. Istirahat, gue hubungin Arno dulu" Ariel mengangguk pasrah, lebih baik abangnya kesini daripasa harus ke dokter

"Gue masakin bubur dulu buat Ariel sarapan. Lo pada kalau ada yang mau balik, balik aja" Zahra berlalu dari sana menuju ke dapur

Rangga, Zidan, dan Fahmi berjalan mendekati ranjang dimana Ariel berbaring.

"Riel... gue, Rangga sama Zidan pamit deluan ya. Nyokap udah nyariin karna dari semalem gara gara ga balik" Ariel mengangguk, ia berusaha untuk bangun namun dicegah Rangga

"Gausah bangun dulu beb, tiduran aja istirahat. Gue balik dulu ya, jangan bandel lo kalau sama Leo. Cepat sembuh" Rangga menggasak rambut Ariel pelan

Ariel mengangguk pelan mengiyakan pamitan mereka "Hati hati" pesannya pelan

"DAH AYANG, CEPET SEMBUH MUACH" Pekik Fahmi saat sudah di ambang pintu keluar, karena ia di geret oleh Rangga dan Zidan

...

Zahra, Alexa, dan Nara sudah pulang saat Arno tiba di apartemen. Ya, setelah Leo menghubunginya ia segera menyusul adiknya.

"Mau abang panggilin dokter?" Tanya Arno sembari meletakkan kain kompres di dahu adiknya

Ariel menggeleng "Gak perlu" Cowok itu mengangguk mengerti

"Sudah minum obat?"

"Sudah, gue cuman perlu istirahat sebentar" Jawab Ariel, Arno dari dulu cerewet sekali jika dirinya sedang sakit

Arno mendesah pelan "Gue di ruang tv sama Leo, kalau ada apa apa langsung panggil" Setelah mendapat anggukan dari adiknya, Arno keluar dari kamar membiarkan Ariel agar istirahat

...

Arno baru saja selesai mengabari kedua orang tuanya bahwa adiknya sedang sakit. Mereka sangat panik, tapi Arno mengatakan tak perlu khawatir karna Ariel hanya perlu istirahat sebentar.

Cowok itu duduk di sebelah Leo yang sedang menonton tv "Le" Panggilnya

"Hm"

"Adek gue udah punya pacar?" Tanya Arno menatap Leo dari samping, atensi cowok itu yang awalnya di tv sekarang mengarah ke Arno

Leo mengangguk ragu "Kayaknya, beberapa waktu belakangan ini. Ada cowok yang deketin dia, Ariel juga welcome. Dia udah nembak adek lo" Jelasnya tak ada yang di sembunyikan

"Terus? Dia terima?" Tanya Arno penasaran, sedangkan Leo hanya mengidikan bahunya tak tau

"Waktu itu Ariel bilang dia masih ragu buat mulai hubungan, tapi gatau kalau sekarang"

Arno menatap Leo sebentar, ia sangat mengenal kedetan cowok ini dengan adiknya. Leo, satu satunya cowok dan orang yang pertama kali Ariel cari ketika sedang sakit. Apapun itu keadaannya.

Ia menatap ragu Leo "Lo gapapa kalau Ariel punya pacar?" Tanyanya pelan, takut salah bertanya

Leo terkekeh pelan "Gapapa Ar, sumpah demi apapun. Karena yang perlu lo tau adalah-" Cowok itu menepuk pundak Arno beberapa kali

"Ga sembarang orang bisa ngambil Ariel. Dan dia, gak akan semudah itu buat...ngelepasin apa yang memang seharusnya jadi miliknya"

.
.
.
Tes ombak ah~
Masih ada yang baca gak ya?
Masih ada yang nungguin gak ya?
Masih ada yang vote gak ya?
Cungg yang masih nungguin acuuu🙋🙋🙋🙋

Oke papay~~




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARIELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang