9

323 32 5
                                    

          Ariel sudah siap dengan pakaian sekolahnya ia akan menggunakan mobil hari ini, karna cuacanya mulai mendung dan tidak memungkin untuk naik motor. Hari ini akan ikut sarapan bersama kakek dan neneknya.

"Pagi Kakek" Sapa Ariel ketika melihat Sean yang sedang membaca koran di ruang keluarga sembari menunggu anak,menantu dan istrinya menyiapkan sarapan di dapur

Sean tersenyum hangat "Pagi juga sayang, udah siap semua perlengkapan sekolahnya?" Tanya Sean sambil menarik Ariel untuk duduk disebelahnya

Gadis itu tersenyum dan memeluk Sean dari samping "Udah kok Arielkan anaknya disiplin"

Sean mengangguk mencium pucuk kepala cucunya "Belajar yang pinter biar nanti bisa nerusin perusahaan kakek, Liam bakal tua dan gabisa lanjutin" Ujar Sean membuat Ariel tertawa, Liam laki laki yang menjadi tangan kanan kakeknya itu adalah laki laki single yang betah menjomblo.

Entah karna apa, tapi Ariel tidak bisa membayangkan bagaiamana Liam menjadi perjaka tua pftt

Ariel mendongak menatap kakeknya "Liam pasti bakal protes karna kakek bilang dia bakal tua" Ucap Ariel dengan kekehannya

"Itukan emang kenyataannya sayang"

"Aduh aduh pagi pagi udah ada yang peluk pelukan aja? Ngomongin tentang apasih? Itu udah ditungguin loh sama yang lainnya di meja makan" Tiba tiba saja Renata datang menghampiri mereka, membuat kedua kakek cucu itu menguraikan pelukannya

"Ariel cuman cerita dikit sama kakek nek hihi" Ujar Ariel memperlihatkan gigi rapihnya, Renata tersenyum dan menggiring mereka berdua untuk ke meja makan dengan segera 

Duduk dengan tenang dan mulai sarapan dengan nikmat tanpa ada yang berbicara, namun Angel yang saat ini duduk berbelahan dengan Ariel tidak sengaja menumpahkan susu panas dan terkena tangannya dan juga tangan Ariel

"Akh! Panas banget" Jerit Ariel tertahan namun berhasil menarik perhatian yang lainnya

"Riel tangan lo?! Ayo bawa kebelakang cepetan!" Senja dengan secepat mungkin menarik Ariel untuk kedapur dan membasuh lengannya yang terkena susu panas tadi

"Shh pelan pelan sakit banget anjir" Ringis gadis itu tidak tertahankan, saat tangan Senja memegang kemerahan yang ada di tangannya

Senja berdecak "Ck, tu anak gimana si bisa sampe kena tangan lo, megang gelas aja ga becus" Kesal Senja rasanya ingin sekali meneriaki Angel saat ini juga

"Mulai deh bacot lo, masih pagi tau gak"

Senja mendengus lalu menarik Ariel untuk kembali kemeja makan, sepertinya semua orang menunggu mereka berdua

"Tangan kamu gapapa sayang?" Tanya Vani khawatir, Ariel hanya menggeleng singkat pertanda ia tidak apa apa

"Heh lo gimana si?! Megang gelas aja ga becus, liat tangan Ariel jadi melepuh" Ujar Senja sinis kepada Angel yang tengah menunduk diam

Ariel menyenggol Senja "Udah deh Ja" Ucap Ariel malas

"Kamu ga boleh gitu Senja, gimanapun dia sepupu kamu" Tegur Axel membuat gadis itu menatap sebal sang kakak

"Apaansi! Kakak ngapain ikut belain dia? Mau kaya bang Arno juga?" Ujar Senja tak suka, mendengar namanya dibawa bawa tentu saja Arno protes

"Kok abang?" 

Senja meruncingkan sebelah alisnya "Apa? Emang bener kok"

Ariel yang melihat perdebatan mereka hanya memutar mata malas, ia mengambil tasnya dan tas Senja lalu menarik gadis itu segera keluar untuk pergi sekolah. Tolong ingatkan ini hari pertama gadis itu masuk, jangan sampai ia terlambat.

ARIELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang