Part 30

847 51 15
                                    

Part 30 : "Welcome home, Romi"







Part 30 : "Welcome to home, Romi!"




Setelah 3 hari sejak keberadaan Biru dirumah sakit, Romi akhirnya diijinkan pulang dan beristirahat dirumah. Tentu saja Romi dan Biru sangat sangat senang dan bersyukur Romi bisa kembali lagi kerumahnya yang sangat ia rindukan.

"duduk sini ya, aku simpen ini sama bawain minum dulu" ucap Biru sembari memapah Romi untuk duduk disofa, Romi hanya mengangguk dan tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Biru lalu setelahnya ia pergi menyimpan tas dan ke dapur.

Romi memandangi setiap sudut rumah itu dan tak ada yang berubah malah lebih terlihat rapi dan bersih dari sebelumnya dia pergi dari sini. Tak lama Biru pun kembali dengan secangkir teh hangat untuk Romi lalu memberikan teh itu kepada Romi.

"ga usah repot repot sayang, makasih ya" Romi menerima teh itu lalu menyesapnya sedikit sedikit.

"kaya ke siapa aja, kan aku istri kamu ya masa aku kerepotan cuma bikinin teh"

Romi hanya terkekeh pelan lalu menyimpan cangkir itu dimeja, ia bersandar pada sofa lalu menatap Biru dengan lekat.

"aku kangen... " Romi tersenyum, Biru yang berada disampingnya pun ikut tersenyum lalu memeluk Romi erat "kangen nonton tv maksudnya" lalu ia mengambil remot tv dan menyalakan tv dengan channel favorit dia.

Biru yang tadi nya ke geer an pun kini menatap Romi tajam lalu memukul pelan perut Romi yang dibalas ringisan si empu, "ngeselin, ga kangen aku nya juga gitu?"

"kan udahan kangen nya, masa mau dikangenin terus?"

Biru menganggu lucu dengan eyes smile nya, "mauuuu"

"eee, kesambet apa kamu jadi kek gini hm?"

Biru membuat pose sedang memikir dengan ekspresi yang lucu lalu Romi mencubit pipinya itu dengan gemas "3 bulan kerasa lama banget buat aku, soalnya ga ada kamu" ucap Biru sembari mempoutkan bibirnya.

Hanya anggukan yang Romi balas, karena sejujurnya dia tak terlalu merasakan 3 bulan nya itu karena tertidur nyenyak selama beberapa minggu. Namun Romi tau bahwa Biru sangat tersiksa ketika dia tak mendapat kabar selama 3 bulan ini.

ah iya, sejak kapan mereka memanggil dengan sebutan aku-kamu? ntahlah mereka hanya merindukan waktu mereka ketika bersama dan berubah menjadi soft seperti ini.

***

Tok tok tok

Biru berjalan kearah pintu lalu menengok sebentar dari jendela melihat siapa yang datang malam hari begini, setelah tau siapa yang datang maka Biru langsung membukakan pintu itu dan menyuruh mereka menunggu diruang tamu.

Papih dan Mamih Biru pun kini tengah duduk disofa ruang tamu sedangkan Biru sedang memapah Romi ditangga untuk menemui mereka. Setelahnya, Mamih Biru memeluk Romi dengan erat karena merasa pada menantunya sedangkan Papih Biru menepuk pelan punggung Romi sebagai sapaan.

Keluarga Romi tak ada datang karena mereka sedang berada diluar kota untuk bisnis, mereka hanya bertukar kabar melewati ponsel dan jelas mereka menangis haru kini putranya sudah bersama dengan istrinya kembali.

"Alhamdulilah Rom, Mamih kira kamu kabur gara-gara ga tahan sama sikapnya Biru, panik tau Mamih tuh" ucap Mamih Biru sembari mengelus dada nya pelan sementara Romi hanya terkekeh.

"Yakali Romi ga tahan, Biru nya aja gemesin malah bikin betah" lantas Biru menepuk pelan tangan Romi dengan wajah bersemu, Papih dan Mamih Biru hanya tersenyum melihat anaknya dan menantunya itu. Tak sia sia mereka dijodohkan.

Setelah itu Biru pamit ke dapur untuk menyiapkan minum dan beberapa cemilan untuk Mamih dan Papih nya, jadilah Romi yang kini mengobrol dengan mertua nya itu.

"Kalian bentar lagi lulus ya? nilai-nilai pelajaran kamu banyak yang bolong kan? nanti kamu ngebut belajar susulan biar nilainya ke isi semua" Ucap Papih, Romi hanya mengangguk patuh karena memang selama ia sakit semua mata pelajaran tidak ia ikuti.

"Nah karena Mamih sama Papih juga udah tua.. ." Romi lantas membulatkan matanya sembari menegakkan badannya mendengar omongan dari mertuanya tersebut. Dia tau jelas arah pembicaraan mereka yang pasti menjurus ke momongan, "kamu bisa kan belajar bisnis buat lanjutin perusahaan Papih entar? biar Mamih dan Papih bisa istirahat saja dirumah"

Romi akhirnya bernafas lega karena tebakannya salah, lalu ia mengangguk kembali sembari tersenyum "Pasti, Romi bakal belajar bisnis buat lanjutin perusahaan Papih"

"Jangan lupa kasih cucu juga, twins ya harus secepatnya kalau bisa" pasangan itu terkekeh melihat Romi yang membulatkan matanya lagi dan wajah yang menegang, ia tak tau harus menjawab apa.

***

Setelah kedua mertuanya itu pulang, Romi duduk dikasur sembari memikirkan ucapan mertuanya itu, sebenarnya ia belum siap dan sangat sensitif jika membahas soal anak apalagi dia masih belum lulus.

Biru masuk kedalam kamarnya untuk tidur, ia menghampiri Romi dan duduk disebelahnya lalu menyenderkan kepala dibahu suaminya itu, "Kenapa? ada masalah?" dan hanya mendapat gelengan kepala dari Romi.

Beberapa menit sempat hening, sampai akhirnya Romi angkat bicara dan membuat jantung Biru berdetak lebih cepat.

"Mamih sama Papih minta cucu"

***

Haloo, maaf ya baru up lagi soalnya lagi buntu banget huhuu. Makasih yang udah mau nungguin book ini, seneng bgt seriuss.
Tadi sempet ke up tapi belum lengkap ceritanya hahhaha malu banget.
Thankyou!!






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My sweet badboy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang