Part 29

3.2K 167 43
                                    

Part 29 : "Rumah sakit"





Biru segera bergegas menuju rumah sakit tanpa mengganti pakaian nya.Pikiran dia sekarang sibuk tertuju kepada Romi,ia harus bertemu dengan suami nya yang sudah lama menghilang dari penglihatan nya.

Dia berlari menuju halte bis yang tak jauh dari komplek rumahnya.Dengan wajah bahagia serta sedikit air mata,ia terus berlari karena sudah tak sabar menunggu.

Sesampainya di halte,ia menaiki bis yang menuju ke rumah sakit tersebut yang kira-kira jaraknya hanya 2,5 km dari rumah nya.

Bis itu berhenti di rumah sakit dan setelah Biru membayar, ia langsung turun dan memasuki rumah sakit tersebut.

Aji bilang bahwa dia dan Romi ada ditaman belakang rumah sakit yang lumayan jauh dari pintu masuk.Namun,Biru terus berlari agar cepat sampai disana.

Sudah sekitar 5 orang yang Biru tabrak karena dia berlari terlalu kencang.Perjuangan Biru tak sia-sia,saat sudah sampai ditaman belakang ia melihat Aji yang sedang mengobrol dengan pria yang ia yakini itu Romi.

Dengan perlahan,Biru berjalan mendekati,Aji yang merasakan kehadiran Biru langsung menoleh kebelakang diikuti Romi.Seketika tubuh Biru mematung saat melihat Romi berada di depannya.

Wajahnya yang bisa dibilang sedikit ada luka,tubuhnya yang makin kurus,kaki yang diperban dan rambut yang sedikit gondrong.Meskipun itu,Biru tetap saja tak bisa menyangkal bahwa Romi jelek,dia masih terlihat sangat tampan.

"Come here baby" ucap Romi sambil tersenyum dan menggerakkan tangannya meminta Biru untuk menghampiri nya.

Dengan cepat Biru langsung memeluk Romi dan tangis itu pecah sejadi-jadinya.Romi memeluk Biru erat sembari sesekali mengecupi pucuk kepala Biru.

"I miss you" ucap Biru yang masih memeluk Romi erat.

"I miss you too" sahut Romi yang makin mengeratkan pelukannya.

Rasa sakit Biru kini sudah hilang ntah kemana,mungkin karena sudah bertemu Romi itu adalah obat untuk menyembuhkan sakitnya Biru.

Romi melepas pelukannya dan melihat air mata Biru yang masih mengalir dari mata nya,Romi mengusapnya dengan ibu jari lalu tersenyum memandang wajah Biru.

"Istri siapa sih?kok cantik banget?" tanya Romi dengan kekehannya disusul oleh Biru.

Biru pun tak mau kalah,ia menangkup pipi tirus Romi,"Suami siapa sih?kok jelek banget"

Seketika muka Romi menjadi datar lalu dia mencubit hidung Biru sampai Biru menjerit,lalu dia melepaskannya. Romi tersenyum lebar melihat istri nya kini tengah berada di hadapannya.

"hey mba istri" panggil Romi sambik mengusap-usap lengan Biru. Biru hanya memiringkan sedikit kepalanya dan ikut tersenyum.

"saya kangen"

"kangen banget"

Romi menatap manik indah milik Biru.

"3 bulan , ga sebentar loh. saya merasa kehilangan banget gak ada mba istri."

tanpa sadar , mata Biru kini sudah berubah menjadi berkaca-kaca namun tetap dengan senyumnya.

"saya kangen kita dirumah berdua , saling jail , nuduh , usik , bantu"

"saya kangen banget masa-masa itu"

Biru menunduk an kepalanya.

iya pun rindu dengan semua itu. Biru rindu dengan semua yang berhubungan dengan Romi. apapun tentang itu !.

air matanya jatuh tanpa disadari , ia sakit hati pada Romi dan dirinya sendiri. kenapa ia sangat tak tega melihat suami nya yang seperti ini? kenapa ia tidak bisa bertemu dengan Romi saat keduanya sama-sama sedang keadaan sehat?

hey , jangan lupakan Aji yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua , dia ikut sedih tapi dia juga manusia yang mempunyai rasa iri , tolong Aji jangan sampe kepikiran pengen dijodohkan ya !.

"Biru , sekarang saya sudah sama kamu , tolong jaga saya , tolong rawat saya , tolong temani saya sampai sembuh agar kita bisa seperti dulu lagi ya" ucap Romi sambil mengelus surai hitam nya.

Biru mengangguk senang , "pasti ! , aku akan menjagamu , merawat mu dan menemani mu sampai sembuh"

Romi tersenyum lalu memeluk Biru kembali dengan erat , betapa rindunya dia dengan seorang Biru Senja Insky ini. apa ini definisi bucin?

Dalam diam, Biru sangat bersyukur telah bertemu dengan Romi, betapa khawatir nya dia selama ini karena kehilangan Romi, Perjuangannya kini sudah sangat terbalaskan. Mungkin setelah Romi pulang, ia tak akan melepaskan Romi walaupun sedetik.

***

Tira membawa sebuah pisang untuk diberikan kepada Romi, saat ia berjalan masuk keruangan kamar tempat Romi dirawat, ia hanya menemukan kasur yang kosong serta infus yang tak ada. Ah dia lupa bahwa Romi pasti masih berada di halaman belakang, maka dari itu dia segera berjalan ke halaman belakang rumah sakit agar bisa memberikan pisang ini.

Badannya menegak kala melihat Romi sedang memeluk seorang perempuan dengan sangat erat, bisa ia pastikan bahwa itu adalah Biru. Ia pun kini berjalan berbalik arah agar mereka tak melihat kehadiran nya.

Tira menghela nafasnya kasar lalu tersenyum dan bersiap pulang tapi sebelum itu, dia menyimpan pisang itu di nakas ruang kamar Romi. Tira menelusuri ruangan itu dan sedikit mengeluarkan air mata nya.

"Ibu harus biarkan kamu bahagia Rom, hanya tiga bulan ibu sudah merasa puas untuk sekedar merawatmu disini"

Lalu Tira berjalan keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju depan rumah sakit untuk membayar administrasi sementara Romi disana. Setelahnya ia pun bergegas pulang ke rumah untuk bersiap-siap.

Tira bahagia jika Romi bahagia, meski tanpa dia disisinya. Salahkan Tira yang dahulu menitipkan Romi pada sepupunya, bukan masalah Ibu tiri Romi sekarang tidak bisa memiliki anak, namun ekonomi Tira yang tidak memungkinkan.

Dia berjalan menuju halte yang tak jauh daru rumah sakit. Dengan senyum yang mengembang, Tira meyakinkan diri untuk memulai hidup baru agar Romi tak risih dia ada di sekitar nya.

"Romi pasti senang jika aku tak ada"

***

hai hai hai hai hai
kangen? aku jugaaaa , maaf up nya lamaaaa banget , aku tuuu jadi jarang buka hp sememjak banyak tugas jadi ga sempet:(
aku tau kok readers di book ini pasti berkurang , tapi aku akan berusaha buat naikin book ini lagi.
tolong kasih vote dan komen kalian biar aku tau seberapa nunggu nya kalian dibook ini !

HAPPY I LOVE YOU DAY !!!!

My sweet badboy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang