Part 24

4.1K 157 17
                                    

Part 24 : "Kampung Halaman"


"Kakek,ini kita apain singkong nya? Direbus,digoreng atau dikukus?" Tanya Romi sambil membersihkan singkong yang Alam bawa dari kebun tadi.

"Kamu sukanya digimanain?" Tanya Alam yang sedang mengasah pisau nya.

"Digoreng terus pake bumbu kuning"

"Ya udah"

"Ya udah gimana?"

"Ya udah kamu goreng terus pake bumbu kuning,tapi bumbu kuningnya gak ada,kamu beli aja dulu biar kakek yang bersihin"

"Ohh iya iya"

Romi pun langsung bergegas pergi ke warung yang dekat dengan rumah Kakeknya itu.

Setelah ia membeli bumbu kuning dan sedikit makanan untuk mereka,Romi pun tak langsung pulang,melainkan berdiam diri dahulu didekat sungai yang tak terlalu besar.

Disana ia bisa melihat anak kecil yang sedang bermain air tanpa memikirkan arus sungai yang cukup besar namun air nya jernih dan kata nya bisa untuk langsung diminum.

Ada pula yang sedang bermain disamping sungai bersama teman temannya,dan yang paling menarik perhatian Romi adalah seorang perempuan yang sedang duduk diatas batu besar dengan termenung.

Ingin menghampiri namun ia tak kenal,lagi pula ia harus cepat pulang karena pasti Alam sudah menunggunya dirumah.

***

D

isisi lain semua orang yang mencari Romi kemarin sedang frustasi dengan keberadaan Romi yang tak ditemukan sejak kemarin.

Mereka sudah mencarinya ditempat-tempat yang mereka ketahui sebagai kunjungan Romi saat sedang sedih,namun hasilnya nihil.

Biru saat ini sedang berusaha untuk tudak menangis mengingat betapa khawatirnya dia kepada Romi,takut hal-hal yang tak diinginkan terjadi padanya.

"Sabar ya,Romi pasti pulang" ucap Kayla sembari mengelus-elus punggung Biru.

"Tapi kapan?" Jawab Biru dengan suara parau,Kayla akhirnya menghela napas panjang,ia pun tak tau kapan Romi akan pulang.

Karena tak tahan,akhirnya tangis Biru pecah dikamar itu.Penasaran dan khawatir terus menghantui Biru dua hari terakhir ini.

Kayla yang menemaninya pun juga ikut menangis sembari memeluk menantunya itu.

Tiba-tiba dering ponsel Biru menjadi sorotan mereka berdua,dengan cepat Biru menoleh dan mengambil ponselnya itu.

Ia melihat nama si penelepon langsung mengembangkan senyumnya,dan dengan cepat mengangkat telponnya itu.

Sementara Kayla yang masih sesegukan itu pun hanya mampu diam,karena ia tak tau siapa yang menelepon Biru sampai Biru terlihat sangat senang.

"Halo Romi,lo dimana? Lo gapapa kan? Gue sama yang lain udah nyariin lo kemarin kemana mana gak ada,lo sekarang dim-"

"Biru,jangan cariin gue,gue udah bilangkan kalo jangan khawatir sama keadaan dan keberadaan gue saat ini"

Biru diam mencerna omongan Romi diseberang sana,menunggu lanjutan yang akan Romi omongkan sekarang.

"Sayang,jangan cariin gue ya,gue baik baik aja,gue sehat makannya gue bisa nelpon lo sekarang,maaf banget udah bikin lo sama mereka yang ikut nyariin gue kecapean dan khawatir,gue janji bakal balik lagi kok,gue sayang lo,jaga kesehatan,gue gak akan sering-sering pegang ponsel sekarang,tapi gue bakal usahain untuk ngehubungin lo kok,gue tutup ya"

Tuttt......

"Halo,Rom? Halo? Romi gue belum selesai ngomong,arrghh"

Biru mengerang frustasi saat ia sedang ingin menanyakan banyak hal kini Romi malah membuatnya makin penasaran dimana dia berada.

"Siapa? Romi?" Tanya Kayla yang mendapat anggukan dari Biru.

"Terus gimana?"

"Dia bilang jangan cariin dia,dia bakal pulang,dan dia baik baik aja" ucap Biru seadanya.

"Alhamdulillah,syukurlah jadi kita jangan terlalu khawatir sama dia,dia cowo,dia bisa jaga diri,udah ya?"

Biru mengangguk lalu memeluk Kayla kembali dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk memberitahu yang lain bahwa tentang apa yang tadi disampaikan oleh Romi.

***

"Rom,sini deh" ajak Alam pada Romi yang sedang menggoreng singkong itu.

"Bentar kek"

Setelah mematikan kompor,Romi langsung duduk disebelah Alam yang masih saja mengasah pisaunya itu.

"Kenapa?"

"Kamu emang gak kepikiran sama keluarga kamu dibandung? Kesian mereka pasti lagi nyariin kamu" ucap Alam yang sempat membuat Romi termenung sebentar.

"Gak tau,Romi gak mau buat mereka khawatir ataupun nyariin Romi"

"Nah itu,sekarang coba kamu telpon istri kamu,kesian dia pasti lagi nangis disana,dia pasti khawatir apalagi mamah kamu"

"Mamah tiri"

Alam menoleh ke arah Romi sebentar lalu berdehem dan melanjutkan aktivitasnya lagi.

"Iya itu maksud kakek,sekarang hubungin mereka bilang kalau kamu baik baik aja disini"

"Iya"

Romi akhirnya mengambil ponsel itu dan langsung menghubungi Biru dengan tangan yang gemetar,dia takut jika Biru benar-benar nangis karenanya,dia tak bisa mendengar suara parau gadis itu apalagi melihatnya.

Dengan keberanian yang besar akhirnya Romi menelepon Biru setelah memejamkan matanya sebentar.

Beberapa detik kemudian...

"Halo Romi,lo dimana? Lo gapapa kan? Gue sama yang lain udah nyariin lo kemarin kemana mana gak ada,lo sekarang dim-"

Deg......

***

Holaa,icot is back
Apakah ada yang nunggu work ini? Semoga ada wkwk
Tetep vote buat kasih semangat aku untuk lanjutin ini yakk
See you next part♡

My sweet badboy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang