Part 20

4.8K 182 16
                                    

Part 20 : "Jujur"



Sore ini,tampak Tira sudah berada dihalaman rumah Biru yang sudah pernah ia kunjungi lebih dari sekali.Dia kemari katanya ingin melanjutkan curhatannya yang kemarin sore sempat tertunda.

"Waktu itu,saya sempat frustasi dengan keadaan disekitar saya.Pada saat saya sudah bisa menerima suami saya,kenapa dia pergi? Tapi mungkin itu sudah takdir.Saya akhirnya hidup bersama anak saya,dia lelaki sangat tampan sekali saat masih kecil"

Inilah yang Biru sangat ingin tahu,entah kenapa Biru sangat penasaran dengan anak itu.Entahlah,ia hanya cukup tertarik dengan anak laki laki itu yang bisa diperkirakan seumur dengannya.

Tira mengeluarkan ponselnya,"apakah kamu ingin melihat wajahnya saat masih kecil?"

Biru pun mengangguk antusias,setelah itu Tira tersenyum sambil menekan-nekan sesuatu yang ada diponselnya lalu menunjukan pada Biru seorang lelaki tampan yang sedang berpose v sambil memakan gulali dengan wajah yang sangat senang.

"Dia saat itu sedang berjalan-jalan bersama Papahnya,saya gak bisa ikut karena saya ada pekerjaan ditoko.Dia terlihat sangat senang saat pulang dan menceritakan semua yang ia lakukan dengan Papahnya"

"Emm,kalau boleh saya tau.Anak ibu sekarang dimana ya? Kok saya belum pernah liat?" Tanya Biru yang sudah penasaran dengan keberadaan anak itu.

Tira menghembuskan nafasnya kasar,"saya menitipkannya pada saudara sepupu saya yang tak bisa mempunyai anak"

Biru meganggukan kepalanya,"berarti dia seumuran sama saya ya bu?"

Tira mengangguk sambil tersenyum lalu mengusap kepala Biru seperti keanaknya sendiri,"tapi sampai sekarang anak saya gak pernah tau saya dimana,saya siapa dan dia hanya tau bahwa sepupu saya lah yang melahirkannya"

Seketika pula kening Biru berkerut,"kenapa ibu gak bilang aja ke anak ibu kalo ibu adalah ibu kandungnya"

"Tidak,saya tidak mau membebani pikiran anak itu.Saya tak mau melihat dia menangis ingin tinggal bersama saya dan meninggalkan keluarga tirinya"

Lalu setelah itu,Romi beserta motornya mulai memasuki halaman rumah.Sesudah menyimpan motornya digarasi ia pun menghampiri dua wanita itu.

"Assalamualaikum" ucap Romi lalu bersalaman dengan Tira.

"Waalaikumsalam,Romi ya?" Tanya Tira dengan senyumannya.

Romi mengangguk ragu,"i-iya"

Setelah itu Tira mengelus kepala Romi sayang,rasanya seperti mengelus kepala anak sendiri membuat Tira nyaman.

Begitupun dengan Romi yang merasakan kehangatan seorang ibu didalam diri Tira.

"Yasudah Biru,saya pamit dulu ya" Tira tersenyum pada Biru lalu beralih pada Romi,"saya akan sering-sering kesini untuk menjenguk dan berkunjung pada kalian"

Biru mengangguk sambil tersenyum pula,begitupun dengan Romi.

●●●

"Warna,tadi siapa?" Tanya Romi yang sedang berada dihadapan Biru sembari memakan makan malam mereka.

"Bu Tira,tetangga" jawab Biru setelah selesai dengan makannya.

"Dia sering kesini?"

Biru mengangguk tanpa melihat kearah Romi,ia mengambil piring bekasnya dan piring bekas Romi makan lalu mencucinya.

"Kayaknya dia gak punya anak ya? Kok tadi ngelus kepala gue sayang banget sih?"

My sweet badboy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang