Part 27

4.5K 166 40
                                    

Part 27 : "Tira kembali?"




1 minggu kemudian...

Keluarga Romi dan Biru kini sudah berada di kediamannya Alam untuk mencari Romi yang sudah 1 minggu tak muncul juga.

Darimana mereka tau? Alam tentunya,saat itu Alam menghubungi untuk menanyakan kabar cucu jauh jauhnya itu, terakhir kali Alam menelepon Romi hanyalah operator yang menjawab.

Namun Wendi malah linglung sendiri,bagaimana Alam tiba-tiba menanyakan kabar Romi?

Setelah Alam menjelaskan semuanya,Wendi makin dibuat pusing bahwa faktanya Romi sudah pulang kerumahnya dari seminggu yang lalu,namun hingga saat ini pun Romi belum menampakkan dirinya dirumah.

Wendi, Kayla dan Biru pun memutuskan untuk pergi kerumah Alam agar diberi penjelasan.

Tokk tokk tokk

Setelah mengetuk pintu,tak lama Alam membuka pintunya dan mempersilahkan masuk sesudah acara bersalaman.

Mereka bertiga duduk disofa sementara Alam menyiapkan minum.Biru melihat sekeliling rumah Alam yang nampak kuno namun unik.

Barang-barang yang tertata rapi dan bebas dari debu,bisa Biru bilang kalau Alam adalah orang yang sangat rajin dan bersih.

Tak lama,Alam membawa 3 gelas minum dan sepisin singkong goreng kesukaan Romi.Ya semenjak Romi dirumah ini,Alam lebih sering memakan singkong goreng.

"Silahkan" ucap Alam sembari duduk disofa single nya.

"Terimakasih, sebelumnya maaf kami jarang mengunjungi Paman disini" ucap Wendi tak enak.

"Tak apa,sudah jangan dipikirkan" Wendi mengangguk patuh.

Selama mereka mengobrol, banyak hal yang ditanyakan oleh Wendi tentang Romi selama disini.

Dengan senang hati Alam menceritakan semua tentang Romi,mulai dari dia sering memasak singkong goreng sampai berkebun.

Namun,Wendi pun mengatakan bahwa Romi belum ada sampai rumah sudah seminggu ini dan dia pun sudah mengunjungi kantor polisi untuk ditindak lanjuti.

Jelas,Alam yang mendengarnya sempat kaget karena dia pun merasakan firasat yang kurang mengenakkan.Apalagi sedari tadi Biru hanya diam menyimak obrolan mereka.

Mood nya dari seminggu yang lalu menjadi kacau,dia lebih sering melamun.Jujur saja,Biru tak akan pernah bisa menangisi kejadian yang belum pasti seperti sekarang,dan itu sangat menyiksa menurutnya.

Mulai sekarang pula sekolah diliburkan karena ada latihan USBN dari kelas 12 dan kesempatan itu bisa Biru gunakan untuk mencari Romi.

Bahkan anak anak Draks pun sudah ikut mencari hingga sampai luar kota,namun tanda tanda Romi tetap tidak ditemukan.

Kali ini saja,Biru ingin memohon kepada Tuhan untuk mengembalikan kekasihnya dalam keadaan sehat dan masih sama seperti Romi yang dulu.

***

"Masih belum ada tanda-tanda sadar juga dok?" Tanya seorang wanita pada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang kamar pasien.

"Belum bu, kita juga ga bisa memprediksi kapan dia akan sadar.Tapi tenang,dia akan baik baik saja,tak ada cedera serius dikepalanya,hanya saja sepertinya tangan dia akan kebas setelah sasar nanti dan harus menjalani sedikit terapi" jelas dokter itu.

Wanita itu mengangguk sembari tersenyum,"terimakasih dok,kalo gitu saya ingin masuk kedalam menemui dia"

"Iya iya silahkan,ajak saja dia banyak berbincang,pasti anak ibu akan mendengarnya,kalo begitu saya duluan" lalu dokter itu pergi meninggalkan wanita itu di depan pintu ruangan pasien.

Dengan perlahan ia mendorong pintu dan masuk secara perlahan,kemudian duduk di kursi sisi ranjang itu.

Seorang pria yang berumur 18 tahun itu nampak terbaring lemas,perban dikepalanya dan tangan kirinya,selang infus pun menancap di tangannya.

"Cepet sembuh kamu nak,ibu ga mau liat kamu kaya gini" ucap wanita itu dengan mengusap-usap punggu tangan Romi.

Mata Tira pun kini berair,melihat kondisi anaknya,ia merasa tidak tega sendiri,semua ini salahnya,dia yang membuat Romi seperti ini.

Semakin merasa bersalah,nangis Tira pun menjadi-jadi, mengingat anak kandungnya yang tak mengetahui ibu kandungnya,sungguh menyakitkan.

"Ayo bangun,biar ibu bisa jelasin semuanya"

"Maafkan ibu,belum bisa menjadi harapan kamu"

"Ibu janji akan rawat kamu sekarang,ayo bangun"

Seketika jari-jari Romi nampak bergerak,Tira yang melihat itu pun dengan segera memanggil dokter tadi untuk memeriksanya.

Setelah dokter ada,dia bersama susternya memeriksa Romi dan Tira berharap Romi bisa sadar sekarang.

Dokter yang tadi pun kini mendekati Tira yang berada dibelakangnya.

"Dia hanya merespon ucapan ibu dengan menggerakkan jarinya,tak ada tanda tanda akan sadar untuk saat ini,lebih baik ibu sering mengajak dia berbincang ringan akan hal hal yang bisa membuatnya tersenyum,itu akan membantu Romi untuk kembali sadar dalam waktu dekat" ucap dokter kepada Tira,wajah yang awalnya tersenyum kini sedikit lebih sedikit memudar karena harapannya belum terkabul.

"Baiklah dok,saya mengerti" dokter itu tersenyum lalu meninggalkan Tira diruangan itu berdua bersama anaknya.

Tira pun kembali dudum di kursi itu,lalu menatap wajah anaknya dengan penuh kasih sayang.

Wajahnya mirip sekali dengan ayah nya yang sudah meninggal.Setiap melihat Romi,Tira akan berprasangka bahwa Romi adalah kembaran dari suaminya itu.

"Kamu itu anugerah tuhan yang sangat sempurna buat ibu"

***

Haloo,icot is back
Udah up cepet belum nih?
Sekitar 4-5 part lagi end yuhuuu seneng banget aku cerita ini mo end,semoga makin banyak readersnya wkwk
Aku masih bingung nih,mau sad or happy? Karena 3 part sebelum end yang bakal nentuin end nya
Kuharap kalian memilih,karena aku gamau ngecewain kalian wkwk
Spam komen dan vote buat part ini gaess
See you next part

My sweet badboy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang