Setelah acara perkemahan yang di lakukan selama dua hari kemarin, akhirnya mereka kembali menjalani hari-hari mereka sebagai siswa seperti biasa. Seperti biasanya Ryan dan kedua sahabatnya itu sedang menongkrong di kantin.
Mereka membicarakan banyak hal sejak tadi. Hingga akhirnya Marvel membicarakan sesuatu yang begitu menarik menurut dirinya dan Kelvin.
"Yan, gimana dare lo yang deketin Salsa?," tanya Marvel dengan maksud menggoda Ryan.
"Lancar," jawab Ryan sekenanya.
Sebenarnya Ryan tidak menyukai saat sahabatnya itu menanyakan dare yang mereka berikan kepad Ryan.
"Udah baper?," kini giliran Kelvin kepada Ryan.
"Udah kali, tapi kayaknya udah baper. Siapa si yang nolak pesona gue," ucap Ryan dengan percaya diri.
Marvel dan Kelvin tertawa mendengar jawaban Ryan. Sebenarnya bukan perihal Salsa yang sudah baper kepada Ryan atau belum. Melainkan Ryan yang sudah baper kepada Salsa atau belum.
"Bukan Salsa yang gue maksud, tapi lo," jelas Kelvin.
Ryan memicingkan matanya kearah Kelvin. Dirinya tidak mengerti dengan apa yang Kelvin katakan kepadanya.
"Hah, maksud lo?," tanya Ryan.
"Gini maksud Kelvin tu, lo udah baper belum sama Salsa," ucap Marvel menjelaskan ucapan Kelvin.
"Gila kali lo berdua, mana mungkin gue baper sama Salsa. Ngaco aja lo berdua," ucap Ryan sambil tertawa kecil.
"Beneran lo nggak baper sama Salsa?," tanya Kelvin sambil menaik turunkan alisnya menggoda Ryan.
"Beneran lah, masa gue baper sama Salsa. Ngimpi aja kalian, gue nggak bakal baper sama tu cewek tenang aja," jawab Ryan dengan santai.
Sebenarnya Ryan sendiri sedikit ragu dengan jawabannya. Karena terkadang dia merasakan hal aneh saat berada di dekat Salsa. Terkadang juga dirinya merasa nyaman saat sedang bersama Salsa. Ryan juga tidak mengelak jika dirinya merasa senang saat tahu jika Salsa menggunakan jam tangan yang dia belikan waktu itu. Namun, Ryan terus mengelak jika dia mulai menyukai Salsa.
"Awas aja lo suka sama Salsa, gue bakal ketawa paling kenceng ntar," ucap Marvel.
"Tapi kayaknya nggak bakal lama deh lo terus bohongin perasaan lo, ntar juga lo bakal ngakuin kalo lo suka sama Salsa. Jangan lupa siapin duit yang banyak ya buat nurutin semua permintaan gue, Marvel sama Nada," ucap Kelvin.
"Nggak bakal, tenang aja. Kalian juga jangan lupa siapin duit buat nurutin kemauan gue," ucap Ryan dengan santai.
"Inget Yan waktu lo tinggal satu bulan lagi," ucap Marvel mengingatkan Ryan dan dibalas anggukan oleh Ryan.
Tak lama setelah percakapan mereka, bel masuk berbunyi membuat mereka berdecak kesal. Mau tidak mau akhirnya mereka masuk ke kelas mereka untuk mengikuti pelajaran pertama. Sebenarnya mereka bisa saja membolos namun, jam pertama hari ini yang masuk adalah guru killer jadi tidak mungkin mereka membolos karena takut.
***
Setelah pulang sekolah, Marvel dan Kelvin memutuskan untuk bermain di rumah Ryan. Seperti saat ini, Marvel dan Kelvin sedang merebahkan tubuh mereka di kamar Ryan, dengan pemilik kamar yang sedang mengganti seragamnya.
Seperti biasa rumah Ryan terlihat begitu sepi, karena hanya ada Ryan dan pembantunya. Sedangkan kedua orang tua Ryan sibuk bekerja seperti biasa. Marvel dan Kelvin sudah menganggap rumah Kelvin seperti rumah mereka sendiri. Makanya jangan heran jika Marvel dan Kelvin mengacaukan rumah Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RySa(Ryan & Salsa)
Teen FictionMampir yuk kecerita pertama gue, kalau kepo tinggal buka aja 😂😂 "Pah ngapain pindah ke Jakarta sih," Salsa. "Papa ada kerjaaan di Jakarta sa," jawab Herlambang papanya Salsa "Emang aku harus ikut papa pindah?," "Engga harus sih, kalau kamu mau dis...