Chapter 28

105 4 1
                                    

Juan merasa rencananya untuk mendekati Salsa tidaklah mudah. Setelah tadi dirinya secara diam-diam mengintip Salsa yang sedang berada di taman belakang bersama Ryan, Juan semakin yakin jika Ryan adalah saingan terberatnya untuk mendapatkan Salsa. Bukan tanpa alasan Juan mempunyai pikiran seperti itu, Juan dengan jelas bisa melihat jika Ryan memiliki perasaan kepada Salsa. Namun, dengan bodohnya Ryan malah denial dengan perasaannya sendiri. Maka dari itu, Juan memutuskan untuk mendekati Salsa.

Sebenarnya Juan bisa saja membuat Salsa menjadi membenci Ryan. Karena sebenernya Juan mengetahui rahasia Ryan beserta kedua sahabatnya dan juga Nada. Namun, Juan tidak ingin mengatakan kepada Salsa begitu saja. Karena dirinya yakin Salsa tidak akan mudah percaya jika tidak ada bukti. Yang sialnya, Juan lupa merekam pembicaraan Ryan dan kedua sahabatnya saat sedang berkemah beberapa waktu yang lalu.

Juan merasa dirinya harus mencari cara agar Salsa mengetahui alasan mengapa Ryan bersikap begitu manis kepadanya. Dirinya tidak terima jika Salsa menjadi bahan taruhan oleh teman-teman Ryan dan juga Nada. Juan sendiri memiliki perasaan yang begitu tulus kepada Salsa, entah sejak kapan perasaan itu tumbuh. Yang pasti, Juan sangat mencintai Salsa.

Juan harus sangat berhati-hati dan jangan sampai gegabah hingga membuat masalah. Apalagi, dirinya dan Ryan berada disatu tim basket yang sama. Dia tidak boleh melakukan hal yang dapat memancing emosi Ryan. Bukan karena takut kepada Ryan, namun Juan hanya waspada jika dirinya membuat kesalahan dan memancing emosi Ryan maka dirinya akan dikeluarkan dari tim basket. Bukan sekali dua kali Ryan mengeluarkan seseorang dari tim basketnya cuma karena hal yang sepele.

Dilain tempat, Ryan benar-benar mengantarkan Salsa sampai depan kelasnya. Padahal Salsa sudah berulang kali mengatakan jika Ryan tidak perlu mengantarkannya kembali ke kelas, apalagi sampai di depan kelasnya. Bukan karena apa-apa, Salsa hanya risih dengan tatapan siswi-siswi lain yang menatap Salsa dengan tatapan yang mengerikan.

Mereka menatap dengan tatapan seolah-olah Salsa sedang melakukan sebuah tindakan kejahatan. Salsa benar-benar tidak menyangka jika Ryan memiliki banyak sekali fans. Padahal menurut Salsa, cowok seperti Ryan ini banyak ditemukan di sekolah mereka. Karena bukan hanya Ryan yang memiliki wajah tampan di sekolah ini, banyak sekali siswa yang juga berwajah tampan dan juga berprestasi, yang pastinya murid yang taat aturan tidak seperti Ryan ini.

Namun dengan demikian, Salsa tidak menampik fakta bahwa Ryan memang sangat tampan dan pantas memiliki banyak fans yang tertarik dengan pesona Ryan. Jika Salsa merasa terganggu dengan tatapan orang-orang, berbeda dengan Ryan yang tampak tidak peduli.

"Nggak usah peduliin mereka," ujar Ryan.

"Udah, sana masuk. Belajar yang bener," imbuh Ryan sambil mengusak kepala Salsa dengan lembut.

Salsa yang kaget akhirnya mematung di depan kelas. Sedangkan Ryan langsung pergi begitu saja, seperti tidak melakukan apapun. Bukan hanya Salsa saja yang kaget, namun seisi kelas IPA 1 tersebut juga kaget. Mereka memang sering mendengar desas-desus tentang hubungan Ryan dan Salsa.

Namun, banyak dari anak kelas IPA 1 yang belum pernah melihat interaksi langsung antara mereka berdua. Maka wajar jika mereka kaget melihat Ryan yang begitu manis kepada Salsa. Berbeda saat dirinya sedang dengan orang lain.

"Ekhem, ciee. Makin lengket aja lo sama Ryan," kata Nada.

"Apaan sih lo, nggak usah ngarang deh," bantah Salsa dengan wajahnya yang memerah.

RySa(Ryan & Salsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang