Chapter 26

173 9 9
                                    

Ryan dan Kelvin sedang duduk disalah satu kursi di sebuah cafe. Jika bertanya dimana Marvel berada, tentu saja dia sedang sibuk dengan Nada, entah apa hubungan keduanya. Namun, yang pasti mereka berdua saling menyukai satu sama lain. Tapi, entah kenapa Marvel belum juga mengungkapkan perasaanya kepada Nada.

Saat ini Ryan sedang memikirkan bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Salsa. Apa yang harus dia lakukan kedepannya, dan bagaimana caranya agar dia tahu jika Salsa sudah menyukainya atau belum. Terlalu banyak pertanyaan di kepalanya, sampai Ryan mengacuhkan Kelvin yang sedang berbicara kepadanya.

"Menurut lo gimana Yan?," tanya Kelvin.

Namun Ryan tidak mendengarnya. Jadilah Kelvin melempar kulit kacang di depannya ke arah Ryan. Seketika Ryan tersadar dari pikiran panjangnya, dan menoleh ke arah Kelvin.

"Apaan?," tanya Ryan.

"Lo denger nggak sih gue ngomong apa?," Kelvin balik bertanya kepada Ryan.

"Emang lo ngomong apa?," tanya Ryan lagi.

Sudah Kelvin duga jika Ryan tidak mendengarkan dirinya. Sepertinya Ryan sedang memiliki banyak pikiran yang mengganggunya. Tetapi, sepertinya Ryan enggan menceritakannya kepada Kelvin. Karena biasanya tanpa dimintapun Ryan dengan kedua sahabatnya itu.

"Lo mikirin apaan dah?," tanya Kelvin.

"Kagak mikirin apa-apa," jawab Ryan.

"Mikirin Salsa?," tebak Kelvin yang sayangnya tepat sasaran.

"Dih, nggak lah, ngapain juga gue mikirin dia," elak Ryan yang tentu saja tidak dipercaya oleh Kelvin.

Kelvin dan Marvel tentu sangat mengerti bagaimana sikap Ryan. Sudah beberapa waktu ini, mereka merasa jika Ryan sedikit berubah. Apalagi sejak Juan dengan terang-terangan mendekati Salsa. Kedua sahabat Ryan itu paham jika Ryan sebenarnya merasa cemburu dengan kedekatan mereka berdua. Namun, Ryan terus-terusan menyangkal pendapat dari Kelvin maupun Marvel.

Sebenarnya Ryan sendiri juga tidak begitu yakin dengan perasaannya. Ryan mulai ragu jika dirinya tidak memiliki perasaan kepada Salsa, tetapi Ryan sendiri juga yakin jika dirinya tidak memiliki perasaan kepada Salsa. Hal itulah yang mengganggu pikiran cowok yang memiliki julukan most wanted di sekolahnya itu.

"Lo tu nggak perlu bohong sama gue Yan," ujar Kelvin.

"Gue nggak bohong, ngapain juga bohongin lo," lagi-lagi Ryan mengelak.

"Alah, lo pikir gue sama Marvel nggak tau sama gerak-gerik lo akhir-akhir ini, kita tau kali Yan, jadi lo nggak perlu bohong," kata Kelvin.

"Jujur aja deh, lo mulai suka 'kan sama Salsa," tambah Kelvin.

Ryan menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan Kelvin jika dirinya saja masih ragu dan bingung dengan isi hatinya sendiri.

"Gue bingung Vin, lo sendiri tau 'kan kalo gue sebelumnya belum pernah suka sama cewek, jangankan suka, deket sama cewek aja gue nggak pernah," jelas Ryan, yang akhirnya memilih untuk mengatakan sedikit tentang isi hatinya itu.

"Tuh 'kan lo beneran suka Yan," ledek Kelvin dengan suka yang sedikit keras.

"Ryan? Suka sama siapa?," tanya Marvel yang baru saja datang.

RySa(Ryan & Salsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang