Happy reading !!!
Sesampainya ditempat perkemahan, semua siswa mulai mencari tempat untuk mendirikan tenda masing-masing.
"Nad kita bangun tenda disana yuk kayaknya tanahnya rata deh" tawar Salsa sambil menunjuk lahan kosong.
"Gue setuju sama lu" ucap Nada.
Mereka mulai mengambil peralatan tenda dan mulai memasangnya tetapi mereka berdua masih kesusahan untuk mengaitkan tendanya.
"Perlu bantuan ?" Tanya Ryan yang baru saja datang.
"Kebetulan lu datang, lu bantu kita deh buat tendanya biar gue sama Salsa nyari air" kata Nada.
"Jangan minta bantuan sama Ryan, dia aja nggak bisa masang tenda" ucap Kelvin.
"Bacot, gimana kalo yang nyari air gue sama Nada aja" usul Ryan.
"Kagak bisa pokoknya yang nyari air lu sama Salsa" tolak Kelvin.
"Itu ide bagus, percuma juga kalau gue masang tenda sama Ryan kalau kita berdua sama-sama nggak bisa pasang tenda" ucap Nada.
"Ya udah sih kalian nggak perlu ribut, gue aja yang ngambil air" kata Salsa melerai mereka bertiga dan beranjak pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Kejar ogeb, jadi couo tuh yang jantan dong" sindir Kelvin.
Ryan meremas rambutnya kesal dan mulai mengejar Salsa yang belum jauh dari lokasi perkemahan.
"Egois" umpat Ryan sembari terus berjalan mengikuti Salsa. Namun, Salsa belum menyadari kalau sedari tadi Ryan mengikuti dirinya.
Salsa menghentikan langkahnya kemudian berfikir harus memilih arah kanan atau kiri, tiba-tiba Ryan menabrak Salsa yang berhenti mendadak. Dengan cepat Ryan menangkap tubuh Salsa yang tersenggol dirinya, mereka bertatapan cukup lama hingga mereka berdua tersadar dari lamunannya.
"Ekhm" Ryan berdehem untuk menghilangkan rasa canggung diantara mereka berdua.
Sedangkan Salsa menatap sekitar untuk menghilangkan rasa malunya. Dia tidak berani melihat kearah Ryan yang masih berada didepannya.
"Lo kalo mau berhenti bilang" ucap Ryan dengan nada ketusnya.
"Ya maaf gue kan nggak tau kalo lo ikut" ucap Salsa.
"Terus kenapa lo berhenti ?" Tanya Ryan.
"Oh gue bingung harus ke kanan atau ke kiri" jawab Salsa.
Ryan melihat sebentar arah mana yang harus dia pilih. Setelah itu dia menyuruh Salsa untuk mengikutinya menuju sungai.
"Ikut gue" ucap Ryan.
Ryan menuju arah kanan karena dia melihat petunjuk arah yang menunjukkan arah kanan untuk menuju sungai. Dengan segera Salsa mengikuti Ryan yang telah berjalan terlebih dahulu. Salsa menyamakan langkahnya dengan Ryan, dia tidak ingin tersesat sendirian di hutan seperti ini.
Setelah 10 menit mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di sungai yang mereka tuju. Salsa bersiap mengambil air menggunakan ember yang dia bawa. Awalnya Ryan tidak berniat membantu Salsa namun, jika dia hanya diam pasti akan memakan banyak waktu dan menjadi lebih lama. Akhirnya Ryan bergerak untuk membantu Salsa yang telah lebih dulu berdiri diatas batu yang cukup besar.
Dengan hati-hati Salsa berpijak pada batu yang cukup besar dan mulai mengambil air. Begitu juga dengan Ryan yang ikut mengambil air. Ryan lebih dulu selesai. Setelah itu, Ryan menghampiri Salsa yang sedang mengambil air untuk ember terakhirnya.
"Cepetan" ucap Ryan yang telah berada di belakang Salsa.
Karena batu yang lumayan licin dan juga kaget, Salsa terpeleset dan hampir jatuh kedalam sungai. Refleks Ryan menarik tangan Salsa dan memeluknya. Sedangkan Salsa diam karena terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Salsa masih terdiam dengan tubuh yang masih dipeluk oleh Ryan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RySa(Ryan & Salsa)
Novela JuvenilMampir yuk kecerita pertama gue, kalau kepo tinggal buka aja 😂😂 "Pah ngapain pindah ke Jakarta sih," Salsa. "Papa ada kerjaaan di Jakarta sa," jawab Herlambang papanya Salsa "Emang aku harus ikut papa pindah?," "Engga harus sih, kalau kamu mau dis...