Chapter 24

302 15 13
                                    

Sudah hampir 10 menit sejak Ryan pergi mengantarkan Salsa pulang. Namun, keadaan mobil yang mereka naiki terasa begitu sepi. Ryan dan Salsa sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Ryan merutuki dirinya sendiri, karena tiba-tiba saja ingin mengantarkan Salsa pulang meskipun berkedok pergi ke supermarket. Sedangkan Salsa bingung karena Ryan mau mengantarkan dirinya pulang.

Sebelum benar-benar mengantarkan Salsa pulang, Ryan lebih dulu berhenti di supermarket untuk membeli cemilan titipan kedua sahabatnya itu. Salsa merasa bingung karena Ryan malah menghentikan mobilnya di supermarket bukannya mengantarkan dirinya pulang.

"Kok berhenti di sini?," tanya Salsa.

"Buruan turun," bukannya menjawab pertanyaan Salsa, Ryan malah menyuruh Salsa untuk turun dari mobilnya.

Mau tidak mau, akhirnya Salsa turun dan mengikuti Ryan yang memasuki supermarket. Dengan perasaan malas, Salsa berjalan di belakang Ryan yang sedang memasukkan cemilan ke keranjang yang di bawanya.

Ryan merasa Salsa tidak berada di sampingnya, akhirnya menghentikan langkahnya. Salsa yang tidak melihat Ryan berhenti, akhirnya menabrak punggung Ryan yang berada di depannya. Ryan berbalik dan menatap Salsa yang sedang menggerutu kecil.

"Ngapain lo jalan di belakang gue, mau jadi babu gue lo?," tanya Ryan.

"Enak aja lo kalo ngomong, udah buruan Yan belanjanya, gue capek mau istirahat," jawab Salsa sambil sedikit mengeluh.

"Makanya sini, lo di belakang gue jadi kaya babu gue," ujar Ryan sambil menarik tangan Salsa.

Sebenarnya Salsa sangat ingin protes. Namun karena sudah sangat lelah, akhirnya Salsa memilih untuk mengalah dan mengikuti kemauan Ryan. Setelah selesai memilih cemilan yang memenuhi keranjang belanja yang dibawanya, Ryan langsung membayar belanjaanya tersebut.

"Balik ke mobil dulu sana," ucap Ryan.

Tanpa berlama-lama lagi, Salsa langsung kembali ke mobil Ryan. Setelah 5 menit menunggu, akhirnya Ryan kembali ke mobilnya sambil menenteng dua kantong kresek berisi jajanan. Ryan langsung melajukan mobilnya meninggalkan supermarket dan mengantarkan Salsa pulang. Setelah sampai di depan rumah, Salsa langsung melepaskan seat belt dan turun dari mobil.

"Emm, Yan makasih ya udah nganterin gue pulang," ucap Salsa.

"Hmm, iya sama-sama," balas Ryan.

"Ya udah hati-hati ya," ujar Salsa lalu berbalik untuk masuk rumah.

"Sal, bentar," panggil Ryan.

Ryan turun dari mobil sambil membawa salah satu kantong kresek yang tadi di bawanya.

"Nih, buat lo," ucap Ryan sambil menyerahkan kantong kresek di tangannya.

"Lah, bukannya buat temen lo?," tanya Salsa.

"Nggak, ini buat lo, buat mereka ada di dalem mobil," jawab Ryan.

"Emm, makasih Yan," ucap Salsa sambil menerima kresek yang di beri Ryan.

"Gue balik ya," ucap Ryan.

Setelah Ryan masuk ke mobilnya, dia langsung menancapkan gas meninggalkan rumah Salsa. Sedangkan Salsa masih heran dengan tingkah Ryan hari ini. Tetapi, dia tidak ingin terlalu memikirkan hal itu dan memutuskan untuk masuk ke rumahnya.

***

Pagi Salsa terasa seperti biasa, tidak ada yang spesial di pagi hari ini. Malah menurut Salsa, pagi ini merupakan hari yang cukup menyebalkan. Karena hari ini, akan ada ulangan harian fisika di kelasnya. Setelah berpamitan kepada kedua orangtuanya, Salsa berjalan menuju halte untuk menunggu bis datang.

RySa(Ryan & Salsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang