Chapter 25

1.7K 256 9
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa tinggalkan satu-dua patah kata biar aku semangat updatenya 💚

----------

Pagi-pagi sekali Jaydan berada di depan rumah Gienka. Padahal ia berjanji menjemput gadis itu pukul 8 pagi, tapi satu jam sebelum waktu yang dijanjikan Jaydan dengan tampilan yang rapi sudah berdiri di depan pintu bercat putih, siap untuk mengetuk.

Beberapa saat kemudian ketika laki-laki itu sudah mengetuknya, pintu terbuka menampilkan wanita yang pernah Jaydan temui sebelumnya, itu Bi Mirna.

"Assalamualaikum, Bi. Gienka ada?" tanya Jaydan sopan.

"Waalaikumsalam," balasnya.

"Oalah Mas Jaydan toh, tak kirain siapa pagi-pagi bertamu. Mbak Gienka ada Mas... ada di atas, kayaknya lagi siap-siap. Masnya masuk duluan aja, biar saya panggilin mbak Gienkanya."

Jaydan mengangguk dan melangkah setelah dipersilahkan masuk oleh Bi Mirna.

Duduk di salah satu sofa, sembari mengamati keadaan sekitar. Jaydan sudah beberapa kali ke rumah Gienka, tapi selalu berakhir di depan rumah gadis itu. Ini kedua kalinya Jaydan berada di dalam rumahnya, yang pertama sekitar 6 bulan yang lalu saat Jaydan menyuruh Gienka untuk menemaninya ke acara reuni.

Ternyata sudah cukup lama ia berjuang mengejar Gienka. Kalo mungkin, tidak bertemu dengan gadis itu, Jaydan sepertinya udah nambah setengah lusin dari deretan pramugari sebagai mantannya.

Mengingat hal itu Jaydan tersenyum geli, bisa-bisanya pertemuan yang tak sengaja di bandara dengan Gienka waktu itu, membuat jatuh cinta pada pandang pertama dan berujung mengejar gadis itu hingga detik ini.

"Jay, udah lama?"

Tahu-tahu Gienka sudah berada di dekatnya. Jaydan menoleh lalu tersenyum manis pada gadis itu yang terlihat sudah rapi. Padahal Jaydan nggak bilang mau jemput satu jam lebih awal.

"Nggak baru aja datang," Jaydan menggelengkan kepala.

"Lo kenapa deh jemputnya pagi banget?"

"Sengaja, biar bisa sarapan bareng," ujar Jaydan sedikit tidak yakin. Takut Gienka menolak, atau sudah sarapan terlebih dahulu.

"Oke... yaudah kalo gitu gue ambil barang-barang dulu di atas."

Jaydan mengerjapkan matanya. Ia nggak salah dengarkan?

"Lo mau gue ajak sarapan bareng?" tanya lagi untuk memastikan. Jaydan agaknya sedikit nggak percaya dengan yang didengar sebelumnya kalo gadis itu mau sarapan dengannya.

"Iya, kebetulan gue juga belum sarapan"

Oh kebetulan ternyata?

"Perlu gue bantuin buat bawanya?" Jaydan bangkit dari duduk.

Gienka menggeleng, menolak bantuan dari Jaydan. "Bisa sendiri kok, bawaan gue nggak banyak," Gienka menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan langkah cepat.

.
.
.

Gienka melirik Jaydan dari kaca spion di bagian tengah, laki-laki itu sedang membantunya memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

Jadi, sekarang ia beneran akan pergi berlibur dengan laki-laki itu?

Gienka nggak habis pikir beberapa hari yang lalu bisa menyetujui permintaan Jaydan untuk ikut bersamanya ke puncak hari sabtu.

Gienka sampai rela menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, sisanya ia serahkan pada manager storenya agar bisa libur.

Sampai segitunya?

My Pilot: Loveholic | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang