Chapter 16

511 55 2
                                    

🌛 Moonstruck🌜
•••

Mingyu melihat lamat-lamat beberapa foto yang dia cetak. Foto bukti ketika malam dimana akhirnya ia memberanikan diri menemui Sooyoung. Tapi ia menjad ragu dengan tindakannya ini. Perkataan Sooyoung kemarin membuatnya memikirkan tentang perasaanya pada Wonwoo. Lelaki bermata rubah yang membuatnya bergejolak setelah menatap manik kosong nan indah itu.

Otaknya memutar memori kebersamaan mereka. Memutar kembali perasaan yang muncul di hati Mingyu juga ciuman itu.

Ia yakin, Wonwoo merasakan hal yang sama untuknya. Bukan hanya memanfaatkan keadaan dan kepolosannya dalam mencintai sangat ketara. Bahkan Seokmin berkata seperti kalau mereka seperti pasangan. Walau tidak secara gamblang mengatakannya.

Lama melamun, Mingyu baru tersadar sejak tadi ponsel di sampingnya tangannya bergetar. Ia melihat nama yang mendialnya dan mengerutkan kening saat nama Minseo tertulis setelah panggilan yang kembali tidak diangkatnya. Ia langsung menelpon balik sang adik lalu tak beberapa lama seseorang diseberang menerima panggilannya.

"Halo dek?"

"..."

"Iya. Kakak usahakan."

Mingyu menghela napas saat penggilan dihentikan. Menatap ponsel lusuhnya dan menghela napas kasar lagi sambil menarik surainya ke belakang dengan kedua tangan. Matanya menyendu menatap langit-langit kamarnya. Masalah Wonwoo belum selesai dituntaskan dan ditambah panggilan dari adiknya, membuat Mingyu pusing memikirkan jalan ke depannya.

Sepertinya memang hidup sedang bermain-main dengan dirinya. Ditambah panggilan Seokmin selanjutnya yang mana Mingyu langsung beranjak dari duduk, menyambar kertas-kertas foto yang berserakan juga jaket lusuhnya dan pergi meninggalkan kamar dengan perasaan bersalah yang kian membesar.

•••

"Lu yakin cuma mau lihat dia dari sini. Masuk, temui Permata. Gue tau dia juga kangen sama lu."

Seokmin lebih terdengar seperti teman yang memberikan nasehat dimana tidak akan pernah digubris oleh sang penerima. Mingyu berdiri di depan pintu yang tertutup itu, mengintip dari balik kaca yang terdapat dipintu. Sosok yang sudah dia lukai karena ketidakbecusannya dalam melindungi. Bahkan dirinya sudah tidak berani untuk mendatangi sosok itu, dan hanya mengendap-endap seperti ini ketika Yunho tidak ada.

Mingyu baru mendapat kabar bahwa Permatanya mengalami kecemasan dari Seokmin yang sialnya juga baru diberitahu oleh Seungcheol setelah kecurigaan ketidakhadiran tuan muda di mansion beberapa minggu ini. Setelah apa yang terjadi, sekarang Mingyu hanya bisa menertawakan dirinya sendiri tentang semua kebodohan yang dia lakukan beberapa hari lalu. Andai dirinya tidak meninggalkan Wonwoo saat itu, semua ini tidak akan terjadi. Dirinya pasti masih bisa bersanding dengan Wonwoo dan menemani sosok itu disamping sambil mendengarkan cerita atau bersenda gurau.

Tapi yang ada di bayangan mata elangnya, hanya tubuh ringkih yang semakin kurus. Berbaring di brankar panti perawatan anak, seperti kejadian terulang yang ada di hidupnya. Hanya bisa penasaran tentang apa yang sosok itu rasakan di dalam sana. Padahal jika Mingyu tau, itu semua bukan salahnya.

Mingyu menghela napas, keinginan untuk melindungi masih tersisa di hatinya. Keinginan untuk membuat sosok itu bahagia walau tanpa ada dirinya yang menemani. Hanya itu yang bisa dia wujudkan saat ini. Mingyu sudah membulatkan tekadnya.

"Lusa gue pulang ke Jogja. Gue gak mungkin ngelamar kerjaan lagi di kantor itu lagi."

Mata Seokmin melebar tapi helaan napas lebih terdengar berat saat mengetahui teman sekaligus mantan rekan kerjanya itu memutuskan untuk menyerah. Semua sudah jelas bahwa Mingyu menaruh hati pada putra tunggal atasannya. Sejak semuanya terungkap dimana Mingyu bahkan melibatkan dirinya sendiri disaat dirinya sudah dipecat dan tidak diperbolehkan bertemu dengan Permata. Perubahaan sikap tuan muda yang dingin menjadi lebih terbuka juga hangat sangat ketara ketika bersama Mingyu. Terlalu aneh jika hubungan mereka hanya dikatakan sebagai tuan muda dan pengawal.

✔ Moonstruck [Meanie Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang