Kebanyakan pria baik akan kalah dengan pria arogan. Apakah mereka merasa tertantang dengan kehidupan yang dijalani bersama pria seperti itu? Nyatanya kebanyakan akan merasa tertekan, namun tetap memilih bertahan. Sebuah pemikiran yang tidak bisa Gaara cerna dengan baik. Ia menawarkan cinta, kehangatan keluarga, tapi Naruto selalu menolak dengan alasan ia terlalu baik.
Tidakkah Naruto ingin merasakan kehangatan keluarga sampai di hari tua? Tidak bisakah Naruto berhenti menyiksa dirinya sendiri?
Mata hijau Gaara memperhatikan sepasang sejoli yang berdiri berdampingan di atas pelaminan. Sebuah aula di kantor desa menjadi saksi dua manusia yang sempat memutuskan hubungan kini bersatu kembali. Andai ia memiliki kuasa atas segalanya, ia akan memporak porandakan acara pesta pernikahan Naruto dan Sasuke.
Ia tidak habis pikir kenapa bisa Sasuke menikah tanpa kehadiran anggota keluarganya satu pun. Pria itu sungguh sangat keterlaluan egoisnya. Ia tidak tahu apakah saat pernikahan mereka dulu juga seperti ini?"
Gaara berjalan menghampiri panggung pelaminan untuk memberi selamat pada Naruto. Walau bagaimanapun, ia tetap harus melakukannya karena Naruto telah memberinya harta berharga untuknya. Shinki lahir dari uji coba yang berlanjut beberapa tahun lalu.
Saat mendengar berita bahwa Naruto meminta untuk melanjutkan uji coba itu 7 tahun lalu, ia sempat heran. Nyatanya Naruto ingin melanjutkannya karena tidak ingin hidup kesepian. Dua tahun Naruto menjalani program kesuburan. Setelah itu sesuai rencana awal, 4 embrioーdua miliknya dan dua lagi milik Sasukeーditanam di dalam rongga rahim Naruto. Mereka tidak menyangka jika tiga embrio berkembang dengan baik.
Setelah melahirkan, mereka tes DNA dan ternyata embrio miliknya hanya satu yang berkembang. Meski demikian ia merasa sangat bahagia. Bukan hanya mendanai uji coba tersebut, Gaara juga memberi uang dalam jumlah yang bisa dipergunakan untuk Naruto bertahan hidup. Uang juga mengalir ke rekening Naruto dari lembaga penelitian yang Orochimaru menjadi salah satu anggotanya. Keberhasilan Orochimaru dalam uji coba yang langka membuat mereka tidak segan-segan mengucurkan dana yang tidaklah sedikit. Dan nyatanya uang itu dipergunakan dengan baik oleh Naruto.
Gaara menghampiri Naruto dan tersenyum kecil ke arah pemuda itu. "Aku berharap, kau bahagia dengan pernikahan keduamu." Gaara bergeser ke samping. Matanya menatap tajam Sasuke yang berdiri pongah, seolah sedang mengejeknya.
"Sekali lagi kau menyia-nyiakan Naruto … aku tidak akan segan menculiknya dan mengurungnya di kediamanku."
Sasuke menaikkan alisnya. "Coba saja kalau bisa."
Naruto menghela napas melihat kedua pria di sampingnya saling melempar tatapan tajam.
"Ibu, Menma lelah!"
"Zuna juga!"
Tanpa memperdulikan dua pria yang saling mengibarkan bendera perang, Naruto menggandeng kedua anaknya meninggalkan aula. Ia tidak ingin membuat anak-anak tampannya menderita akibat keegoisan orang dewasa.
"Mau ke mana?"
Dan tanpa diketahui Naruto, Sasuke menyusulnya.
"Pulang."
"Kita ke rumah terlebih dahulu bertemu kedua orangtuaku."
Naruto melemaskan bahu, menatap Sasuke penuh dengan ketidaksukaan. "Orangtuamu sangat tidak menyukaiku, jadi untuk apa menemui mereka? Jangan bertingkah seolah semuanya baik-baik saja, Sasuke."
"Kalian mau bertemu kakek dan nenek kalian?"
"Sa …." Naruto memejamkan kedua matanya, menahan emosi saat Sasuke berjongkok di hadapannya dan mengajak kedua anaknya untuk mengikuti ke mana pria itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limit
FanfictionSatu kata untuk menggambarkan kehidupan Naruto, 'menyedihkan'. Yatim piatu, tak diinginkan, selalu dianggap tak masalah jika terjadi hal buruk pada pemuda itu. Toh tak akan ada yang rugi jika Naruto harus mengalami hal menyedihkan. Diantara batas k...