Menilik kembali kehidupan yang dijalani, membuat seorang Uzumaki Naruto merasa bersyukur akan hal yang terjadi saat ini. Jatuh bangun diiringi kesabaran dan kerja keras membuat mimpinya berdiri kokoh di depan mata. Tiga tahun lamanya proses pembangunan sekolah miliknya selesai. Meski beberapa perangkat desa yang merasa akan disepelekan rakyat kalangan rendah berulang kali mempersulit dirinya, namun kepercayaan dari sebagian besar warga desa serta dukungan dari sahabat-sahabatnya membuat bangunan yang terdiri dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas kini menjadi bukti mimpinya.
Tak kehilangan akal ia juga meminta pemerintah pusat untuk mengizinkan membangun sekolah atas saran Sasuke. Sasuke tidak menyarankan Naruto untuk membuat perizinan pembangunan melalui Bupati Distrik karena mereka bekerja sama dengan para perangkat desa untuk memalsukan keadaan desa selama bertahun-tahun. Untuk itulah Naruto ditemani Sasuke yang notabenenya pernah menjabat sebagai Kepala Desa pergi ke kantor gubernur untuk mengurus surat-suratnya.
Meski sekolah swasta, tapi Naruto menerapkan sistem peraturan sekolah negeri. Mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama gratis. Untuk Sekolah Menengah Atas barulah diterapkan biaya. Dengan begini Naruto bisa memberi waktu para keluarga miskin untuk mengumpulkan uang selama 12 tahun ke depan untuk anak-anak mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Gaara juga ikut andil dalam memberi saran dengan membuat fasilitas bus sekolah yang akan menjemput para siswa untuk pergi ke sekolah yang memang jaraknya cukup jauh dari tempat mereka tinggal dan pihak gubernur yang mengambil tanggung jawab tersebut. Beberapa pemberhentian bus serta jalan raya yang lebih luas dibangun oleh gubernur yang merasa bersalah karena telah ditipu bertahun-tahun oleh kepala bupati dan percaya begitu saja tanpa adanya kunjungan rutin ke daerah pelosok.
Bangunan yang dijadikan kantor kepala desa dikembalikan atas nama Namikaze Minato dan menjadi hak waris untuk Naruto. Kini tempat itu Naruto alih fungsikan sebagai rumah sakit gratis bagi pemegang kartu tanda tidak mampu, sedangkan rumah sakit yang baru dibangun oleh Orochimaru dikhususkan orang mampu yang harus membayar setiap kali berobat.
Banyak warga desa yang menginginkan Naruto menjadi kepala desa, akan tetapi Naruto menolaknya. Bagaimana tidak menolak. Setiap kali lengah mengawasi keluarganya, ada saja yang dilakukan oleh anggota keluarganya. Seperti Sasuke misalnya yang menurut Naruto makin tua makin jadi. Makin jadi membuat lelucon yang membuat ibunya tiap kali harus kena syok terapi dari Sasuke.
"Kau … jangan membuat lelucon lagi!"
Sasuke meringis melihat wajah garang Naruto yang berdiri sambil berkacak pinggang di depannya. Dirinya serta anak-anak tertunduk sambil bersimpuh di atas lantai teras depan rumah mengapit Sasuke. Niat hati ingin mengerjai Naruto dengan bekerja sama dengan anak-anak mereka malah berbuntut panjang. Mikoto harus berakhir di rumah sakit akibat kena serangan jantung ringan. Memang Sasuke mengatakan keisengannya di hadapan Naruto, tapi sialnya Mikoto kebetulan datang dan menanyakan kebenarannya.
Untuk memastikan bahwa Sasuke hanya bercanda, Naruto menghubungi Sarada dan mengatakan yang sesungguhnya. Sialnya Sarada membenarkan, ditambah Naori menguatkan perkataan Sarada. Mereka tidak tahu jika Mikoto ikut mendengar kebenarannya. Mereka mengatakan jika mereka berada di dalam hutan untuk membuktikan jika mereka dapat bertahan hidup tanpa kekayaan orangtua mereka. Mereka melakukannya untuk membuat Naruto luluh dan memberikan apa yang mereka mau.
Keinginan anak-anak kadang tidak menghasilkan sesuatu yang berguna. Pemikiran Sasuke dan Naruto yang berbeda dalam mengurus anak membuat keduanya sering cekcok, tapi hanya sebatas pertengkaran biasa. Pagi bertengkar malam akur. Sasuke yang biasa dimanjakan kedua orangtuanya ikut mengikuti jejak kedua orangtuanya dengan memanjakan anak-anaknya. Naruto yang belajar bagaimana sulitnya menghadapi kehidupan menginginkan anak-anaknya mandiri dan berpikir lebih panjang sebelum menginginkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limit
FanfictionSatu kata untuk menggambarkan kehidupan Naruto, 'menyedihkan'. Yatim piatu, tak diinginkan, selalu dianggap tak masalah jika terjadi hal buruk pada pemuda itu. Toh tak akan ada yang rugi jika Naruto harus mengalami hal menyedihkan. Diantara batas k...