📍Eden's Housing

3.3K 231 10
                                    

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

┆    ┆ ◌┆ .    ⊹ ┆       ☽

┆ ⁺✧     ┆           ┆

┆      ⊹  ☽           ✮

┆    .                         ✧

ღ              ⁺       ◌
Written By : Shi_Gameoffical
⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ─────

Suara kegaduhan dari dalam dapur, menutup volume suara telivisi yang tengah menayangkan beberapa berita-berita terkini dari kota mereka tinggal. Hanya satu orang saja yang masih setia menatap layar televisi, sedangkan satu orang lainnya tengah sibuk memporak-porandakan dapur bernuansa modern klasik.




“—Purge-Day menelan kor——orang. Pe— mencatat sebagai tahun ter—”



Layar televisi tak lagi menayangkan dua orang pria berjas yang tengah membawakan berita terkini. Melainkan tergantikan oleh pantulan seorang pemuda berparas manis yang tengah memperhatikan, seseorang yang sejak tadi fokus menatap layar televisinya. Apa dia mengerti?

Remote televisi ia buang ke sembarang arah, berjongkok di depan tubuh itu dengan ukiran seringai penuh kemenangannya.

"Kau belum ditemukan oleh mereka, mereka takkan menemukan mu jikalau tak ada seorangpun yang melapor."

"Bukankah pekerjaan pihak berwajib selalu telat?"

Si manis kembali membawa langkahnya menuju dapur yang sudah sangat kacau balau oleh ulahnya sendiri. Tanpa rasa takut, ia melewati tubuh terkulai lemas itu yang tergeletak di atas meja makan. Tak hanya satu tubuh, tubuh yang satu lagi ada di atas kompor elektrik. Ia terduduk di atas kompor dan, dalam keadaan masih menyala hingga tercium bau hangus dan anyir.

Si manis membuka lemari atas untuk mencari makanan, dan sayangnya ia hanya menemukan satu cup ramyeon pedas. Ini yang tersisa sebelum dirinya mengamuk, dan mengacaukan ruangan tanpa berpikir panjang.

Si manis mendorong tubuh lemas itu ke lantai. BRUGG!
Ia berniat untuk memasak air panas untuk disirami ke dalam cup ramyeon-nya. Sebelum melakukannya, ia memastikan dulu isi dalam kulkas yang, sangat kosong.

Kesal, ia menendang kulkas mahal itu hingga rusak. Dan melempari cup ramyeon ke sembarangan arah. Ia benar-benar sangat kesal dan frustasi.

Chord~♪
Suara pesan masuk dari benda persegi memasuki indera pendengaran si manis, saat mengetahui siapa yang mengirimnya pesan singkat tanpa ragu ia membacanya. Hanya butuh beberapa detik wajahnya yang kesal berubah menjadi sumringah, berjongkok di samping tubuh penuh luka yang tak berdaya.

Jaemsung Love Story [BOOK I] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang