The Terror

2.5K 228 10
                                    

♡ ♡ ᕬ ᕬ ♡ ♡  + ♡ ( ⌯′-′⌯) ♡ +┏━♡━ U U━♡━┓♡        ♡┗━♡━━━━♡━┛| ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄  ̄ ̄ ̄ ||By Jodohnya Jisung| _________ |     (\_()     ||    (• ̀ㅅ•́)   ||    /   づ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡ ♡ ᕬ ᕬ ♡ ♡
  + ♡ ( ⌯′-′⌯) ♡ +
┏━♡━ U U━♡━┓
♡        ♡
┗━♡━━━━♡━┛
| ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄  ̄ ̄ ̄ |
|By Jodohnya Jisung
| _________ |
     (\_()     ||
    (• ̀ㅅ•́)   ||
    /   づ

.
.
.

"Jisung ... I'm coming for you."

Tubuh Jisung seketika menegang, cepat-cepat dia mematikan telepon dengan napas yang memburu. Sebutir keringat dingin di dahinya keluar dan menetes ke pipi.

Jisung menatap layar ponselnya yang kini menampilkan nama 'Mary' di riwayat call paling atas. Jantungnya berdegup dengan kencang.

"Sudah aku bilang, permainan memanggil hantu Bloody Mary itu memang hanya sekedar permainan. Buktinya sampai sekarang kita tidak diteror hantu Mary, kan?" Renjun terkekeh pelan seraya menyalin jawaban dari buku Haechan.

"Aku masih yakin kalau hantu di permainan Bloody Mary itu ada!" balas Haechan tetap keukuh.

"Tapi buktinya tidak satu pun di antara kita yang diterornya."

Haechan mencebikkan bibir, kemudian menoleh ke arah Jisung yang duduk tak tenang di sebelahnya. "Kau kenapa, Ji?"

"H-hah? Oh, tidak apa-apa kok, Hyung." Jisung tersenyum manis ke arah Haechan.

"Tentang permainan semalam, kau diteror tidak?"

"Teror?"

"Iya, diteror oleh hantu Mary," ujar Haechan mengingatkan.

Ingatan Jisung kembali terputar ke kejadian semalam. Saat dia, Renjun, dan Haechan memanggil hantu Bloody Mary di depan cermin dengan keadaan lampu yang dimatikan.

Jisung ingin bilang jika dia memang diteror, namun akhirnya dia memilih menggelengkan kepala. Alasannya karena dia sendiri pun belum yakin dengan hal yang kini menimpanya.

"Tidak. Aku sama sekali tidak diteror."

"Terus bagaimana?" Haechan menggeram lirih. "Tidak mungkin kalau kita gagal, kan?"

"Kurasa kita tidak gagal, hyung."

.
.
.
.
.

Jisung berjalan santai menuju ke toilet. Otaknya kini banyak dipenuhi oleh kejadian janggal tentang nama Mary yang tadi menelponnya.

Menurut Jisung, kejadian tadi sangat tidak masuk akal dan di luar nalar. Seingatnya, dia tidak pernah mempunyai kontak dengan nama 'Mary', dia juga tidak memiliki kenalan dengan nama tersebut. Namun, mengapa dia bisa memiliki kontaknya di ponsel?

"Aish, baru kali ini otakku tidak dapat bekerja dengan cepat," gerutunya sambil menghentak-hentakkan kaki, melampiaskan kekesalan.

"Jisung ..."

Jaemsung Love Story [BOOK I] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang