Jaemsung Love Story [BOOK I] ✅✅✅

Before WE(n)DDING

╔. ■ .═══════╗
Written By ; Shi_Gameoffical
╚═══════. ■ .╝
________________

┊┊┊┊┊ ⋆┊┊

┊⋆ ˚✯┊☪︎⋆ ✩

☪︎⋆｡˚┊˚✩ ┊

┊⋆｡˚. ੈ ┊

⋆✩

“Jaemin-hyung.”

Sang pemilik nama melirik sekilas pada pemuda di sampingnya. “Hhmmm?”

“Bisakah kita membatalkan pernikahan ini?”

“Tidak bisa.”

“Kenapa?”

Jaemin menghela nafasnya berat. “Orangtua ku akan langsung menembak kepalaku jika membatalkannya.”

Jisung terkekeh geli, “sejak kapan kau takut mati?”

“Sejak mengenalmu.” Balas Jaemin acuh. Jisung berhenti menertawakan Jaemin, matanya langsung bergulir ke arah lawan bicaranya. Apakah pemuda itu tengah membuat lelucon? Jika iya, ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakannya.

“Kau pikir aku sedang melucu, ya?”

Jisung langsung mengalihkan matanya ke arah lain. “Jaemin-hyung, kita harus merencanakan kabur saat ini.”

Mendengar ocehan Jisung, Jaemin tertawa keras yang terdengar frustasi bagi Jisung sendiri. “Kabur katamu? Kau ingin mati sia-sia?”

“Aku hidup pun sia-sia, hanya menambah beban untuk bumi.” Balas Jisung sarkas; mengangkat salah satu tangannya hanya untuk memperhatikan, jari manis yang telah terisi cincin mahal yang sama dengan Jaemin. Mereka sudah bertunangan 3 bulan lalu, dan saat ini mereka tengah mempersiapkan diri untuk acara pernikahan.

Pernikahan paksaan ini berawal dari kelakuan keduanya yang hampir serupa. Na Jaemin memilih untuk tinggal jauh dari keluarganya, dan hampir 6 tahun tidak pernah kembali kediaman orangtuanya. Ia beralasan, pekerjaan yang menyibukkan dan jam kuliah yang acak. Tapi alasan sebenarnya adalah, ia tidak menyukai kehadiran ibu tiri yang selalu berpenampilan layaknya wanita malam. Tidak perlu dijelaskan karena sudah banyak gosip beredar di komplek perumahan elit tersebut. Definitely, Jaemin jengah dan malu.

Sedangkan Park Jisung sendiri, ia tidak pernah kembali ke rumah selama 3 tahun. Bukan tanpa alasan, Jisung takut pada saudara kembarnya yang tidak waras. Kejadian 3 tahun lalu, tidak pernah hilang dalam ingatannya bahkan sesekali ia bermimpi di dalam posisi yang berbeda. Terkadang ia bisa menjadi korban, terkadang ia juga bisa menjadi tersangka dan saksi. Definitely, Jisung khawatir dan takut.