PERTEMUAN

5.7K 238 9
                                    

Seorang mahasiswi berparas cantik sedang berada di perjalanan menuju salah satu perusahaan besar yang ada di kota Jakarta. Hari ini ia memutuskan untuk naik ojek karena menurutnya akan bisa lebih cepat sampai.

"Duhhhhh kenapa bisa kesiangan gini sih gw..! Mana hari terakhir lagi gw magang disitu. Mau ada presentasi. Ini pasti gara-gara gw stress mikirin presentasi sama Bos besar disana. Bismillah Ya Allah jangan telat, jangan telat….!"
Ucapnya dalam hati sambil berdoa.

"Bang, agak lebih cepet bisa? Maaf ya Bang saya buru-buru."

"Saya usahain ya Neng, ini jalanan juga agak padet soalnya."

"Iyaa Bang, makasih ya!"

Motor pun melaju di jalanan ibukota dengan cepat. Sambil terus berdoa dalam hatinya semoga ia tidak telat.

Andin melihat ke HPnya sudah ada 3 panggilan tak terjawab dari Kak Rafael. Andin sengaja tidak menjawab telepon tersebut karena malah akan membuatnya panik.

"Ndin, lo dimana? 15 menit lagi Ndin kita harus presentasi."

Andin membaca pesan Kak Rafael. Ia pun membalasnya.

"Kak, sorry gak bisa angkat telepon. Gw di jalan. Bentar Kak, 5 menitan lagi gw sampe."

"Oke, gw tunggu di lobby."

Andin masih sedikit cemas. Ia tidak mau mendapat penilaian buruk di hari terakhirnya ia magang. Bisa dibilang perusahaan ini adalah salah satu perusahaan incaran Andin saat ia lulus kuliah sebentar lagi. Ia ingin sekali bekerja disana.

Selang beberapa menit, akhirnya ia pun sampai. Ia menyerahkan helm dan membayar ojek.

"Neng, ini kembaliannya."

"Udah Bang ambil aja, saya buru-buru. Makasih ya Bang udah mau ngebut bawa motornya. Doain saya yaa semoga sukses presentasinya."

"Siap Neng, sukses yaaaak!"

Andin hanya tersenyum. Begitulah ia, selalu ramah terhadap semua orang. Tak heran, dengan pembawaannya yang ramah ia disukai banyak lelaki.

Andini Kharisma Putri.
Putri pertama dari keluarga berkecukupan. Perempuan yang pintar dan mandiri. Ia sosok perempuan yang baik, berparas cantik, dan ceria.

Dengan setengah berlari ia langsung menuju lobby dan bertemu Kak Rafael yang sudah menunggunya disana.

"Kak Rafael…!"

"Hei Ndin… ayoo waktunya sebentar lagi."

"Iyaa Kak, aduh sorry banget yaa Kak. Aslii gw kesiangan ini. Kayaknya gw grogi deh Kak karena mau presentasi hari ini."

"Iya gapapa Ndin, tapi semua udah siap kan?"

"Siap Kak… lo kan tau gw orangnya well prepared Kak. Saking well preparednya, gw kesiangan deh! Hehehehe"

Andin dan Rafael berbicara sambil berjalan menuju lift dan menuju lantai 20.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Selamat Pagi Pak aLdebaran. Untuk jadwal Bapak pagi ini yaitu menilai presentasi dari mahasiswa tingkat akhir ya Pak dari Universitas Pelita Nusa. Jadwalnya jam 9 pagi Pak. Nanti Pak Hartawan juga ikut Pak. Semua sudah terkonfirmasi Pak."

"Oh ya Oke Fel. Nanti saya ke ruang meeting ya. Bahan presentasinya sudah ada?"

"Semua sudah siap di ruang meeting Pak."

"Hmmm oke Baik. Terimakasih ya!"

"Sama-sama Pak. Klo gitu saya permisi ya Pak."

"Iyaa Fel."

aLdebaran Alfahri. Putra pertama di keluarga Alfahri. Putra dari pebisnis sukses Hartawan Alfahri. Lelaki berparas manis, namun tegas dan perfeksionis. Lelaki penuh ambisi dalam mencapai suatu hal. Namun dibalik semua itu, ia memiliki sifat penyayang dan perhatian dengan versinya sendiri. Lelaki yang tidak banyak bicara namun cenderung langsung beraksi dalam menghadapi suatu hal.
.
.
.
.
.
.

"Kak, kayaknya gw mau ke toilet dulu deh."

"Pasti lo nervous.. yaudah ke toilet dulu sana. Nanti lagi di tengah-tengah presentasi malah kebelet lagi. Hahahaa."

"Iyaa Kak.. bentar ya!"

Andin keluar dari ruangan tempat ia dan Rafael akan presentasi. Lalu ia pun menuju toilet.

aLdebaran menyempatkan ke toilet dahulu sebelum ia mengikuti presentasi dari Mahasiswa Pelita Nusa. Ia pun keluar dari toilet.

Saat di depan pintu, ia keluar sambil membenarkan jasnya dengan posisi menunduk. Ia tidak menyadari ada seseorang di hadapannya.

Andin sudah di depan toilet, ia berusaha relax. Jujur saja, ia memang merasa gugup hari ini.

Saat Andin sudah di depan pintu toilet, ada seorang lelaki sedang membetulkan jasnya yang agak sedikit berantakan.

Dengan refleksnya Andin membantu lelaki tersebut. Ia merapikan jas lelaki tersebut. Lelaki yang sama sekali tidak ia kenal. 

"Ini belum rapi Mas… nah…. Sekarang udah rapi deh.."
Andin berbicara setelah merapikan beberapa bagian jas lelaki tersebut.

aLdebaran pun menoleh. Betapa kagetnya ia ada sosok perempuan cantik berambut pendek di hadapannya. 

Mereka berdua kini saling menatap. 
Tatapan mereka begitu dalam.
Untuk beberapa saat mereka terdiam.

Tak lama, Andin pun tersadar. Ia baru menyadari ia telah membantu seseorang yang bahkan belum dikenalnya. 

"Eh, maaf-maaf Mas. Aduuh.. maaf yaa Mas klo saya lancang. Kebiasaan bantuin Papa soalnya. Hehehee. Maaf yaa Mas…"
Andin meminta maaf karena sikapnya. Ia terbiasa atau refleks membetulkan suatu hal yang memang belum rapi jika ia melihatnya.

"Iya. Makasih."
Jawab aLdebaran singkat dan ia pun langsung pergi meninggalkan Andin.

Sepeninggal aLdebaran, ia pun hanya menatap punggung aLdebaran saat berjalan meninggalkannya.

"Yaelah, kaku amat jadi cowok. Cuma bilang, iya makasih. Kebanyakan gaul sama dokumen kali ya, jadinya kaku begitu. Hahahaha."
Andin berbicara sendiri di depan pintu toilet.

"Eh, kenapa jadi komentar soal dia? Gw kan mau ke toilet. Hadeehh…"

Akhirnya Andin pun segera masuk ke dalam toilet.
Setelah beberapa menit, ia telah memastikan dirinya siap untuk presentasi hari ini.

Ia keluar dari toilet dan menuju ruangan kembali.
Ternyata semua sudah siap dan beberapa Bos yang ia sudah pernah lihat selama ia magang disana telah duduk di tempat masing-masing.

Presntasi pun dimulai. Andin dengan penuh percaya diri mempresentasikan hasil magangnya selama di perusaahaan tersebut menjelaskan beberapa hal terkait bidang management sesuai dengan jurusan yang ia ambil. 

Saat sedang presentasi, dan menatap ke beberapa audience terutama para karyawan dan Bos besar, ternyata ada sosok lelaki yang tadi bertemu dengannya di pintu toilet. Andin kaget namun ia berusaha tenang. Sosok lelaki tersebut menatapnya tajam. Memperhatikan gerak-geriknya secara detail.
.
.
.
.

"Ini perempuan yang tadi kan?"

"Oh, jadi ini mahasiswa yang rencananya bakal di rekrut sama perusahaan?"

"Kenapa hati gw senang dan tenang ya ngeliat dia?"

"aL… fokus aL fokus… dia cuma mahasiswi magang. Lo gak akan ketemu dia lagi."

aLdebaran berbicara dalam hatinya sambil menatap Andin yang sedang presentasi. Namun, sesaat kemudian ia melanjutkan kata-katanya.

"Andin, kamu tipe saya. Kamu, sosok perempuan idaman saya!"

Dengan tegasnya aLdebaran berbicara dalam hati sambil terus menatap Andin………
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc…..
#haluland
#newpart
#newstory

Guys!
Comment or vote ya jangan lupa.
Akan segera up ketika ada ide muncul di kepala 🤭😁

See you guys! Thanksss 🥰🥰😍😘

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang