PERIKSA

1.7K 184 14
                                    

"Kamu kenapa?"

"Heeehh...hmmmm.. gak kok Mas gapapa."

"Gak usah nervous, ada saya. Kita pasti bisa hadapin ini smua."

"Hehehee iyaa Mas.. aku berusaha tenang kok."
Andin mengeratkan jemarinya di jemari aLdebaran.

Ia tidak bisa memungkiri bahwa dirinya sedikit cemas. Ini pengalam pertamanya. Pikirannya campur aduk, di satu sisi ia sangat bahagia. Namun di sisi lain, ia merasa bingung dan belum tahu banyak mengenai kehamilan.

"Kita sama-sama belajar ya. Saling cari tahu, harus sabar dan tenang."
aLdebaran meyakinkan Andin bahwa dirinya akan baik-baik saja.

"Ya sayang,...."
Andin memeluk aLdebaran dari samping. Tangannya saling bertaut dengan aLdebaran. Ia merasa nyaman dan aman. 

Saat ini, mereka sedang menunggu giliran untuk check up ke dokter kandungan. aLdebaran memang sudah cuti karena niatnya hari ini ia akan menemani Andin dan berkegiatan bersama di rumah.

"Ibu Andini Kharisma Putri….."
Panggil suster.

"Yuk giliran kamu…"
aLdebaran beranjak dari tempat duduknya.

Andin belum berdiri dan melihat ke arah aLdebaran.

"Mas…"

"Kenapa?"

"Aku takut Mas… deg-degan. Pulang aja yuk…..!"

"Andini Kharisma Putri… gak akan diapa-apain sama dokter. Kamu tenang aja. Ayoo!"
aLdebaran mengulurkan tangannya dan bersiap menggandeng Andin.

"Ibu Andini Kharisma Putri…."
Panggil suster kembali.

"Iyaa Sus, itu nama istri saya. Sebentar ya Sus…."
aLdebaran menanggapi panggilan Suster tersebut.

"Ayoo Andin… atau saya gendong yaaa…!"

"Gak gak gak…  aaahh iyaa iyaa…"
Akhirnya Andin beranjak dari duduknya dan menggandeng tangan aLdebaran.

"Bismillah… kan kita mau periksa…"

"Iyaaa… bismillah ya Allah….."
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka pun telah di dalam ruangan dokter kandungan. Andin sudah berbaring dan dicek oleh dokter.

"Waahh selamat ya Bapak Ibu, anaknya twins. Alias kembar. Ini ada dua."
Dokter menunjukkan bahwa ada dua calon bayi di perut Andin.

"2 dok? Serius dok?"
Tanya aLdebaran seperti belum percaya.

"Iyaa Pak, ini menunjukkan di dalam perut Bu Andin ada dua calon bayi. Sejauh ini baik kondisinya. Selamat yaa Bu, Pak…"

"Mas… kita mau punya anak kembar. Alhamdulillah…"

"Iyaa Ndin, alhamdulillah ya Allah…"
aLdebaran mencium kening Andin.

"Setelah ini saya resepkan vitamin ya Bu, Ibu harus jaga kesehatan. Harus menjadi Ibu hamil yang senang ya Bu. Supaya berefek baik ke kandungan Ibu juga."

"Iyaa dok, insyaAllah… makasih ya dok…"

"Sama-sama Ibu, mari kita lanjut di meja ya."

"Iyaa dok…."

Setelah diperiksa, Andin dan aLdebaran pun sedikit bertanya hal apa saja yang harus mereka lakukan selama masa kehamilan. Lalu, setelah kurang lebih 30 menit, mereka pun keluar dari ruangan dokter.

Akhirnya sambil menunggu vitamin mereka pun berbincang.

"Mas…"

"Iyaa kenapa?"

"Aku seneng banget…."

"Hmmmmff saya juga Ndin, saya gak sangka Allah kasih kita anak secepat ini…"

"Alhamdulillah ya Mas…."

"Iyaa… oh ya, soal yang tadi di dalam kita telepon orang tua kita masing-masing yaa.. kita kumpul di rumah papa mama saya aja gimana Ndin?"

"Boleh Mas… biar enak juga kan kasih taunya."

"Yaudah, kamu telepon Papa ya. Saya telepon Mama…"

"Iyaa Mas…"

Mereka pun menelepon orang tua masing-masing. Mereka akan menginfokan tentang berita bahagia ini secara langsung. Setelah selesai menelepon bertepatan juga dengan dipanggilnya Andin dari apotik di Rumah Sakit tersebut.

Tak lama mereka pun keluar dari Rumah Sakit dan menuju Mall. Mereka akan makan siang dan membeli beberapa makanan untuk dibawa ke rumah keluarga aLdebaran.

"Kamu mau makan apa Mas?"

"Hmmmm apa aja. Kamu aja yang pilih. Eehh tapi yang sehat yaaa!"

"Hmmmm mulai deh…."

"Inget yaa tadi kata dokter… kita harus jaga makan…"

"Iyaa Mas…."

"Yaudah yukk makan apa…"

"Yaudah di Resto itu aja deh…"
Andin menunjuk restoran khas Indonesia.

"Hmmm oke… ini lumayan juga kok makanannya."

"Yaudah yuk sayang… aku udah laperrrr…"

"Iyaa oke… tapi pelan-pelan aja jalannya…"

"Aaaahhh laper Mas…."

"Iyaa iyaa….."

Mereka pun segera masuk ke dalam Restoran dan memesan makanan juga minuman. Setelah beberapa menit, makanan dan minuman yang mereka pesan pun datang. 

"Asiikk kita makan Mas…"

"Iyaaa … yuk makan yaaa… abisin. Karena ada baby kembar kita di dalam sini kan…"

"Iyaa Papa… Papa tenang aja…."
Andin melihat aLdebaran dan senyam-senyum.

"Iyaa… yauda ayo makan… jangan senyam-senyum aja..."

"Iyaa sayang….."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Siap yaa kita ke rumah saya sekarang?"

"Siap Mas…"

"Yaudah, Bismillah…"

aLdebaran melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya. Mereka akan mengabarkan berita bahagia tentang kehamilan Andin. Selain itu, mereka akan membahas tentang rencana resepsi pernikahan yang akan mereka gelar di Bali bersamaan dengan acara pernikahan Roy.
Dalam perjalanan, mereka pun sedikit berbincang.

"Mas… apapun keputusannya. Aku siap kok. Aku tau ini yang terbaik Mas…"

"Iyaa Ndin, saya tau kok. Mudah-mudahan nanti setelah diobrolin smua setuju yaa.."

"Iya Mas…"

"Nanti kita jelasin ke smuanga Ndin, tentang kondisi kamu. Kita jelasin semua tentang apa yang dibilang dokter."

"Iyaa Mas..."

"Intinya sekarang itu, kita fokus sama kehamilan kamu yaa... kan ada baby twins di dalam perut kamu sayang..."
aLdebaran mengelus perut Andin.

"Ya sayang....
.
.
.
.
.
.
.

#tbc
#halulandandlove
#newpart
#newstory




They are Twinsssssss!

Siapa yang mau lanjuutt.

Jgn lp follow, comment, n vote yaaaa!

Met baca sayangku smuaaaa!
🥰🥰🥰😘😘😘😘
Thankyou!😍😍😍😍

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang