JEMPUT

1.4K 201 14
                                    

"Ndin…"

"Ya sayang…"

"Hmmmm Mama undang kamu buat dinner di rumah besok malam. Hmmmm kamu mau kan?"

"Haaaahhh?"
Andin terkejut tidak percaya akan apa yang didengarnya barusan.

"Kok haaah? Kamu mau gak?"

"Eh.. sorry sorry Mas. Ya aku mau Mas!"
Jawab Andin mantap.

"Kamu bisa?"

"InsyaAllah bisa Mas…"

aLdebaran tersenyum senang. 

"Yaudah, kita pulang ya."

"Tapi Mas…"

"Kenapa?"

"Hehehehe tapi ini beneran Mama kamu yang undang aku?"

"Iya.. Mama undang kamu buat dinner sama keluarga saya. Klo kamu gak percaya, saya telepon Mama sekarang ya…!"

"Eehh gak usah Mas.. iya iya aku percaya kok. Hehehee."

"Kamu kenapa?"

"Gapapa Mas… kayak masih kaget aja. Ini beneran apa gak."

"Gak usah khawatir, Mama Papa saya gak gigit kok. Hehehe"
aLdebaran mengusap punggung tangan Andin. aLdebaran tau, Andin sedikit cemas akan dinner besok malam.

"Iissshh Mas aL…. Yaa aku taulah Mama sama Papa kamu gak akan gigit. Cuma yaaa aku grogi Mas. Hehehe."

"Tenang aja, kan sekalian kenalan. Klo sosok Papa saya kamu kan udah tau klo di kantor. Nah, sekarang kamu dapet bonus deh bisa kenal Papa saya dirumah terus sekalian sama Mama juga adik saya."

"Hmmm… iyaa Mas. Bismillah ya Allah…."

"Ada-ada aja kamu tuh,. Yaudah kita pulang yaa."
aLdebaran mengusap kepala Andin lalu melajukan mobilnya menuju rumah Andin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu.
Andin sudah bersiap sejak setelah sholat Maghrib dan sekarang ia sedang menunggu untuk dijemput aLdebaran.

"Ma… aku udah cantik belum sih?"

"Cantik sayang, kamu itu cantik. Semua udah pas kok."

"Hehehehe. Buat memastikan aja Ma."

"Mba… lo tuh cantik tau. Gak dandan aja cantik, apalgi dandan. Yang penting PD aja mba… kan mau ketemu calon mertua."

"Aaah eLsa… mba malah makin grogi nih…"

"Hahahahaa. Kan bener mba… mau ketemu sama calon mertua. Pasti langsung dapet restu mba.. percaya deh sama gw!"

"Aamiin… semoga ya. Hehehee."

Tak lama, pintu kamar Andin ada yang mengetuk. 

"Sayang,... aL udah jemput nih. Kamu udah siap belum?"

Saat ini, Andin, Mama Sarah, dan eLsa sedang berada di kamar Andin. Mama Sarah dan eLsa membantu Andin untuk berdandan.

"Mas aL udah dateng Ma. Pakaian aku beneran udah sopan kan Ma?"

"Udah sayang, udah jangan grogi. Relax… tarik nafas. Bismillah ya. Smoga lancar dinnernya sama keluarga aL yaaa…!"

"Aamiin.. makasih yaa Ma."

"Udah yuk Mba.. kita keluar. Kasian Mas aL ntar keburu kering lagi nunggu lo. Hahahaa."

"Iyaaa iyaa…"

Mereka bertiga pun keluar dari kamar.

aLdebaran sedang menunggu Andin ditemani Papa Surya. Mereka sedikit berbincang.

"Mas…"

"Iya Ndin…"

Seketika aLdebaran terpesona melihat Andin. 
Andin tampak cantik sekali dengan mengenakan dress warna biru muda.
Riasan make up di wajah cantiknya yang tidak begitu tebal menambah kesan natural namun elegant.

"Aduhh.. cantik sekali anak Papa…"
Puji Papa Surya ke Andin.

"Aaahh Papa bisa aja."

"Hmmm udah siap Ndin?"

"Udah Mas…"

"Yaudah yuk. Om.. Tante.. saya ijin ajak Andin ke rumah dulu ya. Doain semoga lancar."

"Iya aL, hati-hati ya. Salam buat orang tua kamu."

"Aku berangkat ya Pa.. Ma…"
Andin berpamitan ke Papa Mamanya.

"Iya sayang, inget jangan grogi ya. Relax aja. InsyaAllah lancar oke?"

"Iyaa Ma…"

"Yuk Sa, Mas pamit yaa!"

"Iyaa Mas, ati-ati yaaa. Jagain Mba Andin. Pulang-pulang harus utuh. Hahahaa."

"Iyaa pasti…"
aLdebaran menyahut santai.

"Elsa… apa sih…."
Andin terlihat grogi.

"Relax aja Mba… hihihihi."

Andin dan aLdebaran segera keluar pagar dan menuju mobil.
Mobil aLdebaran seketika meninggalkan rumah Andin.
.
.
.
.
.
.
.

Di dalam mobil, Andin terlihat tegang. Ia sedikit gugup. Ia merasa perjalanan ke rumah aLdebaran begitu cepat.

aLdebaran yang melihat Andin gugup segera menenangkan dengan memegang tangan Andin.

"Sayang kenapa?"

"Heeeehh? Gak kok Mas gapapa. Hehehe."

"Gak usah khawatir, kan ada saya."

"Ng…. Iyaa Mas…"

"Tenang yaa. Itu tangan kamu sampe dingin gitu."

"Hehehee. AC di mobil kamu aja kali Mas terlalu dingin."
Andin menyangkal.

"Iyaa.. AC di mobil saya emang dingin. Tapi kamunya juga grogi. Jadinya tambah dingin. Hahahaa"

"Sayang….! Jangan ngeledek aku. Aku takut beneran ini."

"Udah.. tenang aja. Saya malah menunggu moment ini Ndin."

"Iyaa Mas… tapi aku gak bisa bohong klo aku grogi Mas."

"Yaudah-yaudah nih, genggam terus tangan saya ya. Biar kamu percaya semua akan baik-baik aja."

Andin pun menautkan jemarinya ke jemari aLdebaran. Mereka saling bergenggaman tangan.

Akhirnya selang 30 menit, mereka telah sampai di rumah aLdebaran.
Satpam rumah membukakan gerbang.

Betapa takjubnya Andin melihat rumah megah milik keluarga aLdebaran.

"Udah sampe… kita turun yuukk!"

"Mas…"

"Kenapa..? Ayoo…."

"Mas…."
Andin sedikit merengek.

"Gapapa sayang… ayo. Tenang aja. Kamu percaya sama saya ya. Saya akan genggam terus tangan kamu. Supaya kamu percaya oke?"

Andin hanya menganggukkan kepalanya. Lalu mereka pun keluar dari mobil.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc….
#halulandandlove
#newpart
#newstory



Guysssss!
Ada yg gugup. Hihihihi

Udah up berapa kali yaa aku hari ini? Hahahahaa
Kalian bosen gaaak? 😅😅😅😆😆

Met baca yaa guys!😘😘😍

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang