VIDEOCALL

1.6K 192 5
                                    

Malam harinya, saat Andin sudah selesai makan malam dan bersiap tidur ia pun melihat sosial medianya terlebih dahulu.

Lalu tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia membuka aplikasi chat dan melihat salah satu kontak di aplikasi tersebut.

"Mas aL udah tidur belum ya? Gw chat deh, siapa tau dibales. Hehehe."
.
.
.
.
.
.

aLdebaran sudah berada di tempat tidur. Ia sedang memikirkan sesuatu. 

"Andin kok gak nge chat gw ya? Apa gw duluan aja yang chat dia?"

Akhirnya aLdebaran mengambil Hpnya dan tak lama Hpnya pun berbunyi. Ada pesan masuk ke Hpnya. Ia pun segera membaca pesan tersebut yang ternyata dari Andin.

"Hai Mas…"

aLdebaran seketika tersenyum senang. Ia langsung membalas pesan dari Andin.

"Hai Ndin… kamu belum tidur?"

"Belum Mas.. masih belum ngantuk. Hehehe. Mas lagi ngapain?"

"Oh oke. Tapi jangan tidur malam-malam ya! Saya lagi santai aja diatas tempat tidur. Hehehe."

"Oh yaudah klo gitu Mas. Aku mau skincarean malem dulu. Hihihihi 😁😁."

aLdebaran yang membaca pesan terakhir dari Andin tidak langsung membalas. 

"Skincarean malem tuh ngapain? Dandan malem-malem gitu? Eh atau apa ya?"

"Gw telepon aja kali ya? Gw jadi penasaran."

Setelah membalas pesan aLdebaran, Andin pun mencuci mukanya. Lalu ia pun memakai bando kesayangannya untuk menghalangi rambutnya supaya tidak menutupi wajahnya.

Andin sudah duduk di depan meja riasnya. Ia menyalakan lampu yang menempel di kaca di hadapannya.

Tak lama Hpnya pun berbunyi. Ada panggilan video dari aLdebaran.

"Mas aL,.."

Ia pun segera menjawab panggilan video tersebut.

"Hai Mas…"

"Hai Ndin…"

"Kenapa Mas?"
Tanya Andin sambil tersenyum.

"Gapapa, saya boleh kan telepon kamu. Video call kamu gini?"

"Ya… gapapa Mas. Boleh kok Mas. Kan aku juga gak ngapa-ngapain."

"Ng… itu… yang di rambut kamu?"

Andin pun memegang kepalanya.
Ia baru menyadari kalo ia memakai bando kesayangannya yang ada kuping kelinci.

aLdebaran tersenyum lucu melihat Andin memakai bando tersebut.

"Hehehee. Iya Mas, ini bando kesayangan aku. Lucu kan…?"

"Hehehee iya lucu…"

Mereka saling melempar senyum.

"Kamu mau ngapain Ndin?"

"Biasa Mas, mau skincarean malam. Hehehe."

"Maksudnya?"
aLdebaran bertanya bingung.

"Perawatan wajah sama badan Mas sebelum tidur. Pake jimat, supaya kinclong muka aku. Hahahaa."

"Kamu nih ada-ada aja."

"Mau lihat aku skincarean? Temenin aku yuk, sambil kita ngobrol."

"Boleh, klo saya gak ganggu kamu. Saya temenin."

"Oke Mas… tggu ya. Aku taruh dulu Hpnya."

Andin menaruh Hpnya di stand holder Hp miliknya. 

"Keliatan kan Mas akunya."

"Iyaa keliatan."

Andin mulai memakai skincare miliknya sesuai tahapan. aLdebaran memperhatikan Andin.

"Tadi makan malam apa Mas?"

"Hmmm biasa makan masakan Mama."

"Ohh,,, enak? Habis makannya?"

"Enak. Pasti habis. Klo gak nanti Mama ngomel. Hehehe."

"Good, anak pintar. Hahahaaa."
Andin memberikan dua jempolnya dan mengarahkan ke kamera.

"Kayak anak kecil aja saya digituin sama kamu."

"Hehehehe canda Mas…"

"Iyaa…"

Andin pun hampir selesai skincarean namun ternyata ada salah satu creamnya yang sudah mau habis.

"Yaahh.. tinggal dikit. Besok harus beli nih…"

"Kenapa Ndin?"

"Ini Mas.. cream muka aku udah mau habis. Udah minta di reffil nih. Hihihihi."

"Oohh, oke…"

"Mas belum ngantuk?"

"Belum, kan masih temenin kamu skincarean."

" heehe iya Mas. Tunggu ya, udah mau beres kok."

"Iya santai aja."

aLdebaran memperhatikan Àndin yang sibuk dengan aktifitasnya. Lalu ia pun memanggil Andin.

"Ndin…"

"Iyaa Mas…"

"Hmmm saya tanya boleh ya?"

"Kebetulan klo mau tanya sama aku sih ada tarifnya Mas. Gak murah lhoo… 1 pertanyaan 20 puluh juta. Gimana sanggup gak?"
Andin menjawab aLdebaran dengan bercanda.

"Kamu tuh yaaa! Saya serius ini Ndin…"

"Hahahahaa. Kamu lagian aneh deh Mas. Daritadi kita udah ngobrol, tinggal tanya aja Mas. Masa pake minta ijin dulu. Emang aku satpam kali aah. Hehehee."

"Oke, saya tanya ya. Kamu… gapapa kan kita begini? Kamu bener mau kan menjalani hubungan ini."

Andin menatap wajah aLdebaran di layar Hpnya.

"Hmmm sekarang aku gak bisa bilang banyak sih Mas. Karena ini ditelepon walaupun video call kita bisa lihat ekspresi masing-masing. Cuma yang bisa aku bilang sekarang, aku nyaman. Aku mau kok mencoba menjalani hal ini."

"Tapi, kamu gak merasa ini terlalu singkat?"

"Gini ya Mas. Aku rasa kita udah sama-sama dewasa. Kita bukan anak ABG yang mau main-main kan. Jujur aja Mas. Aku klo berhubungan sama orang, akan langsung serius. Tapi kan seiring berjalannya waktu kita bisa lihat orang ini worth it gak untuk kita."

"Iyaa. Yaudah besok-besok kita ngobrol lagi secara langsung ya. Lebih enak klo ngomong hal serius itu langsung aja. Hehehe."

"Iya sayang…  eh maksudnya iya Mas…hehehe"
Andin tidak sengaja memanggil sayang ke aLdebaran.

Seketika aLdebaran tersenyum senang. Entah mengapa hatinya merasa senang dan jantungnya berdegup kencang ketika Andin memanggilnya sayang.

"Yaudah sekarang kita tidur ya. Kamu besok berangkat jam berapa?"

"Biasa sih jam 7 Mas…"

"Oh yaudah kalo gitu."

"Bye Mas… have a good sleep."
Andin berbicara sambil melambaikan tangannya.

"Bye Ndin, see you. Have a good sleep too."
aLdebaran tersenyum manis ke arah Hpnya.

Akhirnya mereka pun mengakhiri panggilan telepon mereka.

"Ini beneran gak sih gw menjalin hubungan sama Bos gw sendiri? Hadeeeehhhh! Tapi kenapa kita kayak klik banget yaaaaa. Huaaaaaaaaa ini gila sih Ndin…. Asliiii ini gilaaaa…..!"
Andin meluapkan rasa tidak percaya dengan berbicara sendiri di depan cerminnya.

Disisi lain, aLdebaran yang telah menutup teleponnya pun langsung tersenyum bahagia. Ia tidak menyangka dirinya bisa begini. 

"Andin… andin… Andin….."
aLdebaran memanggil nama Andin seperti orang yang sedang jatuh cinta.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc….
#halulandandlove
#newpart
#newstory

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang