BUBUR AYAM

1.5K 198 14
                                    

Andin keluar dari pagar rumahnya. Ia menunggu ojek online yang sudah ia pesan. Namun betapa kagetnya ia ternyata sudah ada mobil aLdebaran di depan rumahnya.

Sosok lelaki tampan dengan setelan jas berwarna biru tua keluar dari mobil sedan hitam.

"Selamat Pagi…"

"Mas aL…. Pagi Mas… kok.. bisa? Jempu aku?"
Tanya Andin yang masih bingung.

"Bisalah. Mau nunggu siapa? Kan kemarin saya udah bilang, gak usah naik ojel online lagi."

"Hehehee. Tapi kan Mas. Hmmm aku udah biasa Mas naik ojek online. Hehehe."

"Mulai sekarang, saya akan jemput kamu tiap pagi. Ayo sekarang kita masuk mobil supaya gak telat masuk kantornya."

Andin dibukakan pintu oleh aLdebaran. Ia pun masuk ke dalam mobil.

Ternyata di balik jendela rumah ada Papa Surya dan Mama Sarah yang mengintip Andin yang masuk ke dalam mobil.

"Ma… itu siapa ya yang jemput Andin?"

"Gak tau Pa… mungkin temennya Andin Pa. Coba nanti malam kita tanya Andin ya."

"Iya Ma…"
.
.
.
.
.
.
.

"Mas udah sarapan?"

"Belum… tadi soalnya saya keburu jemput kamu."

"Tuh kan… makanya lain kali gak usah jemput aku Mas. Biar kamu bisa sarapan dulu."

"Gapapa, saya bisa sarapan di kantor. Kamu sendiri udah sarapan?"

"Belum Mas."

"Kenapa gak sarapan dulu?"

"Hehehee. Tadinya mau beli bubur ayam di deket kantor."

"Oh…"

"Hmmm apa kita sarapan bareng Mas? Kayaknya waktunya cukup deh. Gimana?"

"Mau sarapan apa?"

"Hmmm kita makan bubur ayam aja Mas. Kamu mau kan?"

"Emang gapapa?"

"Gapapa gimana Mas?"

Andin melihat raut wajah aLdebaran. 
Ada rasa khawatir dan cemas.

"Tenang aja Mas. Buburnya bersih kok. Jualannya emang di grobak, tapi aku jamin kamu pasti ketagihan."

"Terus kita makannya dimana?"

"Di kursi yang ada disanalah Mas… atau… emang boleh klo kita makan di dalam mobil kamu?"

"Yaudah di dalam mobil saya aja."

"Beneran?"

"Iyaa beneran. Daripada diluar, panas."

"Oh yaudah Mas. Nanti aku arahin ya jalannya."

"Oke, kasih tau saya aja."

Tak lama… mereka pun telah sampai di tukang bubur ayam tersebut biasa mangkal. aLdebaran memarkirkan mobilnya sedangkan Andin memesan bubur ayam untuk mereka.

Setelah itu, Andin pun segera masuk ke dalam mobil kembali.

"Mana buburnya?"

"Kan lagi dibuatin Mas. Nanti dianter kesini…"

"Ohh oke…"

"Mas.. buka dikit aja kacanya. Supaya aroma buburnya nanti gak ngumpul di dalem. Hehehee."

"Iyaaa.."
aLdebaran menuruti kata-kata Andin.

Tak beberapa lama, tukang bubur pun mengantar pesanan Andin.

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang