BICARA (2)

1.2K 174 4
                                    

"Pa… Ma…."

"Yes darling, gimana aL udah ada kabar dari orang tua Andin?"

"Iyaa Ma, kata Papanya Andin mereka siap klo kita datang kerumahnya untuk membicarakan tentang hubungan aku dan Andin Ma.. Pa.."

"Oh, yasudah klo gitu. Brarti kita tinggal kesana Ma. Kapan Ma kita kesana?"

"Alhamdulillah,, hmmm gimana klo weekend ini Pa? Kita gak ada jadwal kemana-mana kan kayaknya?"

"Iya Ma.. yaudah berarti weekend ini kita kerumah Andin yaa aL."

"Iya Pa."

"Kamu langsung konfirmasi ke orangtua Andin ya aL…"

"Iya Ma…"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Andin sedang istirahat bersama Mirna. Kali ini mereka istirahat di rooftop. Andin membuka pembicaraan ke Mirna.

"Mir…"

"Iyaa.."

"Minggu ini keluarga Mas aL bakal ke rumah gw."

"Haaaaahhhh? Demi apa lo Ndin? Keluarga Pak Bos kerumah lo? Mau ngelamar?"

"Masih perkenalan Mir, kan baru pertama kali juga keluarga Mas aL kerumah gw."

"Oohh terus-teruss… gimana? Pasti gw jamin nih, langsung ngomongin pernikahan."

"Kayaknya iya Mir, waktu gw diajak dinner sama keluarga Mas aL orang tuanya juga udah langsung ngomongin soal itu."

"Waahh bagus dong Ndin… gw seneng bangeeet tauuuu!"

"Iyaa Mir… hehehehe."

"Tapi…. Kok lo kayak orang galau gini sih? Lo nape dah?"

"Bukan galau Mir, kadang gw mikir aja. Kok Allah baik banget ya sama gw, gw kayak dikasih rejeki yang luar biasa. Di deketin sama orang yang luar biasa, keluarganya baik banget, Papa Mama gw juga langsung klop gitu sama Mas aL… percaya aja bawaannya sama dia. Kadang tersirat rasa takut juga Mir, gak percaya, yaa gitu deh campur aduk. Gw sih bersyukur, cuma lo ngerti kan. Ini tuh kayak cepet banget dan yaa ampun Alhamdulillah banget deeehh!"

"Yaaa.. gw sih paham apa yg lo rasain. Lo pikir positifnya aja. Mau cepet atau lambat klo emang udah jodohnya yaa bakal bersatu juga Ndin. Mungkin ini jawaban dari doa-doa lo. Ini obat buat mengobati rasa sakit lo di masa lalu. Dinikmati aja Ndin, lo pantes buat dapetin itu semua sekarang."

"Iyaa Mir, aamiin… doain gw ya. Dan bukannya gimana-gimana ya. Gw ngerasa gw emang udah klop juga sama Mas aL. Kayak apa yang gw mau tuh semua ada di dia. Hehehehee."

"Yaaa itu dih jodoh Ndin, udah Bismillah lancar yaaa!"

"Aamiin… semoga ya Mir. Gw berharap, ini jadi pelabuhan terakhir gw!"

"Aamiin ya Allah… gw doain Ndin. Kayak lagunya Afgan, Jodoh Pasti Bertemuuuuuuu."

"Hahahaaa. Bisa aja lo!".

"Hahahaha… udah yuk, ke ruangan lagi. Lama-lama disini gw bisa masuk angin nih. Hahahaha😆😆😆😅"

"Iyaaa yukk aahh…"

.
.
.
.
.
.
.
.

Andin dan aLdebaran sudah dalam perjalanan pulang. Namun mereka tidak langsung pulang, karena Andin mengajak aLdebaran makan sate di tempat kesukaan Andin.

"Ndin, ini tempatnya gak ada yang ber AC?"

"Sayang,,, kan kita makannya bukan di Mall. Disini seninya… kita makan sate sambil menghirup asap satenya. Hehehehe."

"Yaa tapi panas Ndin, kita makan di mobil aja yuk."

"Sayang….!"
Andin melototi aLdebaran.

"Saya kegerahan ini…."

"Mas… tahan dong. Sebentar lagi pesenan kita juga datang. Kamu pasti udah gak kegerahan lagi setelah cobain satenya. Dijamin ketagihan."

"Hmmmm yaudah iya. Demi kamu ini saya begini."

"Gitu dong sayang….!"
Andin mengelap wajah aLdebaran yang mulai keringetan.

Tak lama pesanan mereka datang. 
Andin memesan sate ayam dan sate kambing.

"Kita makan bareng-bareng ya Mas… kamu cobain dulu yaaa.."

"Iyaa…"

Andin pun mengambilkan sate ayam dan sate kambing untuk aLdebaran.

Ketika aLdebaran mencoba satenya, ternyata ia langsung suka dan makan dengan lahap.

"Sayang laper apa doyan?"

"Satenya enak."

"Apa kata aku… makanya coba dulu sayang, baru komentar."
Andin mengelapi keringat aLdebaran.

"Kamu makan Ndin, yang banyak. Pesen lagi yaaa! Saya mau sate kambing sama sate ayamnya lagi. Tapi gak usah pake nasi."

"Iyaa sayang… tunggu ya. Aku pesen."

"Panggil aja Masnya. Oh yaa sekalian pesen buat Papa Mama juga eLsa dirumah yaaa!"

"Iyaa Mas…!"

aLdebaran memanggil Mas penjual sate dan memesan kembali satenya. Andin tersenyum senang melihat aLdebaran makan dengan lahap.

"Mas...Mas… kamu tuh lucu banget sih. Tadi bener-bener gak mau makan disini, sekarang malah minta nambah."

"Kenapa liatin saya senyum-senyum gitu?"

"Gapapa sayang, lucu aja sama kamu?"

"Kenapa?"

"Tadi gak mau makan sate disini, sekarang malah minta nambah. Huuuwwwww."

"Iya, soalnya enak banget satenya. Hehehe."

"Iyaa Mas, pilihan aku slalu enak kan. Hahahaha."

"Gak salah sih, semenjak sama kamu. Berat badan saya naik. Selain karena saya bahagia, karena kamu slalu kasih saya makanan yang enak-enak."

"Huuuuwww mulai deh bisa gombal. Gak ngaruh kali Mas.. hahahahaa!"

"Ngaruh kali… buktinya berat badan saya udah naik Ndin. Udah naik 5kg ini. Belum lagi nanti kita pakai Jas nikah Ndin… saya harus diet deh."

"Ciyeee.. mau nikah sama siapa sih?"
Andin menggoda aLdebaran.

"Sama sayangnya aku donggggg."

"Siapa tuuhhhh?"

"Siapa yaaa? Saya mulai lupa…"
aLdebaran balik menggoda Andin.

"Sayaaaaaanggggg! Siapaaaa ayooooo?"
Andin mencubit pelan pinggang aLdebaran.

"Aduuhh aduhhhh duhh ampunn Ndin…"

"Cepet jawab siapaaa?"
Andin memaksa aLdebaran menjawab.

"Andini Kharisma Putri."
Jawab aLdebaran mantap.

"Aaaaahh sayangggg!"
Andin langsung memeluk aLdebaran.

Mereka masih lanjut bercanda sampai akhirnya pesanan mereka datang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc…
#halulandandlove
#newpart
#newstory

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang