DILAMAR

1.3K 171 6
                                    

Malam harinya Andin sudah siap dengan dress putih yang aLdebaran berikan. Malam ini ia akan dinner dengan aLdebaran. Andin sedang bermake up di depan kaca kamar hotelnya. aLdebaran sedang menunggunya di ruang TV. Ia sudah siap dan sedang menunggu Andin.

Andin sedang mengcurly sedikit rambutnya. Ia sudah bermake up yang sesuai dengan dress yang akan ia pakai. Setelah mengcurly rambutnya ia pun memoles sedikit wajahnya kembali dan memakai lipstik. Andin terlihat cantik sekali.

Akhirnya, ia pun keluar kamar. 

"Mas…."

aLdebaran menoleh ketika dipanggil oleh Andin. Namun bukannya menjawab panggilan Andin, ia hanya bengong dan takjub akan dandanan Andin malam ini.

"Sayang… heii… Masss…"
Andin melambaikan tangannya.

"Eeehh.. iyaa iyaa maaf. Hehehee. Yuk udah siap?"
aLdebaran akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Kenapa Mas? Ada yang aneh ya sama make up aku?"

"Gak kok ngga… kamu cantik sekali. Kamu luar biasa. Saya suka."

"Beneran Mas? Aku cantik?"

"Iyaa cantik…. Yaudah yuk. Eeehh bentar tunggu yaa."
aLdebaran mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.

"Apa itu Mas?"

"Tutup matanya dong, kan surprise. Jadi kamu gak boleh lihat."

"Yah Mas.. terus nanti bulu mata aku rusak dong.. make up aku gimana sayang?"

"Gapapa sebentar aja kok. Sekarang coba tutup mata yaaaa!"

"Iyaa Mas…"

Andin pun menuruti apa yang dikatakan aLdebaran.

"Sayang, kamu jangan tinggalin aku yaaaa!"

"Pasti saya gandeng kamu Ndin… kamu tenang yaaa"
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di lobby belakang, Andin merasa deg-degan. Ia penasaran apa yang akan terjadi dengannya. Mengapa Mas aL menutup matanya. Padahal mereka hanya mau dinner saja.

"Mas…."

"Iyaa saya disini."

"Mau kemana Mas?"

"Tenang aja, percaya sama saya."

aLdebaran terus menuntun Andin ke suatu tempat. Ia sudah mempersiapkan semuanya khusus untuk Andin.

Akhirnya, Andin telah duduk di kursi.

"Mas… belum boleh dibuka ini?"

"Iya sebentar yaa.."

aLdebaran membuka penutup mata Andin. Setelah Andin membuka matanya, betapa kagetnya ia karena ia melihat dekorasi yang ada di sekelilingnya untuk dinner malam ini.

Lalu, alunan musik instrument romantis pun mengiringi keromantisan dinner mereka malam ini.

"Mas…. Ini apaaaa? Hikssssss!"
Andin bertanya dan tiba-tiba ia menitikkan air mata.

"Kamu kenapa kok malah nangis? Gak suka yaaa?"

"Bukan gak suka Mas…. Aku suka banget! Sampai terharu akutuh Mass….!"

"Jangan nangis dong sayang, kita kan mau dinner romantis."

"Iyaa Mas… aku nangis bahagia. Makasih yaa Mas…."

"Sama-sama Ndin… kita makan yaaaa!"

Pelayan pun mengantarkan makanan untuk mereka berdua. Malam itu, mereka menikmati dinner romantis berdua. Ditemani suara deburan ombak dan alunan musik yang menambah keromantisan malam ini.

"Sayang,.. kamu kok bisa siapin ini semua?"

"Bisaaa dong! Hehehehe. Apa yang gak bisa saya lakukan untuk calon istri saya?"

"Hmmmmm… kamu bisa aja Mas!"

"Dihabisin makannya yaaa. Masih banyak kejutan buat kamu soalnya."

"Masih ada lagi Mas? Apaa Mas?"
Tanya Andin penasaran.

"Ada deh…."
aLdebaran tersenyum manis sekali.

Mereka mengabiskan makanan mereka. Mereka berbincang tentang masa depan, tentang mereka, dan tentang apa saja. Sampai akhirnya, Andin kaget ada seorang anak kecil memberinya sebuah amplop dan aLdebaran diberikan sebuah kotak kecil.

"Aunty, terima ini ya. Semoga Aunty suka."

"Oh Hai, iya sayang thankyou ya."
Andin menerima amplop tersebut dan masih bingung.

"Ini buat Uncle aL."
aLdebaran menerima kotak kecil yang diberikan anak tersebut.

"Thankyou Josh!"

Josh pun segera meninggalkan mereka.

"Kamu kenal Mas sama anak itu?"

"Kenal Ndin…"

"Kok bisa Mas?"

"Bisa… nanti saya cerita yaaa!"

Tak lama, aLdebaran pun langsung mengajak Andin berdiri.

"Mau ngapain Mas? Dansa? Hahahaa emang kamu bisa Mas?"

Andin masih tidak sadar bahwa ia akan dilamar oleh aLdebaran.

Bukannya menjawab pertanyaan Andin, aLdebaran pun langsung berlutut di hadapan Andin sambil membuka kotak sudah ia siapkan sejak tadi.

"Andi Kharisma Putri, perempuan yang saya cintai… maukah kamu menikah dengan saya. Menghabiskan waktu bersama saya. Membangun rumah tangga bersama saya?"

Andin kaget dan refleks menutup mulutnya. Ia tidak menyangka kalau ia akan dilamar oleh kekasih tercintanya malam ini.

Tiba-tiba dari arah belakang, sudah ada Roy dan beberapa kerabat dan saudara sepupu aLdebaran. Mereka berteriak…. "Say yes, say yes, say yes!"

Secara langsung, ternyata Roy menyambungkan video call dengan Mamanya di Jakarta yang sedang bertemu dengan keluarga Andin.

Tak lama, Andin pun melambaikan tangannya dan meminta semua yang ada disana diam kecuali alunan musik romantis yang masih terdengar.

Andin meminta aLdebaran untuk berdiri, karena ia akan memberikan jawaban untuk aLdebaran….
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc,
#halulandandlove
#newpart
#newstory




Iyaa iya sengaja kok!
Sengaja buat penasaran kaliaaaannn!

Yes or No yaaaa jawabannya?

Hihihihi 🤩🤩😘🤩😍😍😍

Ayooo comment follow n vote yaaa!
Thanksssss all🥰🥰😘🤩🤩😍

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang