OUR PLANS

1.2K 181 11
                                    

"Jujur, saya tuh mau ajak kamu ke Amerika. New york city, dan semua kota disana yang bisa kita jelajahi bersama."

"New york Mas?"

"Iya…..!"

"Gak pake nolak Mas. Hahahahaa."

"Hmmmm sudah saya duga."

"Hehehehe. Ya siapa yang nolak Mas diajak ke Amerika. Hahahaa."

"Tapi kayaknya gak bisa 2 minggu. Kalau mau yaa sekitar 1 bulan mungkin."

"Hmmmm… aku sih sebagai perempuan yang free alias tidak terikat dengan pekerjaan apapun pasti bisa Mas. Nah… klo kamu gimana?"

"Bisa!"
Jawab aLdebaran mantap.

"Yesssss! New York New York….."
Andin berjoget-joget girang.

aLdebaran hanya memperhatikan dengan tersenyum. Ia senang karena melihat perempuan yang dicintainya bergembira.

"Ayo tidur, udah malem. Besok kita harus fitting baju."

"Siaaap Bos!"

aLdebaran mengantar Andin ke kamar. 

"Sabar ya sayang, sebentar lagi kok."

"Saya selalu sabar kok kalo berhubungan sama kamu. Asal kamu gak aneh-aneh aja."

"Mana pernah aku aneh-aneh Mas…"

"Ya makanya jangan."

Andin naik ke tempat tidur.

"Mas… sini aja tidurnya di samping aku. Kita kan punya pembatas hihihihi."
Andin menunjuk guling yang ada di atas tempat tidur.

"Gak usah… saya takut khilaf. Hahahaha."

"Klo kamu khilaf, aku keluarin jurus jitu Mas."

"Jurus jitu gimana?"

"Iya, kamu ku tendang ke bawah. Hahahaha."

"Ada-ada aja kamu. Udah sekarang istirahat. Udah malem."

"Sini… temenin. Kita kan udah dewasa Mas. Kita juga udah komitmen. Lagian cuma tidur doang."
Andin menepuk-nepuk kasur yang ada disampingnya.

"Hmmmmffff…. Udah sekarang kamu tidur."
aLdebaran mulai naik ke tempat tidur dan duduk bersandar.

"Gitu dong sayang.. aku tidur yaaa… goodnight Mas..."
Andin segera memejamkan matanya.

"Goodnight Ndin…"
aLdebaran mengelus kepala Andin pelan.

Tak lama Andin sudah tertidur lelap.
Ada suara dengkuran kecil.

"Cepet banget tidurnya, pasti kecapekan deh. Andin …. Andin…."

Akhirnya aLdebaran segera merebahkan dirinya di kasur dan segera menyusul Andin tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Keesokan paginya, Andin sudah bangun terlebih dahulu dan sudah memasak spagetthi untuk mereka sarapan.

"Good morning sayang…"

"Morning Ndin…."

aLdebaran keluar dari kamar dalam keadaan rapi. Andin menyapanya saat menaruh spagetthi di atas meja.

"Ada yang perlu saya bantu?"

"Boleh Mas… tolong siapin airnya ya. Aku mandi dulu sebentar. Hihhihi. Baru kita sarapan. Aku bau masakan nih. Hehehee."

"Yaudah kamu mandi. Gantian saya yang siapin sarapan."

"Oke Mas… makasih calon suamikuuuu!"

Andin mencium pipi aLdebaran lalu masuk ke kamar untuk mandi.

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang