FITTING

1.1K 162 9
                                    

Akhirnya kedua keluarga pun sudah berkumpul di dalam butik.
Tim laki-laki sedang mencoba jas yang akan dikenakan di acara akad nikah Andin dan aLdebaran.

Andin sangat takjub melihat calon suaminya dengan jas formal yang akan dikenakan saat akad nanti. Ia tersenyum bahagia dan memberikan 2 jempolnya ke arah aLdebaran. 

aLdebaran hanya tersipu malu sambil mengepaskan jasnya di badan bidangnya. Andin memperhatikan aLdebaran. Kali ini aura yang terpancar sungguh berbeda. aLdebaran tampak gagah dan keren di matanya.

"Aduuhh anak mama tampan sekali pakai jas itu. You are sooooo cool sayang!"
Puji Mama Rosa.

"Makasih Ma. Mama bisa aja….!"
aLdebaran lagi-lagi tersipu malu.

"Anak Papa, gagah sekali kamu Nak! Keren."
Puji Papa Hartawan.

"Makasih Pa. Papa juga keren kok."

Setelah aLdebaran mencoba jasnya juga Papa Hartawan dan Papa Surya serta Roy. Sekarang giliran tim perempuan yang mencoba.

Andin masuk ke dalam ruangan yang cukup besar. Ruangan tersebut memang khusus untuk calon mempelai perempuan.

Tak lama, Andin keluar dari ruangan tersebut setelah ia dibantu untuk memakai sebuah kebaya cantik yang sesuai dengan impiannya.

Semua mata tertuju padanya. Andin yang hanya merias wajahnya dengan minimalis, tampak sangat cantik dan anggun saat keluar.

"Omg sayang, you looks very very very beautiful! I loveeeee it so much!"
Mama Rosa memuji Andin.

"Makasih Ma.. hehehehe."
Andin tersipu malu dan sedikit berjalan menuju tempat yang lebih luas.

Ia diarahkan untuk berputar, berdiri dengan pas dan melihat ke arah cermin.

aLdebaran sama sekali tidak mengedipkan matanya. Ia sangat takjub melihat Andin memakai kebaya cantik. Semuanya terlihat sempurna.

"Kak,, kedip kali matanya. Sampe bengong gitu ngeliat Mbak Andin."
Roy meledek aLdebaran.

"Apasih kamu, daritadi aku juga kedip kok."

"Apaan… daritadi aja bengong terkesima ngeliat Mbak Andin."

"Udah Roy ah… liat tuh calon kakak ipar kamu. Cantik kan…"

"Iya Ma… heheheehe."

"Sayang… kamu cantik sekali. Putri Papa… huuuffhh akan segera menikah…."
Puji Papa Surya.

"Iyaa Pa,, makasih yaaa. Aaahh Papa jangan bilang gitu. Nanti aku nangis disini."

"Jangan dong Nak… heheheehe."

Akhirnya, Andin dan aLdebaran disandingkan berdua. Desainer melihat beberapa details baju pengantin tersebut dan menjelaskannya kepada mereka bahwa baju ini sudah selesai dan siap dipakai.

"Alhamdulillah, Bismillah ya. Semoga semua berjalan lancar Pak Surya, Bu Sarah."

"Iyaa Pak Har, semoga pernikahan anak kita ini diridhoi Allah dan berjalan lancar. Aamiin."

"Aamiin.. aamiin…"
.
.
.
.
.

"Aku cantik gak Mas?"

"Cantik…"

"Cantik aja atau cantik banget?"

"Kamu… sangat cantik…"
Puji aLdebaran.

"Ciyeeee.. muji aku ciyeeee… melayang deh aku…"

"Apa sih kamu…."

Mereka berdua tertawa kecil.
Karena takut terdengar oleh anggota keluarga yang lain.

"Bismillah Ya Ndin, saya dan kamu. Menjadi Kita. Kita selamanya."
aLdebaran menggenggam tangan Andin dan mereka melihat ke arah cermin.

"Bismillah ya Mas… aamiin…"

Mereka berdua tersenyum ke arah cermin. Ternyata di belakang, Roy dan eLsa memotret mereka berdua secara diam-diam. 

"Mbak,, lo berhak bahagia. Kalian serasi banget!"
eLsa mengirim foto tersebut ke Hp Andin.

"Kak, akhirnya lo mendapatkan kebahagiaan lo. Kalian pasangan sempurna Kak!"
Roy mengunggah foto tersebut ke akun media sosialnya.

.
.
.
.
.
.
.

Setelah selesai fitting, mereka semua memutuskan untuk makan siang bersama. Keluarga Alfahri sudah membooking restoran untuk mereka semua makan siang.

Mereka makan siang dengan perasaan bahagia.

"Pak Surya, insyaAllah sebentar lagi aL dan Andin akan menikah. Apa ada permintaan khusus dari Bapak dan Ibu kepada keluarga kami?"
Papa Hartawan membuka pembicaraan.

"Waahh kami tidak ada minta apa-apa Pak. Kami mengikuti hal yang sewajarnya saja. Cuma pesan saya saja untuk aLdebaran. Tolong jaga Andin. Bahagiakan ia seperti atau bahkan lebih dari Papa ya."

"Tuh aL, denger kata Papa Surya ya! Kamu harus jaga dan membuat Andin bahagia."

"Iyaa Pa, pasti. InsyaAllah…."

Mereka semua tersenyum.

"Oh ya satu lagi, katanya akad kalian akan diselenggarakan secara tertutup?"

"Hmmm iya Pa, kita berdua pengen akad ini lebih private aja. Bener-bener khidmat dan hanya kerabat dekat dan keluarga inti aja yang datang."

"Ohh ya gapapa. Bagaimana Pak Surya Bu Sarah?"

"Kami pribadi tidak masalah Pak, kami ikut aja kemauan aL dan Andin. Kalo memang itu yang terbaik."

"Iyaa Pa, kami rasa. Nanti cukup pas resepsi di Bali baru kita undang tamu, rekan kerja, dan kolega-kolega Papa berdua."

"Iyaa gapapa gak masalah. Papa setuju. Ya kan Ma?"

"Ya… Mama sih ikut aja. Hehehee."

"Sama Bu Rosa. Selagi baik untuk anak yaaa."

"Iyaa Bu…."

"Yasudah kalo begitu, kemarin Papa ada bicara dengan pihak WO aL untuk akad kalian. Tetep pakai ballroom di hotel kita kan?"

"Iyaa Pa. Acara juga gak lama kan Pa."

"Iyaa, gapapa."

"Kita juga pilih indoor untuk akad ini, karena kami pikir… nanti pas resepsi kan temanya outdoor."

"Iyaa oke… klo gitu. Fixed semua yaaa!"

"Iyaa Pa…"

Setelah berbincang sambil makan. Akhirnya mereka semua berpisah. 
Andin ikut pulang dengan orangtuanya.

"Telepon saya kalo udah sampe."
aLdebaran berpesan ke Andin saat mereka akan berpisah.

"Iya sayang…. Udah kangen banget sama aku yaaa!"

"Apasih kamu…"
aLdebaran menoel hidung Andin.

"Yaudah Mas, aku pulang ya. Kamu hati-hati yaa. Langsung pulang kan Mas?"

"Iyaaa bawel…."

Andin pun berpamitan ke orangtua aLdebaran dan Roy juga aLdebaran.
Mereka pun berpisah di parkiran restoran dan pulang ke rumah masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

#tbc
#halulandandlove
#newpart
#newstory






Guyssssss!
Penasaran gak sih sama persiapan pernikahan pasangan ini? Hahahahaha🥰🥰🥰😘😘😘

See you guys!

Jgn lp comment, vote, dan follow aku!

Makasih semuanyaaaaa!
🥰🥰🥰😘😘😘😘😘🤩🤩🤩🤩

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang