SAKIT (2)

1.6K 189 13
                                    

Lanjut gaaakk? Lanjut gaaakk?

Lanjutlaaahh! Masa enggaaaakk! 😅😅🤣🤣🤣🤣🤣

Kubuat panjang aaahh biar pada penasaran😆😆😆😁😁😁

Met baca guyssss🥰🥰😘

Thanks so much 🥰🥰🥰😘😘😘

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Andin segera bersiap menuju apartemen aLdebaran. Ia sudah meminta ijin ke Papa dan Mama untuk menginap di apartemen karena aLdebaran sakit. Andin menjelaskan ke Papa Mama dan Papa Mama pun mengerti akan keadaan yang dialami oleh aLdebaran. Papa Surya menawarkan untuk mengantar Andin namun Andin menolak dan memilih untuk memesan ojek online untuk mengantarnya ke apartemen. Selain menghindari macet, ia ingin cepat sampai untuk menemui lelaki yang dicintainya.

Setelah beberapa menit Andin telah sampai. Untungnya ia sudah diberikan akses masuk ke dalam apartemen. Setelah membuka pintu perlahan, ia melepas jaket dan topinya lalu menggantungkan di dekat pintu di tempat yang sudah tersedia. Sebelum masuk kamar ia pun mencuci tangan terlebih dahulu.
.
.
.
.
.
.
.
.

Andin membuka pintu kamar dengan perlahan. Ia melihat aLdebaran sedang tertidur. Wajahnya tampak pucat. Andin mendekati lelaki yang dicintainya. Hatinya sedih melihat calon suaminya sakit.

"Mas… kok bisa kamu begini…"
Andin memegang kening aLdebaran. Suhu tubuhnya masih hangat.

Lalu Andin melihat ke atas meja ada bekas bungkus obat yang sudah terbuka.

"Hmmmff Mas aL berarti udah minum obat. Tapi pasti belum makan. Oke Andin… saatnya kamu beraksi. Kamu harus buat Mas aL sembuh!"

Andin menyemangati dirinya dan segera menuju dapur.

Ia akan memasak bubur ayam. Ia ingat resep dari Mama Sarah ketika ia sakit, ia pernah dibuatkan bubur ayam yang enak. Alhasil ia pun ingin membuat bubur tersebut yang pernah Mama Sarah buat.

Andin membuka resep yang ada di Hpnya. Ia membaca dengan seksama lalu mulai menyiapkan bahan-bahan yang ada. Sebelumnya ia sudah mengecek bahan makanan yang ada disana, dan untungnya cukup lengkap.

Dengan semangat Andin memasak di dapur. Ia mulai membuat bubur sambil menyiapkan bahan-bahan yang lain. Ia melakukannya dengan senang dan semata-mata untuk calon suaminya dengan harapan segera sembuh setelah makan bubur ayam buatannya.

Setelah kurang lebih satu jam Andin di dapur, masakannya hampir jadi. Disisi lain, aLdebaran terbangun dari tidurnya. Ia mendengar ada suara dari arah dapur. Ia berusaha bangkit dari tempat tidur. Kepalanya masih agak sakit, namun ia ingin menghampiri Andin yang ada di dapur.

Dengan perlahan ia berjalan keluar kamar, ia memegang dinding untuk membantunya berjalan agar tetap seimbang dan tidak jatuh. 
Andin masih asyik memasak dan mengaduk bubur yang masih ada di kompor. Aroma kaldu ayam tercium wangi sekali. 

aLdebaran telah sampai di area dapur. Ia menghampiri Andin yang masih mengaduk bubur. Andin tidak sadar ada aLdebaran di belakangnya. 
Lalu, aLdebaran pun memeluk Andin dari belakang.

"Astagfirullah….! Hhhhhh Ya Allah, kaget aku Mas."

Andin refleks melepas sendok masaknya. Ia memang sedang serius mengaduk bubur yang ada di atas kompor.

"Mas aL…..! Kamu kok bangun sendiri? Kenapa gak panggil aku?"

Andin memegang tangan aLdebaran yang sudah ada di pinggangnya.

"Badan kamu masih anget Mas… harusnya kamu dikamar aja."

"Saya haus Ndin…"
Suara aLdebaran masih terdengar lemah.

our L.O.V.E storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang