Kembaranku Idola

5 1 0
                                    

Kembaranku Idola

Udara sejuk menerpa wajah cantik Sooji. Gadis itu berjalan-jalan sendirian di sekitar Hannam The Hill, tempat tinggal BTS.

Ia seperti sudah nyaman tinggal di masa lalu, dan tidak lagi merengek saat ia harus tinggal sendiri di asrama.

Seperti kali ini dan beberapa waktu sebelumnya, Sooji lebih banyak beraktivitas di luar dan bertemu orang-orang baru, berkenalan dan menjalin pertemanan.

Ia memilih duduk di salah satu bangku taman. Menatap orang-orang yang berlalu-lalang dengan wajah bahagia.

Pandangannya teralih pada dua anak kecil yang sedang disuapi ibunya di atas karpet piknik yang digelar. Ia terkekeh geli, berbeda dengan ibu kedua anak itu yang berkali-kali menghela napas berat mencoba bersabar.

Ia lalu menghampiri mereka. Ikut berusaha membujuk agar dua anak kembar itu mau makan.

"Makanlah. Lihat ibumu kelelahan," ucapnya.

"Tidak mau! Aku tidak mau makan Sushi!"

Salah satu dari mereka berkata cemberut. Sooji tidak bisa lagi menahan rasa gemasnya, ia mencubit pipi anak laki-laki tembam itu.

"Nuna siapa, sih? Tiba-tiba datang dan mencubit pipiku seperti itu. Sakit tahu!"

Bahkan ibu mereka ikut tertawa gemas melihat tingkah anaknya. Ia mencoba menyuapi anaknya lagi, namun kedua anak itu masih bersikeras menolak.

"Kalau tidak mau Sushi, kau mau makan apa?"

"Tidak mau makan apa pun!"

Sooji menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia kembali menarik pipi anak laki-laki itu tanpa peduli ekspresi kesal yang jelas-jelas ditunjukkannya. "Kau mau diet atau bagaimana?"

"Eomma, Nuna ini menghinaku," adunya, "Nuna yang tidak aku ketahui namanya, jangan sok kenal. Pergilah!"

Sang ibu menegur sikap anaknya yang sedikit keterlaluan. Ia lalu meminta maaf pada Sooji.

"Tidak apa-apa," ucap Sooji santai. "Mau makan Sushi sambil mendengarkan cerita?"

Kembaran anak laki-laki itu, yang perempuan, mengangguk antusias. Ia bahkan sampai berdiri dan duduk di dekat Sooji. "Mau?"

Dengan terpaksa si anak laki-laki mengikuti apa yang dilakukan kembarannya, duduk di samping Sooji. "Seok Kyung ah, kau terlalu terbuka untuk orang asing," cibirnya.

"Boleh aku menyuapi mereka?"

Wanita cantik itu mengangguk dan memberikan wadah makanan pada Sooji. Melihat Seok Kyung yang biasanya dingin bisa luluh di depan Sooji, ia dapat memercayainya meski Sooji orang asing.

"Kau tahu, aku juga punya saudara kembar, laki-laki." Sooji memulai bercerita. Ia memberikan suapan pertama pada Seok Kyung.

"Seperti kalian, laki-laki dan perempuan. Dia lahir lebih dulu. Kalau kalian bagaimana?"

"Seok Hoon lahir lebih dulu. Dan dia terus memaksaku memanggilnya Oppa meski aku tidak mau."

Sooji menjentikkan jarinya. Bersemangat seperti anak kecil karena ternyata ada yang sependapat dengannya. "Kembaranku juga terus memaksaku memanggilnya Oppa padahal aku tidak mau."

"Benarkah?" Seok Kyung melebarkan matanya. Ia lalu membuka mulutnya menerima suapan dari Sooji.

"Nuna, kembaranmu seperti apa?"

"Dia cukup tampan. Dia seorang idola."

"Wah, benarkah?" Seok Hoon ikut bersemangat. "Ah, siapa ya idola laki-laki yang mirip denganmu?"

MOVE : KIM TAE HYUNG(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang