Heboh
"Berikan atau kugigit tanganmu?"
J-Hope menjulurkan lidah mengejek, ia tidak takut dengan ancaman kekanakan Sooji. Laki-laki itu tetap menarik remote sekuat tenaga.
"Berikan padaku! Aku ingin menonton drama," rengek Sooji saat remote sudah ada di genggaman J-Hope.
Laki-laki itu tersenyum senang dan mengganti saluran televisi. Ia bersemangat sekali menonton salah satu acara yang mereka datangi.
"Sudah mulai?" tanya Taehyung. Ia lalu duduk di antara Sooji dan J-Hope, memisahkan dua orang yang sebelumnya duduk berdampingan.
"Sebentar lagi."
Anggota BTS lain mulai bergabung dengan mereka, sama semangatnya dengan J-Hope. Hanya Sooji yang berwajah masam. Gadis itu melipat tangan di depan dada, berusaha protes namun tidak ada yang mendengarkan.
Ia sudah kecanduan drama. Dan sekarang drama yang dibintangi aktor favoritnya sedang tayang di televisi, namun ia harus pasrah tidak bisa menonton karena tujuh laki-laki di sekelilingnya ini.
"Untuk apa kalian menonton wajah kalian sendiri?" tanya Sooji sebal.
"Aku ingin mengagumi wajahku sekali lagi." Jawaban Seokjin mengundang tawa anggota lain.
"Kurangi kebiasaanmu itu sedikit saja," kata Namjoon yang duduk di sebelahnya dan menepuk pundak Seokjin seolah prihatin.
"Taehyung, aku mau menonton drama."
"Kau tidak mau melihat wajahku lewat layar?" bisik Taehyung, takut yang lain mendengarnya.
Sooji hanya berdecak sebal. Terpaksa ia menatap televisi yang menampilkan BTS sedang wawancara, tidak ada kegiatan lain yang bisa ia lakukan.
"Taehyung akhir-akhir ini terlihat sangat bahagia, apa terjadi sesuatu?" tanya pewawancara.
Taehyung tersenyum menanggapi ucapan laki-laki berusia sekitar setengah abad itu. "Ada Army yang selalu mendukungku, bagaimana aku tidak bahagia?" Lalu ia kembali tersenyum yang bisa membuat penggemarnya semakin jatuh cinta.
Sooji yang mendengar itu memalingkan wajah. Entah kesal karena bukan dirinya sumber kebahagiaan Taehyung, atau karena laki-laki itu yang terus menerus tebar pesona.
"Tenang saja, kau itu sumber kebahagiaan terbesarku," ucap Taehyung cukup keras, melupakan orang-orang di sekitarnya.
"Apa katamu?" tanya Seokjin bingung.
Semua pandangan menatap Taehyung dan Sooji meminta penjelasan. Suara Taehyung mampu didengar semua orang yang ada di ruangan, menimbulkan tanda tanya tentang hal yang selama ini mereka sembunyikan.
Sooji menatap Taehyung tajam, membuat laki-laki itu semakin gelagapan. Ia sudah terpojok, makin terpojok lagi karena Sooji yang menatapnya seolah menyalahkan.
"Ya ... begitu," ucap Taehyung pelan. Ia mengusap belakang kepalanya salah tingkah.
"Begitu bagaimana?"
Di antara para anggota, Seokjin yang paling penasaran. Ia yang semula duduk di lantai di depan Taehyung langsung membalikkan tubuh sepenuhnya.
"Aku sudah menduganya." Jimin berdecak dan menggeleng-gelengkan kepala.
"Menduga apa?"
Pandangan mereka beralih ke Jimin. Laki-laki itu mendongakkan kepala bangga, akhir-akhir ini otaknya lebih encer dari biasanya.
"Namjoon Hyung, kau menyingkir dari posisi anggota paling pintar. Sekarang ada aku," ucapnya bangga. "Lihat, kau juga sekarang kebingungan seperti yang lain."
"Bicaralah yang jelas dan jangan membahas hal yang tidak penting, Park Jimin!" kata Seokjin tajam.
Wajahnya terlihat cukup menyeramkan, tidak seperti Seokjin yang biasanya selalu tebar pesona dan mengeluarkan lelucon receh.
"Aku ...."
Taehyung meneguk ludah. Baru saja ia mengucapkan satu kata, namun ia langsung mendapat tatapan mengintimidasi dari orang-orang yang satu ruangan dengannya ini.
"Aku berpacaran dengan Sooji."
"HAH?"
Taehyung sedikit memundurkan kepalanya kaget. Bahkan J-Hope yang duduk di sebelahnya membeku karena tidak percaya.
Hening sesaat. Sampai Seokjin berdeham beberapa kali dan mulai bersuara, "sejak kapan?"
Lagi. Mereka menatap Taehyung dan Sooji bergantian dengan tatapan penasaran. Suara mereka sendiri dari televisi yang membahas tentang lagu baru tidak dipedulikan. Lebih memilih fokus pada dua orang yang sedang kebingungan.
"Sejak lama." Sooji akhirnya bersuara setelah sedari tadi diam. Ia sudah tidak sabar, apalagi setelah melihat Taehyung yang hanya diam saja menatap satu per satu anggota BTS.
"Kau dipaksa Taehyung atau bagaimana?"
"Tidak!" Taehyung melotot tidak terima. Enak saja Seokjin mengatakan hal seperti itu.
"Ah, sudahlah. Sudah jelas sekarang," kata Sooji. "Kalau kalian sudah tidak berminat menonton acara ini, aku akan mengganti salurannya dan menonton drama."
Gadis itu menatap sekitar mencari remote televisi. "Mana remotenya?"
J-Hope ikut mencari di sekitarnya. Ia yang merasa tadi membawa remote belum sepenuhnya pulih dari rasa terkejut sampai lupa tempat terakhir menaruhnya.
"Aku taruh di mana tadi?"
Sooji berdecak sebal. Menatap satu per satu anggota BTS yang seperti habis dihipnotis, lalu pergi dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan keras.
❄️
Semenjak kejadian hari itu, Sooji selalu digoda habis-habisan oleh anggota BTS lain. Apalagi Jimin, laki-laki itu bahkan hampir setiap melihat Sooji selalu menggodanya.
Ia bersyukur karena hari ini BTS sedang bekerja, tidak ada lagi yang berisik menggodanya seperti hari-hari kemarin.
Hari ini episode terakhir dari drama favoritnya akan ditayangkan. Dengan semangat Sooji membawa sekaleng soda dan makanan ringan sebagai teman menonton.
"Jahat banget," komentar Sooji. Wajahnya yang semula tersenyum manis kini menjadi tertekuk kesal. Akhir dari drama tidak seperti yang ia harapkan.
Cemilannya sudah habis, hanya tersisa minuman Sodanya yang tersisa setengah. Ia meneguk minuman itu lalu beranjak kembali ke kamar. Taehyung sudah mengingatkan bahwa hari ini BTS akan melakukan siaran VLIVE bersama. Dan ini waktunya.
Sooji membuka laptop di kamarnya dan mulai membuka aplikasi. Ia sudah sering menonton siaran langsung BTS dan juga melihat komentar-komentar yang ditulis penggemar. Terkadang ia terkekeh geli, namun tidak jarang merengut sebal.
Seperti sekarang, ia memajukan bibir bawahnya kesal. Komentar dari salah satu Army membuatnya ingin memukul orang itu. Bagaimana bisa ia mengatakan kalau Taehyung terlihat tampan dari sudut mana pun ia melihatnya.
Ia berdecak sebal. Suasana hatinya sudah buruk karena ekspektasi dramanya tidak sesuai dengan realita, ditambah penggemar BTS yang komentar berlebihan menurutnya.
Meski begitu, ia tetap menonton siaran langsung BTS sampai selesai.
Ia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Seperti sebelum-sebelumnya, gadis itu memilih merebahkan diri sambil mendengarkan musik.
Di ponselnya sudah terisi banyak sekali lagu-lagu BTS, apalagi lagu solo Taehyung yang ia isi sendiri. Kata Taehyung, Sooji bisa mendengarkan suaranya kapan pun ia mau.
Mengingat hal itu Sooji kembali dibuat takjub oleh Taehyung, laki-laki berkepribadian unik yang meluluhkan hatinya.
❄️❄️❄️
Selamat membaca!
Ada yang nungguin?09.37, 27 Agustus 2021.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE : KIM TAE HYUNG(END)
Fiksi PenggemarKembali ke masa di mana legenda sedang berada di titik kesuksesannya. kim Sooji hanya pernah mendengar cerita-cerita itu dari kakeknya, tapi sekarang, ia melihat sendiri bagaimana hal itu terjadi. Grup idola yang selalu dibanggakan kakeknya. Kim Soo...