MOVE : KIM TAE HYUNG(END)

Dari Seokjin untuk Seokjin

Dari Seokjin Untuk Seokjin

"Kimchiii!"

Sooji meringis mendengar teriakan Taehyung. Suga yang berdiri di sebelahnya sedang memotong sayuran terkekeh kecil yang malah membuatnya semakin malu.

Tanpa memedulikan sekitar, Taehyung langsung memeluk Sooji dari belakang. Lalu anggota BTS lain yang melihatnya mulai menyoraki. Bukannya malu, Taehyung malah seakan pamer kepada para anggota yang masih jomblo.

"Ya, ya! Jangan bermesraan di sini, mataku sakit!" Suga mangacungkan tangannya yang masih memegang pisau.

Mendengar hal itu, Sooji menyikut perut Taehyung agar melepaskan dirinya. Dan Taehyung menurut begitu saja. "Kau memasak apa?"

"Bukan urusanmu, duduklah bersama yang lain!" ucap Sooji ketus.

Menyadari Sooji dan Suga yang tidak bisa diganggu, Taehyung memilih bergabung dengan yang lainnya di meja makan. Sebelum duduk di kursinya laki-laki itu menyentil telinga Jimin, membuat Jimin melotot ke arahnya dan memulai pertengkaran.

"Jangan bertengkar terus!" J-Hope melerai mereka, "kalian bisa mengganggu konsentrasi memasak dua Soo."

Taehyung menghentikan aksinya menggelitiki Jimin. Laki-laki itu lalu duduk dengan tenang sambil menatap Sooji yang sibuk memasak. Senyumnya mengembang meski hanya melihat punggung gadis itu, "cantik," gumamnya pelan.

"Siapa yang kau bilang cantik? Suga Hyung?"

Taehyung berdecak kesal. Tentu saja Kimchi kesayangannya.

Aroma harum menguar memasuki indra penciuman mereka tanda masakan sudah matang. Suga meletakkan masakannya di meja dengan hati-hati, tidak mau sampai tumpah dan terpaksa membuatnya seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, saat ia dibantu Namjoon memasak.

Sooji juga bergabung dengan mereka sambil membawa Kimchi. Ia lalu duduk di samping Taehyung.

"Wah, Kimchiku membawa Kimchi."

"Kimchi?" Namjoon menatap Taehyung bertanya. Anggota BTS lain juga melakukan hal yang sama.

"Jangan dengarkan dia, mari makan," kata Sooji yang sudah kelaparan, "Kakek mana?"

Taehyung menatap kursi Seokjin dan sama bingungnya seperti Sooji. Ia tidak sempat memerhatikan hal itu tadi karena terlalu fokus pada Sooji.

"Dia ada di kamar. Sepertinya masih kelelahan, biarkan saja," jawab Namjoon.

"Iya, dia latihan terlalu keras kemarin. Lebih keras dari yang lainnya," timpal Suga.

Mendengar itu Sooji terdiam. Rasa laparnya seakan hilang. Entah kenapa, seperti ada sesuatu yang tidak beres. Padahal hal seperti ini sudah sering terjadi.

"Aku akan ke kamarnya."

Sooji mengambil makanan untuk dirinya dan Seokjin. Setidaknya perut laki-laki itu harus terisi meski sedikit, dan Sooji akan menemaninya.

"Jin Hyung sepertinya masih tidur."

"Aku akan makan bersamanya. Selamat makan!"

Sooji membawa nampan berisi dua piring itu ke kamar Seokjin. Dengan hati-hati ia membuka pintu, menghela napas lega karena tidak dikunci dan tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Seokjin.

Seperti tidak ada yang salah, Seokjin tidur di tempat tidurnya dengan napas teratur, terlihat damai. Sooji meletakkan nampan di nakas dan duduk di pinggiran tempat tidur, ragu ingin membangunkan Seokjin atau tidak.